Eps 132 | 5 HAL KONYOL DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN DI INDONESIA

preview_player
Показать описание

Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

anak diajarkan untuk menghapal, tidak diajarkan untuk berpikir, saya baru sadar waktu baru masuk kuliah, selama ini sekolah itu pendidikan yang salah

aryabimaputra
Автор

Saya guru tk tp lulusan peternakan😂😂😂 sumpah ini menjadi lawakan saat semua orang tahu. Saya masuk tempat kerja saya itu kaget karena anak tk sudah hafal al mulk. dan anehnya mereka tidak menghafal. Jdi disekolah itu memiliki pembiasaan untuk masuk pagi agar anak2 mendengarkan gurunya menghafal surat pendek dan almulk. dan anehnya anak2 bisa hafal sendiri. Tolong saya sampai sekarang masih berdikir bahwa rppm dan rpph itu bullshit. soalnya ribet saya gak suka hal2 ribet. Dan suatu hari saya terpaksa harus memegang kelas. Saya berkewajiban membuat rppm dkk. Bhkan saya sampai sekarang masih malas membuat ataupun membacanya. nah karena saya mempunya pengalaman sebagai pendamping guru tk, dan melihat mereka cara mengajarnya itu menurut saya terlalu membosankan saya pun ngantuk melihatnya. Jadi saat berkesempatan menjadi wali kelas memegang kelas sendiri tanpa pendamping dan posisi masih single itu sebuah tantangan bagi saya. dan akhirnya saya selama memberikan anak2 kegiatan itu TANPA MEMBACA RPPM sama sekali. Yang penting minggu ini temanya A saya membuat kegiatan secara spontan atau bahkan saya bertanya kepada anak2 "dek kalian mau kegiatan diluar atau didalam kelas?" atau "dek kalian mau bermain tentang apa?". Dan kami pun bermain bersama kegiatan per individu sedikit tapi kegiatan yang mengandalkan kerja sama banyak. Dan alhamdulillah anak2 dikelas saya termasuk nurut2 dan kreatif. Bahkan ketika saya tidak tahu harus melakukan permainan apa mereka inisiatif mencari kegiatan sendiri entah menggambar atau menulis. 😂 Atau bahkan menggambar di buku menghitung ya tidak apa2 namanha anak2 wajar. Dan sampai sekafang rpph saya belum terpegang sama sekali padahal lagi libur juga. Tp ya pak gugel saya banyak menemukan wali murid yang memang memaksaka anaknya untuk bisa membaca. Brbeda saat anak2 mempunyai keinginan untuk bisa membaca mereka sangat mudah menghafal ini ba ini ta jadi bata. Klau anak yang dipaksa harus bisa membaca anehnya cenderung susah menghafal ini ba ini ta kalaj dibaca mereka suka mikir dulu. Saya pun tidak terlalu memakda anak2 untuk bisa mmbaca. Yang penting anak2 bermain senang bisa bersosialisasi dengan temannya dan mempunya rasa kepercayaan diri tidak minder serta kreatif. Susah nya pas pandemi ini.belajar lewat online berbeda saat bertemu langsung mereka bahkan lupa sama gurumya sendiri. Gimana coba solusinya? 😂😂😂 ya allah jadi curhat punten loh.

magiechan
Автор

Benerr bangett guruu
Hal yang paling konyol di pendidikan Indonesia itu ialah ospek yang aneh aneh, sebelum belajar kan kita harus belajar adab, sedangkan ospek-ospek di Indonesia gak ada adab

neferur
Автор

"orang orang indonesia terbiasa membenarkan kebiasaan, bukan membiasakan kebenaran" makjleb bngt pak guru👍

waldiysihombing
Автор

Contoh kecil aja lah di organisasi. Senior anda nyuruh anda guling2 buat kebaikan anda? Tidaklah. Ya karena dulu mereka digituin sama seniornya. "Membenarkan kebiasaan bukan membiasakan kebenaran"

athahasyim
Автор

Setiap kali bicara soal PENDIDIKAN di Indonesia, ...gue jadi MARAH-MARAH SENDIRI UJUNGNYA.
Pak Guru Gembul pun keliatan agak EMOSIONAL di ujung video ini. Sebelum liat video ini saya pun udah curiga bhw byk para GURU kita yg SIBUK SENDIRI..bukannya sibuk mendidik murid.

bedjomoekidjo
Автор

Anak2 usia 5 sampe 10 tahun seharusnya cuma diajarkan 3 hal.
1.jujur
2.antri
3.buang sampah pada tempat sampah.
Gitu aja terus tiap hari sampe jadi kebiasaan.
Setelah itu saya yakin, 30thn kemudian negara indonesia akan maju.
Ingat, para pemimpin negeri ini yg sekarang, adalah buah dari sistem pendidikan 30thn yg lalu.

hanyaaku
Автор

Makanya di Indonesia banyak anak bandel yang sukses setelah selesai sekolah 😂. Saya dulu sekolah masuk IPA. Begitu kuliah saya ambil komunikasi. Sebelum lulus saya ngobrol sama guru fisika saya. Katanya ibarat makanan, IPA itu makanan di atas meja. Karena pindah ke komunikasi, saya dianggap pindahin makanan itu dari meja ke lantai. Nilai saya selama di IPA jelek semua 😂. Padahal sebelum penjurusan saya jagonya di sejarah, geografi dan bahasa Inggris. Alhamdulillah 3 itu kepake semua waktu saya kerja di stasiun TV jadi pembuat dokumenter. Sekarang saya kerja di branding sebuah perusahaan dengan skill ilmu komunikasi yang saya pelajari di kampus maksimal 3 jam per-hari, dan sisanya saya belajar sambil main dan observasi sendiri.

adriantonoval
Автор

Apa yang disampaikan guru gembul adalah sebuah terobosan besar bagi pendidikan di Indonesia. Tapi ya tau sendiri lah, guru2 banyak yang belum siap untuk itu. Tapi apa yang dilakukan mas nadiem saat ini sudah mulai menuju ke sana. Meski tidak mudah dan tidak bisa instan. Butuh proses panjang dan komitmen hebat

firdauslaili
Автор

Saya seorang guru, sy tidak memaksa anak2 harus nilai nya 100, harus hafal ini, hafal itu. Saya berusaha maksimal saja untuk mengajar. Memberi motivasi, supaya ada dorongan dari diri siswa sendiri untuk mau membuka hatinya mempelajari pelajaran saya. Guru tidak ada yg sempurna, anak-anak pun begitu.

satriadk
Автор

guru SMA aja ada spesialisnya.. masak siswa dituntut pintar semua??? itu protes keras saya 18 tahun yang lalu..

wisnuargomegantoro
Автор

mulai dari generasi kita harus ada perubahan, agar anak cucu kita bukan cuma jadi budak otoriter sistem pendidikan yang konyol, kalau gini terus indonesia emas 2045 cuma WACANA 🤧

farianaldo_m
Автор

Jujur aku setuju pak guru, buat apa belajar kalau kita tidak bahagia+nggak butuh lebih baik belajar apa yg dibutuhkan saja. Banyak anak yg harus kehilangan apa yg mereka sukai contohnya kyk saya yg suka nggambar tapi dimarahin trus sama guru dan ortu meskipun saya bagus di bidang akademik tapi saya nggak bahagia, andai saya diizinin nggambar mungkin masa kecilku bahagia.

Riztez
Автор

Puji Tuhan, pak guru, saya dulu sempat mau menyekolahkan anak saya di Indonesia, namun setelah survey dari pelbagai aspek, akhirnya dia saya sekolahkan di kampung halamannya, di ranwick australia, puji Tuhan, saya pernah ambil S1 di Undip selama 4 tahun, ya mohon maaf memang sangat berbeda dari tempat saya, ternyata masih belum berubah sampai sekarang, untuk aspek pendidikannya, semoga pemerintah memikirkan hal itu dengan sungguh dan bijak, orang Indonesia baik baik, untuk para orang tua mungkin lebih care lagi terhadap masa depan anaknya, di kesampingkan dulu egonya, suatu saat pasti anak kalian bisa membanggakan kalian. Percayalah pada kemampuan dan bakat yang diberikan Tuhan terhadap anak anak kalian. Semoga Tuhan memberkati Indonesia, amen

adenandzack
Автор

1. hyperparenting
2. belajar yg tdk dibutuhkan (halu) sejak usia dini
3. harus pandai di semua bidang
4. idem 2. membunuh naluri
5. ga belajar dr yg terbaik (australia, nz, sing)

15:36

eat-study
Автор

mau cerita pengalaman, saya cuma ngajar eksul disekolah. Awalnya saya fokus ngajar dan tanpa ribet. Bnyak anak2 yg senang latihan. Tapi setelah saya ikut kegiatan 'Pelatihan' memang pada awalnya saya diajarkan ttg metode mengajar dsb tapi setelah selesai pelatihan saya malah disuruh mangajarkan admnistrasi mengajar yg cukup menyita waktu. Akhirnya anak2 malah mengeluhkan karna kata mereka 'latihan tidak se asyik dulu'

رينديأنقاراأنوارإبراهيم
Автор

Saya sekolah sd, smp, sma, kuliah, otak saya gitu-gitu aja. Tapi setelah menonton video ini entah kenapa otak saya serasa terbuka lebar seluas ruang angkasa yang tiada batasnya 🥲 Thank u guru gembul 🙏

psgqkzm
Автор

Saya dulu Pendidikan SD baru diajarkan Baca, Tulis, Hitung Dan Bahkan Silsilah Keluarga BUDI. Tapi Sekarang Adik Saya dituntut Untuk Sudah Bisa Baca dan Tulis Supaya Bisa Masuk Ke Pendidikan SD. Dan Yang Lebih Parah nya Adalah Sekolah Yg Ingin Dimasuki Adek Saya Adalah Tempat SD Saya Dulu.

BlueSky-trte
Автор

akhirnya saya sampai juga di epidode hehehehehe saya juga berprofesi jadi guru(swata)
saya sedikit punya kesimpulan sjak nenek kakeku mengenyam sekolah... hingga saat ini.... beberapa hal ada kesamaan... walaupun sudh ganti cover ....yaitu.
1. sekolah formal itu lebih banyak ketitipan doktrin negara yang bersifat politis
2. Sekolah formal itu Terlalu PD ... dng budaya kearifan lokal bahwa anak 2x indonesia itu lbh mandari jiwanya .... walaupun pendidikan formalnya tidak sejalan dengan karirnya(kesuksesannya nanti)
3. Menentukan masa depan itu....yang paling menentukan adalah pada pendidikan sekolah menengah
4. Sebagian ada yang beranggapan pendidikan formal itu tidak penting... yang terpenting adalah pendidikan moral dan akhlak.... yang baik.... makanya pilihan lainnya adalah dng di masukkan ke pondok pesantren....

kanganang
Автор

Pendidikan dan kesehatan adalah Tolak Ukur majunya suatu bangsa (negara) jika ingin negara ini maju maka perbaikilah Sistem Pendidikan agar menghasilkan SDM yang bermutu di masa depan

DarkSword