Bedah Inovasi Mall Ramai vs Mall Sepi

preview_player
Показать описание
Siapa bilang bisnis mall mati? Justru makin moncer. Lalu kenapa sebagian mall sepi pengunjung? Disaat yang sama, apa yang membuat sebagian mal lainnya justru semakin dipadati pengunjung? Apa pelajaran penting yang kita - apapun perusahaan, produk atau industri kita - bisa ambil?

Dr. Indrawan Nugroho adalah CEO dan Co-founder CIAS, sebuah perusahaan konsultan inovasi dengan misi memampukan para talenta korporat dalam mendesain, mengembangkan dan mengimplementasikan inovasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Kunjungi:

Follow me at:

Disclaimer:
Video ini merupakan ulasan sederhana terkait fenomena bisnis atau industri yang tengah terjadi untuk digunakan masyarakat umum sebagai bahan pelajaran atau renungan. Walaupun menggunakan berbagai referensi yang dapat dipercaya, video ini tidak diniatkan sebagai karya ilmiah maupun karya jurnalistik.

Sumber Referensi:

#corporateinnovation #cias #strategibisnis #konsultaninovasi
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Yang di jelaskan cukup detail, tetapi tidak 100% benar. Bukannya pengembang tidak mau ber inovasi, tetapi :
1. Perilaku konsumen sekarang ini labil. Jadi ketika pengembang mengikuti maunya konsumen yang labil tadi, Cost yg di keluarkan baliknya lama.
2. Persaingan harga ritel offline maupun online tidak lagi masuk akal, ibarat kamu bakar ikan pakai duit bukannya pakai kompor atau benda sejenis.
3. Pertumbuhan konsumen yg ada sangat kecil, sementara mall yg berdiri semakin banyak dan di tambah ritel online. Maka dari itu terjadi hal no. 2 di atas.
4. Upah minimun tiap tahunnya bertambah. Pengusaha di tuntut memenuhinya.
5. Pendapatan menetap sementara pengeluaran membengkak. Siapa yang mau bisnis rugi. Mending jual tu mall dan bentuk bisnis baru atau pindah.
Mungkin begitulah kira-kira cara berfikir saya yg salah ini.

hotbybrz
Автор

Mall didaerahku justru jadi tempat Gym dan Lapangan Futsal. justru tambah rame. karena prilaku konsumen berubah, bukan lagi tempat belanja tapi tempat ngumpul.

Basir_Ngempo
Автор

inovasi yang terbaik menurut saya menarik lebih banyak segmen pasar yang berbeda" misal

1. merubah sebagian area Mall menjadi Office Space agar para pekerja atau Eksmud banyak lalu lalang di sekitar Mall,

2. maksimalkan Rooftop Area, menjadi tempat nongkrong / Cafe / Entertainment Area

3. Merubah sebagian area Mall menjadi Grand Ballroom / Meeting Area layaknya hotel

tentu semua itu harus didukung dengan berkembangnya inovasi para tenant juga, dan kemasan mall yang dibuat lebih menarik n welcoming

TheChaNwhite
Автор

Om. Udah pernah ke Aeon Mall JGC belum? Itu konsepnya khusus buat anak anak. Banyak banget permainan buat anak-anak. Ada kincir angin tertinggi di Indonesia (di atas mall), tempat makannya banyak. Dan satu lagi, tempat duduknya banyak banget. Buat bapak bapak gak kesulitan nyari tempat duduk selama istri nya belanja

hasbybaihaqi
Автор

para pengusaha mall, mari buka di aceh... masih belum ada :'D
APALAGI BIOSKOP! TOLONG DONG BAWA KEMARI!

sengklekman
Автор

Yg gw liat sih mall yg tutup rata2 yg ga ada bioskopnya, trus tempat nongkrongnya kurang asik.
* Suasana nonton di bioskop pasti beda dgn nonton di rumah. Abis nonton pas jalan ga sengaja liat baju/celana/kaos/sepatu/tas bagus, akhirnya beli. Abis nonton laper, aus, akhirnya mampir makan atau ngopi/minum.
* Makan, jajan, atau sekedar ngopi di tempat luas+bersih+ada musik pasti lebih asik drpd ngopi di tempat sumpek.
Itu menurut gw

cowokbaik-baik
Автор

Tapi harus diwaspadai juga, banyak mall ramai, khususnya yang menyediakan spot-spot menarik dan instagramable untuk Gen-z nyatanya memang ramai traficnya namun tidak ramai transaksinya.
Senada dengan Bapak, di sini pengaruh image, lokasi, promosi, fasilitas, dan kelengkapan barang tetap menjadi daya tarik utama untuk orang mau berbelanja.
Terima kasih Pak Indrawan atas videonya tentang mall kali ini, mudah2an menggugah beberapa manajemen mall yang masih malas.
Karena saya pernah lihat mall di lokasi strategis, lokasi di akses perbatasan antara jakarta dengan tiga daerah satelitnya sekaligus, mall tidak terlalu besar, namun cukup ramai, tapi sayang strategi marketing, fasilitas, dan kenyamanan belanjanya kurang. Padahal mall-mall lain berlomba mencari trafic, mall ini seperti kalem-kalem saja.

mizannudinhardiyansyah
Автор

Mengunjungi mall berharap ada barang yng susah didapat di toko2 biasa, ternyata di mall juga ga ada. Sharusnya mall serba ada.

modeonboostchannel
Автор

Insight yang menarik Dok. Izin menambahkan, kegiatan keagamaan seperti gereja juga menarik banyak traffic di mall. Saya bisa menilai impact nya besar sekali. Seperti di Lippo Mall Puri, Central Park dan Kota Kassablanka masing masing ada gereja dengan jumalah jemaat sampai ribuan yang datang ke gereja

rilsanmalkhi
Автор

Di daerah saya bekerja, ada 2 mall berbeda nasib pak.
1. Sunter Mall. Dulunya mall cukup konvensional dan relatif sepi. Sekarang bertransformasi dan bisa menggaet tenants yang menawarkan kenyamanan. Misalnya kedai kopi.
2. Bellatera. Mall yang relatif baru. Lokasinya strategis. Bangunannnya bagus dan modern. Tapi sepi sekali. Di dalamnya ada Hero, yang sekarang kondisinya memprihatinkan.

agungdwijayanto
Автор

Tempat belanja kita masyarakat lebih mudah, gampang praktis lewat online ngga cape muter2 keliling milih milih dapetnya ngga, sekarang masyarakat butuhnya tempat kumpul healing keluarga dan nongkrong.

YusufHasanudin
Автор

Membuat mall menjadi tempat tujuan bagi kegiatan sosial dan budaya, tempat ngumpul berbagai macam komunitas . Misal fotografi, penyayang hewan, dll

abdullahariefsulo
Автор

For myself, fungsi mall cuman sebatas datang ke gerai offline dari toko online, ke GraPARI, atau paling servis elektronik di service center.

Sisa transaksi hampir 100% lewat e-commerce karena harga jauh lebih murah, dan gak ribet jauh-jauh ke toko offline.

Ryusei-
Автор

mall harus diubah menjadi tempat nongkrong yg fotogenic, karena belanja sudah bisa online, kalau nongkrong kan harus offline 😆

vandjen
Автор

Mall ditmpat sy kerja, pakuwon city mall sby konsep nya food n baverage dan rohani kyk geraja, masjid..sudh bener sih soalnys klo skrg beli baju dll lebih enak online, cuman trafik rame klo pas ada acara gereja/event mobil..

arikindra
Автор

Banyak penyebab mengapa mall sepi, menurut pendapat saya penyebab no. 1 adalah daya beli masyarakat yg rendah dan terus menurun. Mayoritas masyarakat hanya membeli barang2 kebutuhan pokok saja di toko deket rumah atau beli lewat online

heromail
Автор

salah satu mall yang dari sepi mau mati jadi ramai ada di semarang = duta pertiwi mall, dulu yang jadi tempat parkir pns balaikota skrg menjadi mall yang kehabisan ruang parkir, uniqnya transmart makin mengecil tinggal 1/3 luasnya malahan jadi ramai

erwindeepblue
Автор

dulu belanja barang di mall itu ada gengsi tersendiri karena barang-barang di mall ekslusif dan tidak ditemukan diluar mall, sekarang barang-barang yang dijual di mall juga tersedia diluar mall dengan harga yang lebih murah sehingga orang enggan untuk belanja barang di mall apalagi ditambah dengan tren belanja online dimana barang-barang yang sama dengan harga yang lebih murah lagi
makanya mall2 kelas atas yang menjual barang2 premium branded masih tetap eksis karena barangnya tidak akan ditemukan di luar mall tersebut dan online sedangkan mall menengah yang menjual barang umum pada berguguran

tunggulgusang
Автор

Sarinah rame bgt setelah dibenahi. Kuncinya makan+hiburan

rarindraprakarsa
Автор

Kalo Mall cuman dipake sbg tempat jual beli konvensional udah pasti gak laku.
Beberpa mall yg msih survive itu karena konsepnya adalah yg integrated sbg workspace, entertainment dan bahkan layanan umum

Plus, kalo bisa mending mall juga berfungsi sbg "gudang" para seller.
Ato kalo perlu, pihak mall mbok ya bikin aplikasi e-commerce mandiri dimana peoduknya diambil dr tenant yg ada disitu

ZAcharyIndy