10 Alasan Milenial Tidak Belajar Filsafat dan Bantahannya

preview_player
Показать описание
Dalam video 10 Alasan Milenial Tidak Belajar Filsafat dan Bantahannya ini saya membicarakan hasil observasi soal filsafat dengan anak-anak milenial, terutama menyoal filsafat untuk milenial. Mengorek alasan mengapa belajar filsafat penting bagi mereka untuk mengetahui minatnya.

Karena sebenarnya untuk apa filsafat belum sepenuhnya mereka tangkap. Karena itulah dalam observasi ini menemukan alasan penolakan bersentuhan dengan filsafat terlihat sangat lemah, misalnya mereka mengatakan bahw filsafat bikin cepat tua, filsafat merusak iman, filsafat hanya retorika, filsafat sangat sulit, dst. Pandangan filsafat anak milenial ini masih bisa kita perdebatkan untuk mengubah pandangan filsafat anak milenial. Yang penting lagi dari observasi ini adalah menyediakan alternatif cara belajar filsafat anak milenial dan mengatasi kesulitasn filsafat bagi mereka.

Video lainnya:
1. Manusia dan filsafat

2. Epistemologi Ingatan Plato

3. Kritik Atas Atheis

4. Descartes dan Hume Memplagiasi Descartes?

5. Ketika Filosof Jadi Youtuber

6. Ontologi tentang Ada dan Apa

7. Retorika Seni Berdebat

8. Al Farabi Pendiri Neoplatonisme Islam

#CahyaningNalar
#FilsafatUntukMilenial
#UntukApaFilsafat
#FilsafatPopulerUntukMilenial
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Jika anda punya alasan lain mengapa belajar filsafat atau mengapa tidak belajar filsafat, monggo didiskusikan di sini.
Manusia dan filsafat

Epistemologi Ingatan Plato

Kritik Atas Atheis

Descartes dan Hume Memplagiasi Descartes?

Ketika Filosof Jadi Youtuber

Ontologi tentang Ada dan Apa

Retorika Seni Berdebat

Al Farabi Pendiri Neoplatonisme Islam

CahyaningNalar
Автор

Ijin menambahkan ya...

Kenapa filsafat tidak populer di kalangan milenial? Karena seperti yg kita ketahui Indonesia pernah berada di fase kepemimpinan otoriter yang korup (orde baru), dimana pada saat itu pendidikan dan segala bentuk diskusi terbuka sangat diatur dan dibatasi. Hal ini berpengaruh kepada pendidikan orang tua yg sangat terbatas sehingga kesulitan menghadapi kekritisan anak, sehingga kecenderungan untuk orang tua merepresi kekritisan tersebut sangat lah tinggi. Anak yang dimarahi ketika banyak bertanya, atau dijawab dengan kebohongan dan tahayul. Sehingga kecenderungan anak untuk mau bertanya dan mencari tahu pun menurun (atau bahkan hilang) sehingga mereka menjadi seperti robot yg mengikuti semua perintah penciptanya.

Kemudian saat Indonesia memasuki masa reformasi, dimana tidak dibarengi dengan revolusi total di tubuh pemerintah dan para pejabat, ditambah dengan paradigma otoriter yg masih kental. menyebabkan sering terjadi gesekan argumentasi yg menciptakan diskusi tidak sehat (contoh : perdebatan dalam rapat DPR yg sangat panas, penuh cacimaki dan adu fisik). Sehingga para generasi muda pun memandang bahwa diskusi itu tidak penting (padahal diskusi itu penting untuk memahami filsafat). Kemudian ditambah dengan masuknya ajaran2 agama yg terlalu konservatif dan radikal, sehingga membuat generasi muda sekarang sangat sulit untuk mau mendiskusikan hal2 sensitif apa lagi mengenal filsafat.

Akan hadir dimana para pemuda ini akan mengerti pentingnya berdiskusi, menghargai pendapat, dan mau mengenal filsafat dengan pikiran terbuka dan rasional. Tapi sepertinya tidak dalam waktu dekat, bahkan mungkin tidak di generasi sekarang.

novang
Автор

Sejauh manusia menghasrati cara berpikir kritis, sejauh itu pula filsafat dibutuhkan.
"Tapi kan masih banyak kajian yang dapat menunjang kita untuk berpikir kritis selain filsafat?".
Yaa, kalau selain filsafat saja bisa menunjang kita untuk berpikir kritis apalagi filsafat sebagai mama dari segala pengetahuan.
"Tapi kalau kita tidak menghasrati cara berpikir kritis gimana?".
Cukuplah baginya kuning2 ngambang di sungai sebagai pelajaran, hihihihihi😂

Memang ulasan begini yang dibutuhkan untuk saat ini pak😁

ahmadfauzy
Автор

Seperti kata Socrates, “True knowledge exists in knowing that you know nothing.”

bebebe
Автор

Dimana penjual buku-buku online tentang pemikiran dan filsafat ?

zulfikar
Автор

Katanya confucius, everything has beauty but not everyone sees it. Tinggal bagaimana pola pikirnya :)

linaauliyatulafifah
Автор

Kata alasan itu bikin gw malas nonton ini karna dah tau ngarah2 ke mana .

syahreza