Sounds From The Corner : Live #23 Shaggydog

preview_player
Показать описание
Sejak 1997, selama 20 tahun terakhir Shaggy Dogg sukses berkomunikasi dengan para Doggies tentang hal-hal paling universal di dunia: berpesta, alkohol dan persahabatan.

Menjadi ujung tombak invasi Ska ke tanah air di awal dekade 2000an, mereka jelas jadi “penghuni terakhir” dari keriuhan peradaban dansa Pogo yang sempat heboh di masanya.

Simpati saya berlabuh pada mereka yang berhasil mengamalkan konsistensi, terlebih ditempa penyakit euforia penikmat musik di Indonesia. Album “Putra Nusantara” yang baru saja rilis di 2016 jadi pernyataan kuat tentang bagaimana cara melekatkan cetak biru musik tanpa harus lalai berinovasi.

Bertumbuh dan dewasa, Shaggy Dogg juga cerdik menyematkan kebanggaan mereka terhadap Yogyakarta, membuat sixtet ini kini diganjar status kearifan lokal, setara dengan Sarkem dan Lapen.

Heru dkk punya cara apik bertutur kisah, membuat lirik pesta terdengar membumi dan lirik cinta terdengar polos, juga manusiawi. Berangkat dari romantisme, ketertarikan saya kepada Shaggy Dogg memuncak pada Sayidan. Tidak hanya jadi nomor yang rotasinya tinggi di setiap penampilan mereka, sejatinya Sayidan adalah “Penny Lane”, “Walk on the Wild Side” dan “For Tomorrow”.

Musisi dianugerahi kemampuan untuk mengkristalkan gagasan tentang sebuah tempat, memori mengenai sebuah kota, negara atau bahkan gang. Sayidan digambarkan dengan begitu jujur dan indah saya yakin semua manusia dewasa punya “fase Sayidan” mereka, dan merindukannya. Sayidan juga jelas menjadi binokular bagaimana mereka merancang identitas, Shaggy Dogg berteriak kencang tentang berpesta bersama kawan-kawan, mabuk sambil melupakan kenangan buruk.

Jejak ini terlihat jelas di setiap album mereka: “Doggy Doggy” di album Bersinar, “Kembali Berdansa” di album Kembali Bersama dan “Kere Hore” di album Putra Nusantara. Bidikan ini jelas berbuah baik saat dihajar dengan massa yang loyal dan aksi panggung yang luar biasa menghibur.

Sejak 20 tahun lalu, tampaknya sudah cukup jelas bagaimana cara Shaggy Dogg berpesta: jauh dari gemerlap klub, gaun dan jas perlente atau alkohol mahal. Diekspor dari Yogyakarta, Shaggy Dogg juga menuai simpati jauh ke Belanda, Australia dan SXSW di Amerika. Di manapun mereka berpesta, bagi saya Shaggy Dogg akan selalu menghantarkan hati ke Sayidan, dan merangkul saya untuk berteriak, “Angkat sekali lagi gelasmu kawan!”. Sounds From the Corner presents: Shaggy Dogg! - Teguh Wicaksono

SETLIST
1. Kembali Berdansa
2. Rudy Story
3. Doggy Doggy
4. Putra Nusantara
5. Rock da Mic
6. Jalan Jalan
7. Kere Hore
8. Sayidan

Follow Shaggydog at :

-----------------------------------------------

Follow us at
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Salah satu cara mengukur kualitas Band adalah : Jika sound yang kita dengar saat konser langsung sama seperti mendengar musik di CD/DVD album mereka, maka band tersebut memang benar berkualitas (terlepas dari skill dari sound engineer-nya). Shaggy Dog adalah bukti dari kualitas band yang jempolan, mendengar musik saat mereka konser sama persis dengan yang terdengar di CD/DVD-nya. Untuk camera-man : seharusnya lebih proporsional shoot setiap pemain band-nya, kasihan bassist & duo alat tiup jarang di shoot. Keep success shaggy dog.

pututson
Автор

1. Kembali Berdansa 00:00
2. Rudy Story 04:15
3. Doggy Doggy 08:10
4. Putra Nusantara ft roby navicula 10:55
5. Rock da Mic 17:00
6. Jalan Jalan 21:09
7. Kere Hore 24:22
8. Sayidan 27:40

nathanwearhouse
Автор

Tanpa mengesampingkan perjuangan band ska yang lain, kini Shaggydog menjelma menjadi sosok ikonik musik Ska di Indonesia. Dan bisa dibilang sebagai pionir, pengatrol band asal Jogja di kancah musik Indonesia. Selepas lahirnya Shaggydog, bermunculan band lain, macam: Sheila On 7, Jikustik, Endank Soekamti, Seventeen, The Rain, dan yang lain. Saya mengikuti perkembangan musik Shaggydog sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Kala itu Heru cs masih membawakan lagu-lagu cover dari band ska asal Coventry Inggris, The Specials.

olikfadholi
Автор

band ini mengingatkan saya jaman kuliah di jogja thn 1998 😂, pernah ngundang mereka waktu bikin acara di kampus

nitasubiantoro
Автор

Baru kali ini denger dan lihat konsernya Shaggy Dog. Gila! Ini band solid bgt.. Anggota yang technical bgt, terutama drum, frontliners yg top bisa bikin penonton terbawa suasana, lirik dan melodi yang membumi... Suangar dab!!

MasagengSatrio
Автор

dari dulu gue denger lagu rudy story, tapi ga pernah tau kalo itu lagu shaggy dog.. gue kira band luar. Asyyyuuu. Kereeen.

nihaqusyuhamus
Автор

senang sekali jadi bassist jika drummernya seperti mas Yoyok.

ilhamnurfathoni
Автор

band 1 ini memang skillfull dengan sound yang kualitas mumpuni.
Nonton live di taman mini waktu festival band ska 2000 diantara band2 yg naik daun saat itu kualitas sound shaggy dog nomor wahid.

sofayanzacreative
Автор

akhirnya skill Yoyok sebagai drummer jempolan keliatan jelas disini..

InspekturVijay
Автор

“Angkat sekali lagi gelasmu kawan!” Mantab sekali mas Teguh Wicaksono. merinding saya ngebacanya. “fase Sayidan”, memang dirindukan, tapi rindu akan Jogja masih jauh lebih besar.

boneless
Автор

"....kearifan lokal, setara dengan Sarkem dan Lapen, ...." hihihi

NugNux
Автор

sama dengan jamrud.. sound yg sangat profesional.. band berkualitas g akan kemakan

fazermv
Автор

SOUNDNYA KEREN...PUAS DENGERNYA...MANTAB SOUNDS FROM THE CORNER...FOUR THUMBS UP FOR

akbarramadhan
Автор

lagu 90an masih enak di dengar dan masih trgiang smpai

alleaformosa
Автор

fokus sound drum nya, , gilleee kelas berat, , enak, , , gak harus "jedag jedug"!!!

ekoseptiyana
Автор

tulisan mas teguh wicaksono marai merinding, angkat gelas untukmu mas!

rizkidewantara
Автор

gambar jernih, suara jernih mantep lah pokoknya! sukses terus Sounds From The Corner!

anbih
Автор

Gak bosen bosen puter puter sampe mumet tetep mantep...

doaibu
Автор

Gak ada yang gak apal nih lagu sayidan.. mantep 👍👍

arumganda
Автор

Salah satu band terbaik dari jogja, mantapz!!!!

The sigit min kalo bisa min

RezaFiansyahP