Biografi Profil dan Sejarah Singkat IMAM AHMAD BIN HANBAL Madzhab Hambali - Kisah Imam 4 Mazhab

preview_player
Показать описание
IMAM HAMBALI (164H – 241H)

Biografi Profil dan Sejarah Singkat Imam Ahmad bin Hanbal Madzhab Hambali - Perjalanan Hidup Salah Satu Imam 4 Mazhab

Imam Ahmad bin Hanbal bernama lengkap Abu Abdillah Ahmad bin Ahmad bin Muhammad bin Hanbal dikenal juga sebagai Imam Hambali. Lahir tahun 164 Hijriyah di Baghdad, Irak.

Seperti Imam Syafi’i, Imam Hambali terlahir dari keluarga yang tidak mampu dan ayahnya meninggal di usia belia. Beliau adalah seorang Arab Bani Adnan, yang nasabnya bertemu dengan Nabi Muhammad pada Nizar bin Ma’ad bin Adnan.

Pada masa kehidupan Imam Hambali, Baghdad menjadi pusat peradaban dunia dimana para ahli di bidangnya masing-masing berkumpul untuk belajar maupun mengajarkan ilmu. Imam Hambali berhasil menghafalkan Al Qur'an pada usia 15 tahun.

Guru pertama Imam Hambali adalah murid dari Imam Hanafi yaitu Abu Yusuf dimana ia belajar dasar-dasar ilmu fiqih, kaidah-kaidah ijtihad, dan metodologi qiyas.

Beliau belajar ilmu hadits hingga pernah ke Mekkah, Madinah, Suriah dan Yaman. Beliau bertemu dan menimba ilmu dari Imam Syafi’i di Mekkah selama 4 tahun. Imam Syafi’i banyak mengajarkan beliau memahami hal-hal yang lebih mendalam dari hadits dan ilmu fiqih.

Setelah belajar dari Imam Syafi’i, Imam Hambali mampu secara mandiri merumuskan pendapat sendiri dalam fiqih, sehingga menjadi ahli hadits sekaligus ahli fiqih yang banyak dikunjungi oleh murid-murid dari seluruh penjuru negeri Islam terutama setelah Imam Syafi’i wafat.

Dengan ketenarannya Imam Hambali tetap hidup sederhana dan menghindari hadiah-hadiah karena khawatir akan mengurangi kebebasannya dalam berpendapat dan berdakwah.

Di masa khilafah Al Ma’mun berkembang pemikiran bahwa rasionalisme harus berperan dalam semua aspek kehidupan termasuk akidah.

Diantara pokok pemikiran tersebut adalah Al Qur’an merupakan buatan manusia, artinya Al Qur’an adalah makhluk bukan Kalamullah. Penguasa memaksakan pemikiran tersebut terutama kepada ulamanya, jika tidak maka akan disiksa.

Walaupun banyak ulama yang akhirnya mengucapkan apa yang dituntut oleh penguasa zhalim meski cuma dalam lisan saja, Imam Hambali dengan tegas menolak untuk berkompromi dengan keyakinan yang sesat, sehingga beliau disiksa dan dipenjarakan.

Penyiksaan terhadap Imam Hambali sangatlah berat hingga beberapa kali beliau pingsan. Meskipun begitu beliau tetap teguh memperjuangkan akidah yang benar, menunjukkan bahwa umat Islam tidak akan mengorbankan akidah mereka demi menyenangkan penguasa.

Setelah berlangsung selama 18 tahun, akhirnya pada masa Khalifah Al Mutawakkil pemikiran tersebut berakhir sehingga Imam Hambali dibebaskan dan bisa mengajar kembali. Saat inilah beliau menulis kitab Al Musnad yang terkenal

Imam Hambali wafat di Baghdad tahun 241 Hijriyah. Warisan Imam Hambali tidak hanya pada permasalahan fiqih atau sejumlah hadits yang beliau kumpulkan dan susun, namun beliau juga memiliki peran penting dalam memelihara kesucian keyakinan Islam dari kaum muslimin.
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

İmam syafi'i itu suni apa siyah ya? Orang irak banyak siyah?

sarimardina