filmov
tv
Blusukan Risma Banyak Dikritik, Begini Kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Показать описание
Laporan wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUN-VIDEO.COM - Blusukan yang dilakukan Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) di DKI Jakarta, banyak dikritik.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memberikan tanggapannya mengenai hal tersebut.
Menurut Hasto Kristiyanto, aksi blusukan tersebut adalah karakter Risma yang memang kerap turun ke bawah.
"Bu Risma juga kan belum lama dilantik, jadi karakter kepemimpinan Bu Risma setiap kunjungan ke daerah itu turun dan menyapa rakyat khususnya mereka yang miskin, yang terpinggirkan, yang diperlakukan tidak adil," kata Hasto Kristiyanto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (5/1/2021).
Hasto menyebut, apa yang dilakukan Risma merupakan cara membangun harapan Wong Cilik rakyat Marhaen, bahwa tidak akan lagi diabaikan karena hadirnya pemimpin yang menyatu dengan rakyat.
"Tradisi blusukan ini juga dilakukan oleh Presiden Jokowi sebelumnya ketika beliau menjadi Gubenur. Sehingga ini harus menjadi bagian kultur kepemimpinan nasional kita, seorang pemimpin yang menyatu dengan rakyat," ucap Hasto Kristiyanto.
"Bukankah sejak awal ketika Konstitusi dirancang semangat dari para pendiri republik ini menegaskan bagaimana fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara?" tambah Hasto Kristiyanto.
Hasto Kristiyanto menambahkan, Risma melakukan blusukan bukan hanya akan di Jakarta, tapi juga di seluruh wilayah Indonesia yang merupakan wilayah kerjanya sebagai menteri sosial.
Pada akhir tahun lalu, Risma sempat berkunjung ke Ponorogo, Jawa Timur untuk bertemu penyandang disabilitas.
Sebelumnya, Anggota DPR RI Fadli Zon mengkritik blusukan yang dilakukan Risma mealalui akun resmi Twitternya, @fadlizon.
Dalam tweet-nya, Fadli Zon mengatakan, "Blusukan secara proporsional bagus saja sebagai cara melihat langsung lapangan. Tapi kalau kecanduan blusukan maka harus diperiksa jangan-jangan gangguan “gila pencitraan,”
Selain Fadli Zon, Fahri Hamzah juga mengkritik blusukan yang dilakukan Risma. Dalam akun Tweeter resmi @Fahrihamzah dikatakan, "staf-nya bu Risma harus kasih tau beliau beda jadi wali kota dan Menteri. Perbedaan tidak saja pada filosofi, skala, juga metode. Menteri Tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Walikota dipilih, non sektoral tapi terbatas kota,"
TRIBUN-VIDEO.COM - Blusukan yang dilakukan Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) di DKI Jakarta, banyak dikritik.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memberikan tanggapannya mengenai hal tersebut.
Menurut Hasto Kristiyanto, aksi blusukan tersebut adalah karakter Risma yang memang kerap turun ke bawah.
"Bu Risma juga kan belum lama dilantik, jadi karakter kepemimpinan Bu Risma setiap kunjungan ke daerah itu turun dan menyapa rakyat khususnya mereka yang miskin, yang terpinggirkan, yang diperlakukan tidak adil," kata Hasto Kristiyanto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (5/1/2021).
Hasto menyebut, apa yang dilakukan Risma merupakan cara membangun harapan Wong Cilik rakyat Marhaen, bahwa tidak akan lagi diabaikan karena hadirnya pemimpin yang menyatu dengan rakyat.
"Tradisi blusukan ini juga dilakukan oleh Presiden Jokowi sebelumnya ketika beliau menjadi Gubenur. Sehingga ini harus menjadi bagian kultur kepemimpinan nasional kita, seorang pemimpin yang menyatu dengan rakyat," ucap Hasto Kristiyanto.
"Bukankah sejak awal ketika Konstitusi dirancang semangat dari para pendiri republik ini menegaskan bagaimana fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara?" tambah Hasto Kristiyanto.
Hasto Kristiyanto menambahkan, Risma melakukan blusukan bukan hanya akan di Jakarta, tapi juga di seluruh wilayah Indonesia yang merupakan wilayah kerjanya sebagai menteri sosial.
Pada akhir tahun lalu, Risma sempat berkunjung ke Ponorogo, Jawa Timur untuk bertemu penyandang disabilitas.
Sebelumnya, Anggota DPR RI Fadli Zon mengkritik blusukan yang dilakukan Risma mealalui akun resmi Twitternya, @fadlizon.
Dalam tweet-nya, Fadli Zon mengatakan, "Blusukan secara proporsional bagus saja sebagai cara melihat langsung lapangan. Tapi kalau kecanduan blusukan maka harus diperiksa jangan-jangan gangguan “gila pencitraan,”
Selain Fadli Zon, Fahri Hamzah juga mengkritik blusukan yang dilakukan Risma. Dalam akun Tweeter resmi @Fahrihamzah dikatakan, "staf-nya bu Risma harus kasih tau beliau beda jadi wali kota dan Menteri. Perbedaan tidak saja pada filosofi, skala, juga metode. Menteri Tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Walikota dipilih, non sektoral tapi terbatas kota,"
Комментарии