Sounds From The Corner : Live #54 Hindia - Perayaan Bayangan

preview_player
Показать описание
SETLIST PERAYAAN BAYANGAN (Timecode by Egi Rivaldy)

0:00:00 —BABAK 1—
0:01:40 Evakuasi
0:05:11 Leaving The Dark (Enrico Octaviano Ft. Hindia)
0:08:41 Untuk Apa?
0:12:35 Secukupnya

—BABAK 2—
0:18:36 Jam Makan Siang (Ft. Matter Mos)
0:24:38 Besok Mungkin Kita Sampai
0:28:56 Cerita Kita Milik Semua (Petra Sihombing Ft. Hindia)
0:34:59 Dehidrasi

—BABAK 3—
0:41:45 Teralih [Aero's Tape] (Ibnu Dian Ft. Nadin Amizah,Hindia)
0:45:35 Sorai (Nadin Amizah Ft. Hindia)
0:50:25 Membasuh (Ft. Nadin Amizah)
0:56:54 Untuk Apa
1:02:13 Hanya Kau (Saleh Husein Ft. Hindia)
1:06:30 Apapun Yang Terjadi (Ft. Saleh Husein)
1:10:47 I'll Be Around (Rayhan Noor Ft. Hindia)
1:12:54 Rumah Ke Rumah

—BABAK 4—
1:17:47 Peace Of Mind (Agatha Pricilla Ft. Hindia)
1:23:02 Kultusan (Sal Priadi Ft. Tristan Juliano)
1:28:49 Belum Tidur (Ft. Sal Priadi)
1:33:16 Mengunci Ingatan (Kunto Aji Ft. Iga Massardi)
1:37:52 Rehat (Kunto Aji Ft. Hindia)
1:45:30 Tidak Ada Salju Disini, Pt. 1 (Ft. Rubina)
1:47:24 Tidak Ada Salju Disini, Pt. 4 (Ft. Rubina, Agatha Pricilla)
1:51:36 Mata Air (Ft. Kamga)
1:56:56 Evaluasi (Ft. Lobaan euy ieumah)

Meng-konten-kan musik / Me-musik-kan konten?

Oleh : Teguh Wicaksono

Pergeseran format produk musik mengubah pola konsumsi dan apresiasi. Pertanyaan besarnya: Ini inovasi atau degradasi? Apa harga yang harus dibayar?

“Jual karya musik kok di warung ayam?” Gumam seorang teman, mengeluh melihat KFC punya wajah ganda, selain menjual makanan cepat saji juga jadi label rekaman dan menawarkan album fisik artis-artis besutan Kolonel Sanders. Selusin sentimen – termasuk dari saya saat itu – yang serupa juga diarahkan ke upaya Indomaret dan Alfamart menjejerkan album lokal di deretan yang sama dengan roti sobek, kopi kemasan dan mie instan.

Karena dibentuk dengan nilai kesenian dan estetika yang “berkelas”, para pegiat musik enggan disamakan derajatnya dengan produk massal, mereka ingin karyanya didistribusikan melalui outlet musik eksklusif (baca: toko musik). Melihat ke belakang, fenomena penjualan toko ayam dan Indomaret sebenarnya hanyalah hasil kepanikan industri yang dipicu beberapa hal: 1) Daya adopsi model bisnis digital yang lemah 2) Pembajakan yang tidak ada obatnya 3) Daya beli rendah dan perangai konsumsi yang bergeser.

Dari segi pemasaran, yang terjadi sebenarnya sangat sederhana dan realistis: Penyalur produk musik sadar bahwa value produk fisik mengalami degradasi, lalu mencari titik distribusi yang paling masuk akal dari segi geografis dan posisi tawar konsumen. Jadilah KFC dan Indomaret dipinang oleh para penyalur. Mereka yang mengerti bahwa ini hanya soal distribusi dan tidak punya gengsi tinggi, akan mengangguk saja menerima realita bahwa album mereka dan pasta gigi kini dijual bersebelahan. Mereka yang punya gengsi dan ego, mempersenjatai diri dengan pengetahuan dan mental kerja mandiri untuk membuat solusi alternatif mereka sendiri.

Alasan tulisan ini dibuka dengan anekdot KFC dan Indomaret, karena perjalanan berikutnya dari produk musik yang awalnya dijual di toko musik, lalu berubah jadi dibeli di restoran cepat saji, kini dikonsumsi langsung dari jempol masuk ke telinga dan mata. Apakah ini artinya format musik kembali mengalami degradasi? Tergantung bagaimana Anda memandangnya.

Berkaca dengan kasus di atas, memang musik dan mediumnya selalu saja jadi topik yang apik. Marshall McLuhan mengumandangkan teori kunci “The Medium is the Message”, menguatkan argumen bahwa message yang hendak disampaikan, sama pentingnya (atau bahkan kurang penting, dibandingkan) dengan format delivery terhadap pesan tersebut. Hari ini, arus informasi musik sudah tidak lagi ditentukan oleh medium usang seperti televisi, radio dan majalah. Dampak positifnya – semua orang punya tingkat kemerdekaan yang sama dalam melakukan kurasi, konsumsi dan promosi. Dampak negatifnya – kompetisi pemasaran musik dan mengoleksi eyeballs di Indonesia menjadi sangat menantang. Bagaimana cara membuat karya Anda mencolok di antara ribuan lagu baru yang rilis setiap harinya? Bagaimana membuat karya Anda menyangkut dan punya koneksi emosional lebih daripada karya lain?

Hindia adalah contoh musisi yang mengerti dan berupaya untuk menggawangi pergeseran-pergeseran ini. Baskara membedah organ-organ produk musik, dan memberikannya nyawa yang setara dengan elemen-elemen utama yang secara tradisional diberikan perhatian lebih. Usai dibedah, semua elemen ini lalu disajikan dengan baik dan strategis, menggunakan corong utama mereka di media sosial. Olahan visual yang kuat, dokumentasi konsisten, tone of voice dan online presence yang jelas arahnya ke mana, adalah hal pertama yang membuat Hindia mudah dicerna oleh semua orang. Dalam pengelolaannya...

Baca tulisan lengkap Teguh Wicaksono :
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Part Rehat salah satu yang paling emosional bagi saya—masih ingat momen di mana saya WhatsApp Aji seadanya untuk ngajak dia ikutan Perayaan. Jadwal beliau kosong saja udah syukur. Saat rehearsal di Abbe Studio (Gandaria) rasanya sureal banget. Lagu ini dampaknya banyak untuk saya; mungkin apa yang saya kerjakan sebagai Hindia gak sebanding secara artistik atau musikal dibandingkan Maskun, namun semua yang ada di Menari Dengan Bayangan, walaupun awalnya hanya untuk diri sendiri, ikhlas saya suguhkan dari hati untuk kawan-kawan semua yang mungkin membutuhkan. Semacam pay it forward lah; saya dibantu Mantra Mantra, semoga ada yang terbantu oleh MDB, dan semoga pada suka dan berikan tempat untuk lagu-lagu saya yang seadanya di hati masing-masing 🌞❤️

Hindia
Автор

*SETLIST PERAYAAN BAYANGAN*

—BABAK 1—
0:01:40 Evakuasi
0:05:11 Leaving The Dark (Enrico Octaviano Ft. Hindia)
0:08:41 Untuk Apa?
0:12:35 Secukupnya

—BABAK 2—
0:18:36 Jam Makan Siang (Ft. Matter Mos)
0:24:38 Besok Mungkin Kita Sampai
0:28:56 Cerita Kita Milik Semua (Petra Sihombing Ft. Hindia)
0:34:59 Dehidrasi

—BABAK 3—
0:41:45 Teralih [Aero's Tape] (Ibnu Dian Ft. Nadin Amizah, Hindia)
0:45:35 Sorai (Nadin Amizah Ft. Hindia)
0:50:25 Membasuh (Ft. Nadin Amizah)
0:56:54 Untuk Apa
1:02:13 Hanya Kau (Saleh Husein Ft. Hindia)
1:06:30 Apapun Yang Terjadi (Ft. Saleh Husein)
1:10:47 I'll Be Around (Rayhan Noor Ft. Hindia)
1:12:54 Rumah Ke Rumah

—BABAK 4—
1:17:47 Peace Of Mind (Agatha Pricilla Ft. Hindia)
1:23:02 Kultusan (Sal Priadi Ft. Tristan Juliano)
1:28:49 Belum Tidur (Ft. Sal Priadi)
1:33:16 Mengunci Ingatan (Kunto Aji Ft. Iga Massardi)
1:37:52 Rehat (Kunto Aji Ft. Hindia)
1:45:30 Tidak Ada Salju Disini, Pt. 1 (Ft. Rubina)
1:47:24 Tidak Ada Salju Disini, Pt. 4 (Ft. Rubina, Agatha Pricilla)
1:51:36 Mata Air (Ft. Kamga)
1:56:56 Evaluasi (Ft. Lobaan euy ieumah)

*mohon maaf jika ada kesalahan

egirivaldy
Автор

Kami dari penonton yang berhalangan hadir mengucapkan "TERIMAKASIH KEPADA SELURUH CREW SOUND FROM THE CORNER, SEMOGA MASUK SURGA" 🙏🙏🙏

agustikariadiesaputra
Автор

buat mas2 yg kusyuk banget waktu Evakuasi, semoga mendapat apa yang dicari. Semoga dilegakan dari apa yang menyesakkan.

MariaHajeng
Автор

"pelan-pelan gapapa, istirahat kalau cape. tapi jangan lupa jalan."

MuhammadIsmail-fstv
Автор

*PERAYAAN BAYANGAN*
Suara oleh: Denisa Dhaniswara

*Babak I : Mati Sendiri-Sendiri*

Jadi orang yang pendiem itu enak banget, bisa mikirin dan ngerasain banyak hal sendiri tanpa konflik. Tapi, setelah 7 tahun depresi, kerasa juga ya capeknya.
Gue memang gak pernah terbuka dan cerita ke orang lain. Masalah gue yang selalu jadi masalah gue sendiri. Antara itu gue selesaikan, atau kabur menjauh dari itu. Hari-hari rasanya selalu panjang, dan rasanya selalu seperti gue tenggelam di saat orang lain cuma ngeliatin aja.
Gue gak bisa keluar dari kasur tanpa harus menangis dulu berjam-jam, dan untuk tidur gue harus melakukan hal yang sama.
Hidup rasanya jadi gak ada artinya di saat yang lo pikirkan cuma pengen mati. Dan lo ngejalanin hari cuma dengan pola pikir "Yang penting hari ini selesai". Udah.
Rasa sesak di dada lama-lama jadi biasa, dan lo akan mulai mentoleransi rasa resah yang lo punya hanya agar terlihat normal di depan orang lain. Lo dipaksa dan diharap selalu 'baik-baik aja' oleh semuanya. Bahkan di saat lo sebenernya sedang teriak-teriak di kepala dan pengen jambakin rambut lo sendiri.
Ya Tuhan, gue capek banget.
---

*Babak II : Bertahan Hidup*

Gue baru berumur 20 tahun, dan kalo gue ngelihat ke belakang atas semua hal yang gue lakukan untuk ngerasain semuanya dan jadi 'waras'. Gue harus ngakuin, gue sakit hati.
Gue pernah overdosis karena obat tidur di umur 13 tahun. Setelah satu geng laki-laki di kelas gue ngelemparin buku pelajaran dan ngedorong gue masuk ke dalam loker. Pas bangun gue sendirian dan ada di rumah sakit.
Di umur 15 tahun, hal yang serupa kejadian lagi dan gue terbangun sembari halusinasi, setelah minum 40 pil obat tidur. Besoknya gue masih ke sekolah. Tetep nutup-nutupin ini semua. Dan orang tua gak tau apa-apa sampai hari ini.
Di umur 16 tahun, gue pernah ke sekolah dengan setidaknya seratus luka gores di tubuh. Ini jadi gak lucu banget. Saat jam pelajaran memasuki pendidikan olahraga, semua orang menghakimi, semua benci gue. Satu orang 'gila' yang kebetulan sekelas sama mereka.
Tahun lalu, gue akhirnya mencapai di mana gue gak peduli lagi dengan siapapun. Dan gue mencoba overdosis lagi dan motong pergelangan tangan gue secara vertikal. Gue terbangun di rumah sakit, dengan pasangan gue yang berada di sebelah gue, nangis sembari memohon gue untuk bangun. Saat gue nengok ke kanan, ada sahabat gue, dan dia menahan tangis. Lalu bokap gue berlari masuk dan dia bilang, "Papi kira kamu udah sembuh."
---

*Babak III : Jangkar*

Sembuh itu apa sih artinya? Mendingan sehat daripada sembuh menurut gue. Sering ditanyain sama bokap-nyokap, "Kamu tuh udah sembuh belum sih?".
Depresi itu bukan luka bakar atau koreng. Dia gak bisa sembuh seutuhnya. Masih ada hari-hari di mana gue rasanya mati rasa dan suara-suara di kepala gue gak mau diem. Gue gak bisa bilang kalo gue itu gak suicidal, karena gue masih mikirin mati tiap hari.
Walau tahun ini adalah tahun terberat yang pernah gue rasain sejauh ini, gue juga belajar dan memahami beberapa hal. Gak semua orang bisa sembuh sempurna. Bisa butuh waktu 5 bulan, bisa butuh waktu 5 tahun.
Berada di sekitar orang-orang yang sabar, dan belajar sabar memahami orang-orang yang mengalami hal serupa ngebikin gue lebih ngerti gue sendiri dan apa yang gue rasain.
Gue bersyukur masih punya keluarga yang damai dan sehat, punya pasangan yang selalu supportif, juga mencintai gue terlepas dari seberantakan apapun gue kadang-kadang.
Walaupun temen gue gak banyak, mereka adalah orang-orang yang hebat, selalu peduli, dan berusaha menjaga gue.
Orang-orang yang kayak gini adalah yang kita harus pertahanin dalam hidup.
---

*Babak IV : Kelahiran Kedua*

Beberapa hari yang lalu, akhirnya gue ke psikiater lagi. Gue setakut ini cerita sama orang lain makanya sempat nahan-nahan banget.
Tiba-tiba dokter gue bilang, "Dek... kamu sudah disuruh minum zoloft dan xanax secara rutin semenjak umur kamu 13 tahun. Sekarang kamu 20 tahun, sayang banget, masa kecil dan remaja kamu kebuang".
Kalimat ini cukup jadi titik balik gue tahun ini. Gue udah capek selalu menjadi egois dan ingin mati. Kalo lo bunuh diri, kematian lo gak kejadian ke diri lo sendiri, tapi ke orang-orang terdekat dan sekitar lo.
Gue gak bisa bergantung lagi sama lingkungan, obat, atau apapun. Terapi, obat, atau alkohol sebanyak apapun gak akan menyelamatkan gue. Yang bisa menyelamatkan diri gue ya cuma gue sendiri.
Jangan pernah nyaman berada di zona isolasi lo. Jangan kabur ke sana, menghilang sembari bawa koper dan bangun tenda selamanya.
Tarik nafas yang dalam, jalan terus, pelan-pelan gak apa-apa, istirahat kalau capek.
Tapi jangan lupa jalan.
:)

*"NO RELIGION HIGHER THAN LOVE"*

*"THANK YOURSELF FOR SAVING YOU"*

ekymochamadyanuar
Автор

Musik berkualitas dan dialog yg membantu saya melewati masa depresi, suka kesel liat orang yang so depresi biar keren kerenan, mereka gatau gaenaknya depresi yg gabisa ngapa ngapain, gatau marah gara gara apa, dan gatau sedih gara gara apa dan gaada ketertarikan sama apapun, dan thanks saya sembuh

rifkiramdani
Автор

Cuma mau bilang..


Untuk semua yang ada dibelakang panggung.
Untuk semua yang pusing pusing karena acara ini.
Untuk semua yang telah membuang tenaga dan fikiran untuk acara ini.


dan


Untuk Sounds From The Corner
yang telah meng - kontenkan untuk ini.

terima kasih kami tak kan terbayarkan for you.

dari kami untuk kamu.

iwansusanto
Автор

1:45:00 Jangan pernah nyaman di zona isolasi lo.
Jangan kabur ke sana, menghilang sembari bawa koper dan bangun tenda selamanya.
Tarik nafas yang dalam, jalan terus.
Pelan-pelan gak apa-apa, istirahat kalau capek.
Tapi jangan lupa jalan

robyisk
Автор

Hindia bagi saya bukan hanya karya musik. Tapi obat depresi saya, yg saya pendam selama bertahun". Hindia berhasil membuat saya berdamai dengan keadaan dan diri saya sendiri.

anisarahmachannel
Автор

Dari babak ke babak mata gua selalu basah, emosi terluapkan disini apa yg gua rasain selama ini dimana gua ga bisa cerita sama orang lain dan cuma bisa mendam dalam hati gua sendiri.
Gelap, dingin, sunyi, disaat gua mencoba bangkit dengan keegoisan gua, tapi semua hanya angan-angan.
Disaat gua punya masalah self healing gua cuma tercurahkan di lagu, menangis ditimpa beban yg tak kunjung terselesaikan.
Makasih bas, lu ga tau udah berapa orang yg lu selamatin dengan semua karya lu. :)

overvisionHC
Автор

Terimakasih Film "Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini" sudah mengenal kan ku ke musisi indonesia ini(Hindia/baskara).
Aslina ngenah laguna

callmeberry
Автор

Terlepas apa yang engkau percayai, dari dulu *Sounds From The Corner* selalu di hati

egikuncen
Автор

karna gua sering ditampar sm realita yg bajingan, hidup banyak hadehnya
harus berjuang sendiri, sembuh sendiri, orang2 yg gua syg bahkan gapernah melihat kalau gua ada, hidup emang ga gampang, orang yang ga ngerasain apa yang kita rasain bakal blg kita alay dan berlebihan, cuih
harus kecewa dngn orang lain bahkan dgn diri sendiri, banyak yg datang dan pergi blg mau jd kekuatan buat gua ternyata cuma sementara, cm jd obat sementara, akhirnya pergi dan lukanya balik lagi
terlepas dr apapun pro kontra yg lu bikin, terimakasih bas, lagu2 yg lu bikin buat gua jd kuat, buat gua jd sembuh dengan keadaan yang bajingan ini, God bless u bas

novakharisma
Автор

Nangisss pas di lagu evaluasii, nonton 2 jam nonstop, pengen banget nonton secara langsunggg semoga terwujud

Godblessyouu semuaa, makasii 2 jam nya ga bisa move on 😭😭

auliaaldinaa
Автор

Terimakasih SoundsFromTheCorner (SFTC) untuk mengabadikan Live Concert Hindia secara Ciamik dalam segi Sound dan Visualisasinya.

We just wanna shootout to Hindia :

Hi Hindia ( Baskara ) kami dari A&J.

Kami menganggumi selalu karyamu Bas, baik di Hindia maupun di Feast. Terus terang lagu "Evaluasi" Hindia mengubah pola pikir kami dalam sehari hari untuk menghadapi masalah yang itu itu saja. Pada dasarnya semua masalah serasa harus di hadapi dengan caranya sendiri, karena kapasitas seseorang berbeda beda. Lagu-lagu di Hindia dapat mengubah Mindset seseorang. Betapa luar biasanya kamu Bas (!)

Semoga semakin konsisten berkarya dan terus menyebarkan aura positif untuk anak bangsa agar TIDAK TAKUT untuk berkarya meskipun kami yakin, banyak yang #HampirMenyerah .


Salam,


Jakarta Selatan


17 February - 2020

Note : Main musik di STFC, adalah salah satu Impian kami. ❤️ See yaaa!!

AENJEMusic
Автор

If you guys realize.., bas make the song list bukan based on "lagu yang paling hits", he make a stroy dari babak ke babak lewat lagu Dia.

Gw awal bingung kenapa "untuk apa" splited in 2 session. Then oh thenn.. Gw sadar.. Di lagu untuk apa part di awal itu menceritakan when we already achieve our dream.. SEDETAIL itu bas mau bikin alunan cerita lewat musiknya.. Youre genius bas!

rajamulyagigantara
Автор

saya tipikal org yg jarang komen di yutup, ke sini cuman mau bilang terimakasih ke tim SFTC.
kami yg tinggal di daerah sangat sulit untuk menikmati sajian live music yang oke. SFTC dengan kualitas audio dan visual yang terbilang cukup baik menjadi obat tersendiri bagi kami. sekali lagi terimakasih.

badaradar
Автор

Untuk drummer yg duduk di belakang sambil mengatur tempo, respect 🙌
Mainnya ciamik ❤️

trytarantino
Автор

Aku suka ini
Menyanyi, menangis, dan berdansa sendiri. Aku rasa itu sudah cukup menggambarkan diri ku dan konser ini

pujaabdillah