filmov
tv
Alur Cerita Black Myth: Wukong Semuanya Hanyalah Kebohongan
![preview_player](https://i.ytimg.com/vi/s5fM_iDaer4/maxresdefault.jpg)
Показать описание
Percaya nggak, kalau Wukong sebenarnya sudah mati? Mungkin terdengar aneh, tapi coba kita ingat kembali saat Dewa Erlang mengejar Wukong dengan wujud burung. Di momen itu, ada sesuatu yang janggal. Setelah pengejaran itu, tiba-tiba Wukong kena stun, dan mahkota di kepalanya muncul. Apa yang sebenarnya terjadi?
Kalau kita perhatikan lebih dalam, mungkin Wukong menggunakan seluruh kekuatan keabadiannya untuk menghancurkan mahkota tersebut. Mahkota ini bukan sekadar hiasan; ini adalah simbol kendali atas Wukong. Jadi, masuk akal jika Wukong harus mengorbankan kekuatan besar untuk menghancurkannya. Tapi, konsekuensinya adalah dia kehilangan keabadiannya. Dan itulah alasan mengapa Wukong, meskipun pernah menjadi makhluk abadi, bisa mati setelah mendapatkan kitab suci dan diangkat menjadi Buddha.
Namun, di balik itu semua, ada pertanyaan besar yang muncul: kenapa Wukong nggak mau lagi jadi bagian dari kahyangan? Kenapa dia memilih jalan yang berbeda setelah semua yang dia lalui?
Kalau kita lihat lagi, ada cutscene animasi yang memperlihatkan siluman kerbau menemani Wukong di saat-saat terakhirnya. Di momen itu, Wukong mendapatkan penglihatan tentang kebenaran yang mengejutkan. Ternyata, semua yang terjadi selama ini, termasuk perjalanan ke Barat, hanyalah sebuah kebohongan besar. Semuanya sudah direncanakan oleh langit, seolah-olah ada naskah yang sudah ditulis sebelumnya, lengkap dengan aturan, rintangan, dan peran masing-masing. Bahkan, siluman kerbau yang menemani Wukong pun adalah bagian dari rencana itu.
Wukong merasa tertipu. Dia rela melakukan perjalanan ke Barat dengan harapan menemukan arti hidup, menjadi pribadi yang lebih baik, dan mendapatkan kebebasan sejati. Tapi, apa yang dia temukan justru sebaliknya. Setelah menjadi bagian dari langit, dia sadar bahwa semuanya harus tunduk pada takdir. Siapa pun yang melawan akan disingkirkan. Kebebasan yang dia cari ternyata hanyalah ilusi.
Wukong yang dulu pemberani dan tak kenal takut, akhirnya menemukan batas kekuatannya. Meskipun dia adalah Raja Kera yang sakti, dia tidak bisa melawan kekuatan takdir yang sudah ditentukan oleh langit. Inilah yang mungkin menjadi alasan utama kenapa Wukong memilih untuk tidak lagi menjadi bagian dari kahyangan. Dia sadar bahwa tidak ada tempat di mana dia bisa benar-benar bebas. Bahkan sebagai makhluk yang pernah abadi, Wukong merasa bahwa dia tetap terjebak dalam permainan yang sudah diatur sejak awal.
Pada akhirnya, Wukong memilih jalan yang berbeda. Dia lebih memilih untuk mati daripada terus hidup dalam kebohongan dan ketidakbebasan. Dalam kematiannya, mungkin dia akhirnya menemukan kebebasan yang sejati, kebebasan dari takdir yang telah lama mengekangnya.
Dan di sinilah letak kehebatan Wukong sebagai karakter. Dia adalah simbol perlawanan, namun pada akhirnya, dia juga simbol kesadaran akan batas-batas yang ada dalam kehidupan. Wukong adalah pahlawan yang berani melawan takdir, meskipun dia tahu bahwa dia mungkin tidak akan menang. Dan itulah yang membuat kisahnya begitu menarik dan relevan hingga sekarang.
Kalau kita perhatikan lebih dalam, mungkin Wukong menggunakan seluruh kekuatan keabadiannya untuk menghancurkan mahkota tersebut. Mahkota ini bukan sekadar hiasan; ini adalah simbol kendali atas Wukong. Jadi, masuk akal jika Wukong harus mengorbankan kekuatan besar untuk menghancurkannya. Tapi, konsekuensinya adalah dia kehilangan keabadiannya. Dan itulah alasan mengapa Wukong, meskipun pernah menjadi makhluk abadi, bisa mati setelah mendapatkan kitab suci dan diangkat menjadi Buddha.
Namun, di balik itu semua, ada pertanyaan besar yang muncul: kenapa Wukong nggak mau lagi jadi bagian dari kahyangan? Kenapa dia memilih jalan yang berbeda setelah semua yang dia lalui?
Kalau kita lihat lagi, ada cutscene animasi yang memperlihatkan siluman kerbau menemani Wukong di saat-saat terakhirnya. Di momen itu, Wukong mendapatkan penglihatan tentang kebenaran yang mengejutkan. Ternyata, semua yang terjadi selama ini, termasuk perjalanan ke Barat, hanyalah sebuah kebohongan besar. Semuanya sudah direncanakan oleh langit, seolah-olah ada naskah yang sudah ditulis sebelumnya, lengkap dengan aturan, rintangan, dan peran masing-masing. Bahkan, siluman kerbau yang menemani Wukong pun adalah bagian dari rencana itu.
Wukong merasa tertipu. Dia rela melakukan perjalanan ke Barat dengan harapan menemukan arti hidup, menjadi pribadi yang lebih baik, dan mendapatkan kebebasan sejati. Tapi, apa yang dia temukan justru sebaliknya. Setelah menjadi bagian dari langit, dia sadar bahwa semuanya harus tunduk pada takdir. Siapa pun yang melawan akan disingkirkan. Kebebasan yang dia cari ternyata hanyalah ilusi.
Wukong yang dulu pemberani dan tak kenal takut, akhirnya menemukan batas kekuatannya. Meskipun dia adalah Raja Kera yang sakti, dia tidak bisa melawan kekuatan takdir yang sudah ditentukan oleh langit. Inilah yang mungkin menjadi alasan utama kenapa Wukong memilih untuk tidak lagi menjadi bagian dari kahyangan. Dia sadar bahwa tidak ada tempat di mana dia bisa benar-benar bebas. Bahkan sebagai makhluk yang pernah abadi, Wukong merasa bahwa dia tetap terjebak dalam permainan yang sudah diatur sejak awal.
Pada akhirnya, Wukong memilih jalan yang berbeda. Dia lebih memilih untuk mati daripada terus hidup dalam kebohongan dan ketidakbebasan. Dalam kematiannya, mungkin dia akhirnya menemukan kebebasan yang sejati, kebebasan dari takdir yang telah lama mengekangnya.
Dan di sinilah letak kehebatan Wukong sebagai karakter. Dia adalah simbol perlawanan, namun pada akhirnya, dia juga simbol kesadaran akan batas-batas yang ada dalam kehidupan. Wukong adalah pahlawan yang berani melawan takdir, meskipun dia tahu bahwa dia mungkin tidak akan menang. Dan itulah yang membuat kisahnya begitu menarik dan relevan hingga sekarang.
Комментарии