Raksasa Global Hengkang, Benarkah Pasar Modal RI Tak Lagi Menarik?

preview_player
Показать описание
Perusahaan investasi yang berbasis di London, Schroders membuka opsi untuk menjual bisnisnya di Indonesia. Redaksi CNBC Indonesia pun menyoroti kondisi pasar modal RI hingga proteksionisme yang dilakukan pemerintah, seperti apa?

Selengkapnya saksikan dialog Shafinaz Nachiar bersama Managing Editor CNBC Indonesia Ayyi Achmad Hidayah dan Sefti Oktarianisa dalam Editor’s View di di Program Closing Bell CNBC Indonesia, Rabu (18/12/2024).

CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau ios.
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Makasih pak de mul, happy2 ya di kampung, anak-anak dah kerja semua kan?

m.muchlisridho
Автор

Vietnam pajak dari 10% turun ke 8%, Kita dari 11% ke 12% kabur semua ke Vietnam, belum lg UMR naik tiap tahun

johaneffendi
Автор

Bukan pasar modalnya yg ga menarik. Tapi pemerintahnya yg ga menarik = usaha bikin ekonomi nasional tumbuh sehat kureng.

trezzharyadi
Автор

Pasar modal di seluruh dunia: New York, London, Tokyo, Hongkong, Jakarta - dll tujuannya cari untung.

Di pasar modal manapun - jk untungnya tidak menjanjikan investor, spekulator akan cabut.

PPN 12% dibuat oleh pemerintahan Jokowi - bisa membuat krisis ekonomi di prmerintahan Prabowo.

Tidak kelihatan ada usaha penghematan angggaran pembelian ribuan mobil dinas baru utk para pejabat baru

gambaridup
Автор

Intinya investor luar negeri cari tempat yg lbh menguntungkan. Saingan RI adl Vietnam, Malaysia, Thailand dan bnyk lagi.

poedjislamet
Автор

elite politik indonesia (pemain lama ) pengaruh buruknya terlalu kuat/mempengaruhi sistem kerja apapun di Indonesia dari sisi negatif.
ga heran sejak ordebaru sd sekarang banyak hal ga beres di Indonesia sulit dibenahi dan dirubah mindset dan cara kerjanya.

1. tidak kreatif
2. mau instan
3. korup
4. boros
5. hedon
6 wilayah hukum abu2x mulu

kalo indonesia otaknya pejabatnya benar, cara berpikirnya seharusnya lebih mirip cara berpiikir pemerintah amerika, singapura, korsel, Jepang, Tiongkok bukan cara berpikir pejabat pemerintah di mexico, russia.

kalo indonesia ditinggal investor, ditinggal rakyatnya, salahkan pola pikir para pejabat dan elite politik di indonesia.
mereka bermental peras apapun yg ada sekarang, tak sadar akan mengeringkan dan meredupkan masa depan bangsa,

pejabat di indonesia taunya cuma korup, tanggal merah, hedon, korup, tanggal merah, hedon,
mentalitas bangsa begini yg bisa membuat indonesia lama2x jadi kayak Yunani
ga heran arab saudi, negara luar tidak begitu respek dengan Indonesia.orang pejabat indonesia saja tidak cinta bangsanya sendiri.

di amerika kriminal kerah putih dikejar dan ditangkap pemerintah dengan tegas, di indonesia dilindungi
di indonesia bumn2x byk diisi oknum2x / org suruhan, kerjasama dgn swasta lalu mereka menuduh si swasta penipu
(emas budi said, kasus timah, cessie bank bali, kasus asuransi bumiputera - benny tjokro )

pejabat indonesia konsep berpikirnya pada rusak gini, gimana negara bisa beres ? semua da kayak mafia semua.
rakyat cuma dijadikan target aja.
bukan begini cara kerja pemerintah yg omong gede bilang mau indonesia emas 2045.coba kita lihat saja.

coolinspirefunnybook
Автор

Sudah to formula utama hukuman mati koruptor, kalo gak berani bakal nyungsep ekonominkita

Retrospxa
Автор

Nggak apa apa. Market mereka ke Indonesia. JANGAN BELI PRODUK LUAR NEGERI. CINTAI PRODUK INDONESIA. Mereka semua bergantung pada market Indonesia😊

Karyantoro
Автор

Udah 2 dekade birokrasi dan kepastian hukum gak ada yg benahin, rakyatnya ajh udah males sama 2 hal tersebut aplagi asing.

usamahzaidharitsa
Автор

Rezim sih mudah merubah UU MK dg paman MK artinya tdk adanya kepastian hukum. Naik ppn 12% sdh pasti ekonomi lesu, KKN tdk diberantas malah dibiarkan artinya pungutan sogokan liar membuat investor marah di minta ini itu, lingkarang menteri2 yg terlibat kasus2 tdk ditindak

RobinGalon
Автор

sangat wajar jangan kan para investor besar, kami sebagai warga negara indonesia sendiri kalau berwira usaha sangat menyedihkan dan menyakitkan birokrasi yang sulit, pajak yang tinggi, pungli banyak sekali dari pungli berdinas sampai preman dan tukang parkir.

srojabravo
Автор

Kita sebagai investor punya opsi untuk berinvestasi di bursa saham global (misalnya S&P ETF atau reksadana USD dgn underlying nya Fortune 100 companies), dimana nominal nya USD, pasarnya global dan growth nya 2 digit. Belum lagi banyak nya bandar di IDX.

Selalu gunakan ROI dalam berinvestasi, dan buka opsi masuk global market. Ketika itu kita gunakan, baru sadar bhw IDX sangat tidak menarik.

yprawirasoetisna
Автор

Kebanyakan Mentri kebanyakan meja... Maklumlah pleciden omon omon

ariffirmansyah
Автор

Alokasi likuiditas global ke Indonesia itu cuma 3%. Sangat kecil sekali jadi mau gimanapun Indonesia tidak akan kemana-mana.

CandraIrawan-mv
Автор

Schroders di Indo cuma 1.6% di Asia Pacific. Dan semua pemain asing kayak Blackrock, JPMorgan, Franklin rata2x sulit grow di Indo kalah saing sama pemain2x lokal kayak Mandiri Investment dsbnya. Utamanya karena culture - orang Indo masih percaya sama traditional saving dan deposit dibanding mutual fund, trus masalah regulasi yg sulit di ikutin oleh pemain2x asing

rizaledsa
Автор

Padahal investor sdh berbesar hati tetap bertahan di Indo walau profitnya kecil, eh presiden bilang saham itu judi, pajak dinaikkan, ya wajar investor pergi.

lonewolf-nj
Автор

setidak nya penanam modal asing udah tau gimana kondisinya di RI

DSK__________
Автор

Belilah ketika orang2x takut.
Dan jual saat orang happy.

EbenRoiRajagukguk
Автор

Terlalu banyak rekayasa dan oknum2 BEI di Pasar modal RI, terlebih statement RI 1 gak support ke pasar modal (IHSG).

andry
Автор

Orang Nomor 1 di Indonesia Saja Bilang Kalau Saham sama dengan Judi ..? Trus Kalau ada Masyarakat yang Kepengen Investasi Saham yang Membagi Deviden Untuk Investasi Jangka Panjang apakah itu sama dengan Judi? 'ini sih sama saja., Sudah Gak Membantu Masyarakat dan Menutup Peluang Warga Nya Sendiri😢😢😢, Sungguh Miris

slametsukaryo