filmov
tv
15 Tahun Soeharto Wafat: Bukan Keluarga, Kabar Meninggalnya Pertama Kali Diungkap Seorang Kapolsek
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM - Hari ini, tepat 15 tahun lalu, Presiden ke-2 RI Soeharto wafat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Presiden yang menjabat dengan periode terlama yakni 32 Tahun ini, meninggal dunia pada pada Hari Minggu, 27 Januari 2008 setelah menderita sakit berkepanjangan.
Detik-detik Soeharto meninggal dunia memang tak secara transparan disampaikan ke publik.
Belakangan akhirnya terungkap bagaimana detik-detik suami Tien Soeharto itu meninggal dunia.
Terkait kabar meninggalnya Soeharto ternyata pertama kali datang bukan dari keluarga, dokter, atau dari petinggi negeri.
Kabar itu pertama disiarkan Kapolsek Kebayoran Baru berpangkat komisaris polisi bernama Dicky Sondani.
Sebagai Kapolsek Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kala itu, Dicky menjadi penanggung jawab keamanan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), tempat Pak Harto dirawat.
Sabtu, 26 Januari 2008 malam, sehari sebelum Soeharto meninggal, Dicky pulang ke kantornya di Polsek Kebayoran Baru.
Ia hendak beristirahat setelah seharian berada di RSPP yang hanya berjarak satu kilometer.
Saat itu, Dicky merasa sedikit lelah lantaran dua pekan lamanya tidak pulang ke rumah.
Ia harus siaga di RSPP dan tetap mengawasi wilayah hukumnya.
Namun, malam minggu itu, Dicky bisa sedikit bernapas lega.
Sebab, ia baru bertemu dengan dokter Soeharto yang menyatakan kondisi sang presiden membaik.
Meski begitu, Dicky memutuskan untak tak pulang dan tetap menginap di kantornya.
Keesokan paginya, Minggu, 27 Januari 2008, istri Dicky menghampiri ke Mapolsek.
Dia hendak mengajak Dicky untuk pergi ke pesta pernikahan saudaranya.
Merasa pengamanan di RSPP sudah mulai longgar, Dicky mengiyakan ajakan istrinya.
Ia mengganti baju polisi dengan kemeja batik berlengan panjang.
Namun, tak lama, salah seorang dokter kepresidenan menghubunginya via ponsel.
Dokter itu memberi tahu bahwa kondisi Pak Harto kembali memburuk.
Dicky lantas bergegas mengganti kemeja batiknya dan menuju RSPP.
Sekitar pukul 10.00 WIB, Dicky tiba di rumah sakit.
Dokter kembali mengatakan bahwa kondisi Pak Harto semakin menurun.
Bahkan, dokter menyebut wafatnya Pak Harto tinggal menunggu waktu.
Dicky bahkan bolak balik ke luar masuk rumah sakit hingga lima kali.
Saat masuk kembali ke rumah sakit, Dicky mendapat laporan bahwa Pak Harto sudah menghembuskan nafas terakhirnya.
Mengetahui hal tersebut, Dicky langsung mengerahkan pasukan pengamanan termasuk berkoordinasi dengan TNI untuk mengirimkan pasukan.
Meski tak langsung melakukan pengumuman, rupanya gerak-gerak Dicky terpantau oleh awak media.
Mendapat serbuan awak media, Dicky pun tak bisa berbohong dan menyampaikan bahwa Pak Harto telah tiada.
Mulanya kabar ini sempat dianggap sebagai rumor, mengingat Pak Harto sudah cukup lama menjalani perawatan.
Namun akhirnya masyarakat percaya setelah sejumlah orang terdekat mulai berdatangan ke rumah sakit.
Seperti anak cucu Soeharto hingga mantan Menteri Sekretaris Negara Moerdiono yang juga orang terdekat Soeharto.
Pria berjuluk Bapak Pembangunan itu kemudian dikebumikan dengan upacara kebesaran militer di Astana Giri Bangun, Karanganyar, Jawa Tengah pada Senin, 28 Januari 2008.
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews
Presiden yang menjabat dengan periode terlama yakni 32 Tahun ini, meninggal dunia pada pada Hari Minggu, 27 Januari 2008 setelah menderita sakit berkepanjangan.
Detik-detik Soeharto meninggal dunia memang tak secara transparan disampaikan ke publik.
Belakangan akhirnya terungkap bagaimana detik-detik suami Tien Soeharto itu meninggal dunia.
Terkait kabar meninggalnya Soeharto ternyata pertama kali datang bukan dari keluarga, dokter, atau dari petinggi negeri.
Kabar itu pertama disiarkan Kapolsek Kebayoran Baru berpangkat komisaris polisi bernama Dicky Sondani.
Sebagai Kapolsek Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kala itu, Dicky menjadi penanggung jawab keamanan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), tempat Pak Harto dirawat.
Sabtu, 26 Januari 2008 malam, sehari sebelum Soeharto meninggal, Dicky pulang ke kantornya di Polsek Kebayoran Baru.
Ia hendak beristirahat setelah seharian berada di RSPP yang hanya berjarak satu kilometer.
Saat itu, Dicky merasa sedikit lelah lantaran dua pekan lamanya tidak pulang ke rumah.
Ia harus siaga di RSPP dan tetap mengawasi wilayah hukumnya.
Namun, malam minggu itu, Dicky bisa sedikit bernapas lega.
Sebab, ia baru bertemu dengan dokter Soeharto yang menyatakan kondisi sang presiden membaik.
Meski begitu, Dicky memutuskan untak tak pulang dan tetap menginap di kantornya.
Keesokan paginya, Minggu, 27 Januari 2008, istri Dicky menghampiri ke Mapolsek.
Dia hendak mengajak Dicky untuk pergi ke pesta pernikahan saudaranya.
Merasa pengamanan di RSPP sudah mulai longgar, Dicky mengiyakan ajakan istrinya.
Ia mengganti baju polisi dengan kemeja batik berlengan panjang.
Namun, tak lama, salah seorang dokter kepresidenan menghubunginya via ponsel.
Dokter itu memberi tahu bahwa kondisi Pak Harto kembali memburuk.
Dicky lantas bergegas mengganti kemeja batiknya dan menuju RSPP.
Sekitar pukul 10.00 WIB, Dicky tiba di rumah sakit.
Dokter kembali mengatakan bahwa kondisi Pak Harto semakin menurun.
Bahkan, dokter menyebut wafatnya Pak Harto tinggal menunggu waktu.
Dicky bahkan bolak balik ke luar masuk rumah sakit hingga lima kali.
Saat masuk kembali ke rumah sakit, Dicky mendapat laporan bahwa Pak Harto sudah menghembuskan nafas terakhirnya.
Mengetahui hal tersebut, Dicky langsung mengerahkan pasukan pengamanan termasuk berkoordinasi dengan TNI untuk mengirimkan pasukan.
Meski tak langsung melakukan pengumuman, rupanya gerak-gerak Dicky terpantau oleh awak media.
Mendapat serbuan awak media, Dicky pun tak bisa berbohong dan menyampaikan bahwa Pak Harto telah tiada.
Mulanya kabar ini sempat dianggap sebagai rumor, mengingat Pak Harto sudah cukup lama menjalani perawatan.
Namun akhirnya masyarakat percaya setelah sejumlah orang terdekat mulai berdatangan ke rumah sakit.
Seperti anak cucu Soeharto hingga mantan Menteri Sekretaris Negara Moerdiono yang juga orang terdekat Soeharto.
Pria berjuluk Bapak Pembangunan itu kemudian dikebumikan dengan upacara kebesaran militer di Astana Giri Bangun, Karanganyar, Jawa Tengah pada Senin, 28 Januari 2008.
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews
Комментарии