Mahfud MD Analisa Nasib Ferdy Sambo, Beri Analogi Polisi Ketahuan Selingkuh

preview_player
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM - Menko Polhukam, Mahfud MD memberikan analisa sederhana soal nasib Irjen Ferdy Sambo ke depannya perihal kasus kematian Brigadir J.

Untuk lebih memudahkan penjelasannya agar mudah dipahami, Mahfud MD menganalogikan masa depan Ferdy Sambo dengan kasus seorang polisi yang ketahuan selingkuh.

Hal itu disampaikan Mahfud MD saat diminta menjelaskan soal maksud dari postingannya di media sosial terkait sanski etik dan pidana yang bida diberikan bersamaan.

"Ya begini, kadangkala sebuah tindak pidana itu berhimpitan antara pidana dengan etika," papar Mahfud MD menjelaskan maksud postingannya itu saat diwawancarai Kompas TV, Minggu (7/8/2022).

Mahfud MD kemudian menganalogikan dengan kasus seorang polisi yang ketahuan berselingkuh.

"Misalnya begini, ada seorang polisi diduga melakukan perzinaan di sebuah hotel dan ketangkap sedang dengan seorang perempuan tidak pakai baju.

Itu kan pidana kalau dilaporkan oleh istrinya.

Tapi juga, itu etik. Kenapa ada seorang polisi tertangkap basah di hotel bersama istrinya orang lain atau perempuan lain. Itu kan etik.

Nah di sini berhimpitan, pidananya biar jalan, lalu etiknya jalan.

Karena produk hukumannya berbeda.

Kalau pidana itu yang memutus adalah hakim.

Hukumannya penjara, hukuman mati, perampasan hak, harta dan sebagainya.

Tapi kalau etik atau disiplin, itu hukumannya administratif saja.

Misalkan diskors, diberhentikan, dipecat, kemudian diberi teguran, diturunkan pangkat, ditunda
kenaikan pangkat dan sebagainya, itu etik," papar Mahfud MD.

Mahfud MD kemudian memberikan contoh kasus yang lebih konkret yakni yang pernah menjerat mantan polisi AKBP Brotoseno dan eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar.

Untuk kasus yang pidana lebih dulu baru kemudian kode etik seperti yang dialami Brotoseno.

"Iya kan. Dia dinyatakan menerima suap dan dihukum lima tahun, dijalani tiga tahun. Itu kan pidananya dulu baru etiknya.

Ternyata dalam sidang etik ternyata dia enggak apa-apa salah, tapi masih diperlukan lagi, Itu etiknya belakangan," kata Mahfud.

Sedangkan untuk kasus sebaliknya dialami Akil Mochtar.

"Tapi yang Aqil Mochtar itu etiknya lebih dulu.

Begitu dia ditangkap, lalu saya datang ke MK, harus ada sidang etik, diberhentikan dulu dari jabatan hakim.

Waktu itu saya lihat di TV itu, Yusril Ihza Mahendra dan Profesor (lain) enggak setuju, enggak perlu sidang etik.

Karena kalau sudah tertangkap tangan itu sudah pasti melanggar, itu sudah pasti pidana.

Pada akhirnya, udah Kita pecat dulu.

Sudah dipecat pemeriksaan menjadi lebih lancar, gitu.

Nah itu yang terjadi. Bisa mana duluan," papar Mahfud.

Sambo bisa disebut halangi penyidikan

Dalam kesempatan itu, Mahfud MD juga menjelaskan bagian dugaan etik dan pidana yang dilanggar Ferdy Sambo dalam kasus Brigadir J.

Untuk kasus etiknya, beber Mahfud, yakni perihal perusakan CCTV yang diduga diperintahkan Ferdy Sambo.

"Kenapa dalam situasi begini, kok misalnya CCTV-nya dicopot.

Kenapa grendel gerendel pintu itu diganti.

Menko Polhukam, Mahfud MD memberikan analisa sederhana soal nasib Irjen Ferdy Sambo ke depannya perihal kasus kematian Brigadir J.
Kenapa isi lemari dari pemeriksaan TKP yang pertama dengan pemeriksaan TKP yang dilakukan oleh Timsus itu berbeda. Itu sudah etik, tidak bisa mengamankan situasi.

Etiknya di situ, tidak profesional.

Kalau itu mau dianggap etik," jelas Mahfud.

"Tapu kalau dikaitkan pidana bisa itu, obstraction of justice, itu mau menghalang-halangi penegakan hukum, menghilangkan bukti menghilangkan grendel, menghilangkan noda-noda.

Sehingga DNA-nya sama sekali tidak ketemu misalnya di TKP.

Nah itu sudah tindak pidana, banyak pasal-pasal yang dikenakan ke situ, begitu. Jadi ini berurutan. Nah di dalam pengalaman bisa lebih dulu pidana, bisa lebih dulu, apa namanya, etik," papar mantan ketua MK itu.

(*)

Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Sejalan dengan analisa saya, harta tahta wanita bisa hancurkan karir seseorang

bangbondz
Автор

umumnya polisi di dunia ketiga .... mudah gedheg urusan birahi .... dimulai dari orang sesampah napoleon bisa jadi jenderal bintang dua hingga tak heran sampah lainnya bisa dapat bintang lebih dari satu. belum lagi mereka yg pangkatnya masih jauh di bawah. memang pangkat-dan-seragam mudah bikin org jumawa. terlebih bagi masyarakat yg gila hormat.

pindahrumah
Автор

Sayangnya di Indonesia ini hukuman bagi laki laki yg kedapatan menggauli istri laki laki lain terlalu berbelit-belit dan ringan sehingga banyak kejadian yg membunuh bahkan memutilasi laki laki atau istri yg kedapatan selingkuh, coba kalau tdk ribet dan hukumannya penjara seumur hidup kejadian kejadian yg tdk diinginkan tdk akan terjadi. Kalau dalam Islam laki laki dan wanita seperti itu lempari batu sampai mati

jamilah
Автор

Dunia hanya sementara harta jabatan hanya lukisan dunia berbuat baiklah

bandotdiazagmailcom