filmov
tv
Zelensky Sumringah Dapat 40 Kendaraan Tempur Marder Jerman, Bonus Pelatihan dari Militer Berlin
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM - Jerman akan mengirim sekira 40 kendaraan tempur infanteri Marder ke Ukraina.
Kendaraan tersebut akan dikirim dalam beberapa pekan ke depan.
Bantuan tersebut merupakan bagian dari fase terbaru dukungan ke Ukraina yang dikoordinasikan dengan AS, pada Jumat (6/1/2023).
Pada Kamis (5/1/2023), Presiden AS Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan bahwa kedua negara mengirimkan kendaraan tempur bersenjata lengkap ke Ukraina.
Bantuan tersebut dimaksudkan untuk membantu Kyiv mengusir invasi Rusia.
Dalam pengumuman tersebut, AS akan mengirim kendaraan tempur Bradley sementara Jerman akan memasok Marder.
Bradley biasanya dipersenjatai dengan meriam otomatis 25 mm, senapan mesin 7,62 mm, dan rudal anti-tank.
Juru Bicara Pemerintah Jerman Steffen Hebestreit pada Jumat mengatakan, sekitar 40 Marder akan dikirim ke Ukraina.
Jumlah tersebut cukup untuk melengkapi satu batalion pasukan.
Dia menambahkan, pelatihan bagi tentara Ukraina untuk menggunakan kendaraan tersebut juga akan diberikan di Jerman.
Ukraina telah lama meminta persenjataan yang lebih berat, termasuk tank, yang memungkinkannya melakukan operasi onfensif.
Akan tetapi, Barat selalu menolak mengirim persenjataan berat dengan alasan takut terseret ke dalam perang atau memprovokasi Rusia.
Namun, Ukraina baru-baru ini mendapatkan momentumnya dan negara-negara Barat telah memperluas jangkauan senjata yang disediakan.
Pengumuman AS-Jerman disampaikan selang sehari setelah Perancis berjanji untuk mengirimkan tank ringan AMX-10 RC.
Jerman juga mengatakan akan mengikuti langkah AS untuk mengirimkan sistem pertahanan udara Patriot yang canggih ke Ukraina.
Namun sebelumnya, Ukraina berani mengancam Jerman jika tidak memasok kendaraan lapis baja atau tank ke negaranya.
Sebagaimana diketahui, Ukraina mendesak Jerman mengirimkan tank Leopard 2 untuk membantu melawan Rusia.
Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov memberikan penjelasan.
Diungkapkan, jika Berlin tidak memasok kendaraan lapis baja berat bagi Kyiv, maka permusuhan akan terungkap di wilayah Jerman sendiri.
Otoritas Ukraina telah berulang kali menuntut agar mengintensifkan pasokan peralatan militer untuk Angkatan Bersenjata Ukraina.
Bahkan, mantan duta besar Ukraina untuk Jerman, Andriy Melnyk telah meminta tank dari Leopard 2 Jerman dikirimkan ke Kyiv.
Namun Kanselir Jerman, Scholz mengatakan, Jerman tidak memasok kendaraan lapis baja berat ke Angkatan Bersenjata Ukraina.
Hal ini untuk menghindari eskalasi konfrontasi dengan Rusia.
Sementara itu, warga Jerman pun juga mayoritas menolak mengirimkan senjata ke Ukraina.
Hal ini berdasarkan survei yang ditampilkan media Jerman pada Desember lalu.
Sebagian besar warga Jerman enggan mendukung negaranya membantu senjata ke Ukraina.
Host: Maria Nanda
Vp: Afif Alfattah.
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews
Kendaraan tersebut akan dikirim dalam beberapa pekan ke depan.
Bantuan tersebut merupakan bagian dari fase terbaru dukungan ke Ukraina yang dikoordinasikan dengan AS, pada Jumat (6/1/2023).
Pada Kamis (5/1/2023), Presiden AS Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan bahwa kedua negara mengirimkan kendaraan tempur bersenjata lengkap ke Ukraina.
Bantuan tersebut dimaksudkan untuk membantu Kyiv mengusir invasi Rusia.
Dalam pengumuman tersebut, AS akan mengirim kendaraan tempur Bradley sementara Jerman akan memasok Marder.
Bradley biasanya dipersenjatai dengan meriam otomatis 25 mm, senapan mesin 7,62 mm, dan rudal anti-tank.
Juru Bicara Pemerintah Jerman Steffen Hebestreit pada Jumat mengatakan, sekitar 40 Marder akan dikirim ke Ukraina.
Jumlah tersebut cukup untuk melengkapi satu batalion pasukan.
Dia menambahkan, pelatihan bagi tentara Ukraina untuk menggunakan kendaraan tersebut juga akan diberikan di Jerman.
Ukraina telah lama meminta persenjataan yang lebih berat, termasuk tank, yang memungkinkannya melakukan operasi onfensif.
Akan tetapi, Barat selalu menolak mengirim persenjataan berat dengan alasan takut terseret ke dalam perang atau memprovokasi Rusia.
Namun, Ukraina baru-baru ini mendapatkan momentumnya dan negara-negara Barat telah memperluas jangkauan senjata yang disediakan.
Pengumuman AS-Jerman disampaikan selang sehari setelah Perancis berjanji untuk mengirimkan tank ringan AMX-10 RC.
Jerman juga mengatakan akan mengikuti langkah AS untuk mengirimkan sistem pertahanan udara Patriot yang canggih ke Ukraina.
Namun sebelumnya, Ukraina berani mengancam Jerman jika tidak memasok kendaraan lapis baja atau tank ke negaranya.
Sebagaimana diketahui, Ukraina mendesak Jerman mengirimkan tank Leopard 2 untuk membantu melawan Rusia.
Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov memberikan penjelasan.
Diungkapkan, jika Berlin tidak memasok kendaraan lapis baja berat bagi Kyiv, maka permusuhan akan terungkap di wilayah Jerman sendiri.
Otoritas Ukraina telah berulang kali menuntut agar mengintensifkan pasokan peralatan militer untuk Angkatan Bersenjata Ukraina.
Bahkan, mantan duta besar Ukraina untuk Jerman, Andriy Melnyk telah meminta tank dari Leopard 2 Jerman dikirimkan ke Kyiv.
Namun Kanselir Jerman, Scholz mengatakan, Jerman tidak memasok kendaraan lapis baja berat ke Angkatan Bersenjata Ukraina.
Hal ini untuk menghindari eskalasi konfrontasi dengan Rusia.
Sementara itu, warga Jerman pun juga mayoritas menolak mengirimkan senjata ke Ukraina.
Hal ini berdasarkan survei yang ditampilkan media Jerman pada Desember lalu.
Sebagian besar warga Jerman enggan mendukung negaranya membantu senjata ke Ukraina.
Host: Maria Nanda
Vp: Afif Alfattah.
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews
Комментарии