filmov
tv
Alur Cerita Black Myth: Wukong - Kisah Persaudaraan

Показать описание
Alur Cerita Black Myth: Wukong - Kisah Persaudaraan Tahu nggak sih, kalau cerita "Journey to the West" dan lanjutannya di "Black Myth: Wukong" itu sebenarnya punya tema besar tentang persaudaraan? Yap, persaudaraan alias brotherhood ini adalah inti dari perjalanan panjang Wukong dan kawan-kawannya. Jadi, mari kita gali lebih dalam tentang bagaimana tema ini muncul dan berkembang dalam dua cerita yang berbeda ini.
Di cerita klasik "Journey to the West," kita tahu bahwa Sun Wukong adalah sosok yang tangguh dan berani. Dia nggak cuma sekadar monyet nakal yang suka bikin onar di kahyangan. Lebih dari itu, dia punya rasa loyalitas yang kuat terhadap teman-temannya. Salah satu contohnya adalah saat Wukong dan Siluman Kerbau memutuskan untuk memberontak melawan kahyangan. Nah, di sinilah persaudaraan mereka benar-benar diuji. Saat situasi jadi semakin sulit dan Wukong merasa bahwa pemberontakan mereka mungkin nggak akan berhasil, dia membuat keputusan besar. Wukong memilih untuk menyerahkan diri dan rela dihukum selama 500 tahun. Kenapa? Supaya Siluman Kerbau bisa selamat dan nggak ikut dihukum. Ini adalah tindakan yang menunjukkan betapa Wukong menghargai persaudaraan, bahkan jika itu berarti dia harus mengorbankan kebebasannya sendiri.
Namun, cerita nggak berhenti di situ. Setelah Wukong menjalani hukumannya, dia kemudian diberi tugas oleh kahyangan untuk menemani Biksu Tang dan tiga temannya mengambil kitab suci ke Barat. Dalam perjalanan ini, persaudaraan kembali diuji. Wukong harus berhadapan lagi dengan Siluman Kerbau yang kali ini menjadi musuhnya. Tapi, berbeda dengan sebelumnya, Wukong sekarang adalah 'karyawan' kahyangan. Dia punya tanggung jawab untuk menjalankan tugas dari langit, dan itu termasuk melawan teman lamanya yang kini berbalik melawan. Ini adalah momen yang penuh dilema, di mana Wukong harus memilih antara tugas dan persahabatan.
Sekarang, kalau kita lihat ceritanya di "Black Myth: Wukong," ada perbedaan yang menarik. Di sini, Wukong sudah mengalami banyak hal dan menyadari bahwa aturan dan kehendak langit sangatlah kaku. Jika ada yang berani melawan atau tidak menurut, maka mereka akan diburu dan dihukum tanpa ampun. Wukong pun merasa bahwa apapun yang dia lakukan, jika itu bertentangan dengan kehendak langit, dia akan tetap dikejar. Karena itu, Wukong nggak mau lagi tunduk pada aturan-aturan ini. Dia memilih untuk turun gunung ke Huaguo, tempat asalnya, dengan harapan bisa mendapatkan kebebasan sejati. Tapi sayangnya, langit nggak terima dan tetap menganggap Wukong sebagai pemberontak.
Nah, bagian yang menarik adalah saat langit kemudian memanggil Siluman Kerbau untuk membantu mereka menangkap dan menghukum Wukong. Ini adalah kebalikan dari apa yang terjadi di cerita "Journey to the West." Kali ini, Siluman Kerbau yang sebelumnya diselamatkan oleh Wukong, sekarang malah harus berbalik melawan sahabat lamanya itu. Dan yang lebih tragis lagi, mereka berhasil. Wukong pun akhirnya mati. Tapi, sebelum Wukong benar-benar meninggal, Siluman Kerbau akhirnya menyadari bahwa dia telah diperalat oleh kahyangan. Dia menyesal telah ikut campur dan memburu sahabatnya sendiri.
Penyesalan Siluman Kerbau ini sangat terlihat di akhir cerita. Dia adalah satu-satunya yang dengan sukarela menyerahkan relik milik Wukong tanpa ada perlawanan. Ini adalah bentuk penebusan dosanya, tanda bahwa dia benar-benar menyesal atas apa yang telah dia lakukan. Meskipun begitu, ada satu hal yang bisa sedikit menghibur kita. Wukong, walaupun akhirnya mati, setidaknya dia sudah bebas dari ikatan dengan kahyangan. Dia nggak perlu lagi tunduk pada aturan-aturan yang mengekangnya.
Namun, semua itu bisa berubah jika kalian mendapatkan ending yang buruk dalam game "Black Myth: Wukong." Di ending ini, mahkota Wukong akan kembali dikenakan oleh "The Destined One," dan Wukong akan kembali terikat dengan aturan langit. Itu artinya, kebebasan yang selama ini dia perjuangkan akan hilang begitu saja, dan dia akan kembali menjadi pion dalam permainan kahyangan.
Jadi, inti dari kisah ini adalah tentang persaudaraan yang diuji oleh keadaan dan waktu. Wukong dan Siluman Kerbau, meskipun pada akhirnya harus berhadapan sebagai musuh, memiliki ikatan yang kuat. Persahabatan mereka mungkin mengalami pasang surut, tapi pada akhirnya, rasa saling menghargai dan penyesalan datang di saat-saat terakhir. Dan itulah yang membuat cerita ini begitu kuat dan emosional. Persaudaraan bukanlah tentang selalu setuju atau selalu bersama, tapi tentang bagaimana kita bisa menghargai satu sama lain, bahkan saat keadaan memaksa kita untuk berada di sisi yang berbeda.
Di cerita klasik "Journey to the West," kita tahu bahwa Sun Wukong adalah sosok yang tangguh dan berani. Dia nggak cuma sekadar monyet nakal yang suka bikin onar di kahyangan. Lebih dari itu, dia punya rasa loyalitas yang kuat terhadap teman-temannya. Salah satu contohnya adalah saat Wukong dan Siluman Kerbau memutuskan untuk memberontak melawan kahyangan. Nah, di sinilah persaudaraan mereka benar-benar diuji. Saat situasi jadi semakin sulit dan Wukong merasa bahwa pemberontakan mereka mungkin nggak akan berhasil, dia membuat keputusan besar. Wukong memilih untuk menyerahkan diri dan rela dihukum selama 500 tahun. Kenapa? Supaya Siluman Kerbau bisa selamat dan nggak ikut dihukum. Ini adalah tindakan yang menunjukkan betapa Wukong menghargai persaudaraan, bahkan jika itu berarti dia harus mengorbankan kebebasannya sendiri.
Namun, cerita nggak berhenti di situ. Setelah Wukong menjalani hukumannya, dia kemudian diberi tugas oleh kahyangan untuk menemani Biksu Tang dan tiga temannya mengambil kitab suci ke Barat. Dalam perjalanan ini, persaudaraan kembali diuji. Wukong harus berhadapan lagi dengan Siluman Kerbau yang kali ini menjadi musuhnya. Tapi, berbeda dengan sebelumnya, Wukong sekarang adalah 'karyawan' kahyangan. Dia punya tanggung jawab untuk menjalankan tugas dari langit, dan itu termasuk melawan teman lamanya yang kini berbalik melawan. Ini adalah momen yang penuh dilema, di mana Wukong harus memilih antara tugas dan persahabatan.
Sekarang, kalau kita lihat ceritanya di "Black Myth: Wukong," ada perbedaan yang menarik. Di sini, Wukong sudah mengalami banyak hal dan menyadari bahwa aturan dan kehendak langit sangatlah kaku. Jika ada yang berani melawan atau tidak menurut, maka mereka akan diburu dan dihukum tanpa ampun. Wukong pun merasa bahwa apapun yang dia lakukan, jika itu bertentangan dengan kehendak langit, dia akan tetap dikejar. Karena itu, Wukong nggak mau lagi tunduk pada aturan-aturan ini. Dia memilih untuk turun gunung ke Huaguo, tempat asalnya, dengan harapan bisa mendapatkan kebebasan sejati. Tapi sayangnya, langit nggak terima dan tetap menganggap Wukong sebagai pemberontak.
Nah, bagian yang menarik adalah saat langit kemudian memanggil Siluman Kerbau untuk membantu mereka menangkap dan menghukum Wukong. Ini adalah kebalikan dari apa yang terjadi di cerita "Journey to the West." Kali ini, Siluman Kerbau yang sebelumnya diselamatkan oleh Wukong, sekarang malah harus berbalik melawan sahabat lamanya itu. Dan yang lebih tragis lagi, mereka berhasil. Wukong pun akhirnya mati. Tapi, sebelum Wukong benar-benar meninggal, Siluman Kerbau akhirnya menyadari bahwa dia telah diperalat oleh kahyangan. Dia menyesal telah ikut campur dan memburu sahabatnya sendiri.
Penyesalan Siluman Kerbau ini sangat terlihat di akhir cerita. Dia adalah satu-satunya yang dengan sukarela menyerahkan relik milik Wukong tanpa ada perlawanan. Ini adalah bentuk penebusan dosanya, tanda bahwa dia benar-benar menyesal atas apa yang telah dia lakukan. Meskipun begitu, ada satu hal yang bisa sedikit menghibur kita. Wukong, walaupun akhirnya mati, setidaknya dia sudah bebas dari ikatan dengan kahyangan. Dia nggak perlu lagi tunduk pada aturan-aturan yang mengekangnya.
Namun, semua itu bisa berubah jika kalian mendapatkan ending yang buruk dalam game "Black Myth: Wukong." Di ending ini, mahkota Wukong akan kembali dikenakan oleh "The Destined One," dan Wukong akan kembali terikat dengan aturan langit. Itu artinya, kebebasan yang selama ini dia perjuangkan akan hilang begitu saja, dan dia akan kembali menjadi pion dalam permainan kahyangan.
Jadi, inti dari kisah ini adalah tentang persaudaraan yang diuji oleh keadaan dan waktu. Wukong dan Siluman Kerbau, meskipun pada akhirnya harus berhadapan sebagai musuh, memiliki ikatan yang kuat. Persahabatan mereka mungkin mengalami pasang surut, tapi pada akhirnya, rasa saling menghargai dan penyesalan datang di saat-saat terakhir. Dan itulah yang membuat cerita ini begitu kuat dan emosional. Persaudaraan bukanlah tentang selalu setuju atau selalu bersama, tapi tentang bagaimana kita bisa menghargai satu sama lain, bahkan saat keadaan memaksa kita untuk berada di sisi yang berbeda.
Комментарии