filmov
tv
Brutally Honest Chef: Philip - Warung SCI, Resto Thai Seafood Terbaik di Kelapa Gading!
Показать описание
Jika anda aktif di sosmed, mungkin anda pernah mendengar tentang Warung SCI. Sebuah resto Thai seafood di wilayah Kelapa Gading, namun anda tidak bisa begitu saja datang dan makan, anda harus booking hingga sebulan sebelumnya. Melihat gaya postingan Warung SCI di Instagram, kami yakin pemilik/chef dari Warung SCI adalah sosok menarik, jadi kami mencoba untuk fokus pada sosok Chef Philip. Kami tidak salah! Di video "Brutally Honest Chef: Philip - Warung SCI, Resto Thai Seafood Terbaik di Kelapa Gading!" anda bisa melihat mengapa Philip merupakan salah satu chef favorit kami.
Di hadapan tamu, chef bisa saja bersikap layaknya seorang aristokrat, namun di dapur, kebanyakan chef yang kami tahu sih tingkahnya seperti bajak laut. Warung SCI mungkin baru mulai populer di 2020, namun Philip bukanlah anak kemarin sore. Ia mulai berjualanan dengan format kaki lima sejak 2013 (bahasa kerennya "street chef"), hingga akhirnya sekarang Warung SCI menjadi viral, bahkan kalangan artis seperti Wulan Guritno dan Sammy Simorangkir tertarik makan di sini.
Philip merupakan antitesis dari chef jaman now, karena dia:
1. Anti diskon, menurutnya, diskon itu "nurunin harga diri gue"
2. Ia tidak suka tempatnya terlalu ramai, karena ia sangat menjaga kualitas
3. Anti joinan sama orang lain. Anda pernah dengar kan, seringkali restoran melibatkan belasan investor, lalu setelah beberapa tahun, satu per satu undur diri? Philip menggunakan pendekatan sebaliknya. "Gue biar kecil, yang penting gue happy!" kata Philip.
4. Tidak peduli soal interior atau atmosfer. Akui saja, makan di restoran saat ini kadang tidak ada bedanya dengan ketika anda pergi ke tempat wisata yang jualan atmosfer. Anda hanya butuh tempat yang bagus untuk eksistensi di sosmed. Soal makanan? yah so so saja tidak apalah. Namun, jika anda tidak peduli tempat dan hanya fokus pada makanan, anda butuh sosok seperti Philip.
5. Nah ini mungkin agak kontroversial, namun Philip menganggap tidak semua pelanggan harus dianggap seperti raja. Kenapa? Tonton saja video ini.
Philip bercerita mengenai awal ketertarikannya mendalami dunia masak, seafood, masakan Thai, nikmatnya berjualan kaki lima, hingga sikapnya menghadapi pelanggan dengan tingkah aneh-aneh. Mungkin anda akan kaget mendengar "kejujuran" Philip, namun percayalah, apa yang dirasakan sebetulnya banyak juga dirasakan chef lain, hanya saja tidak semua memiliki keberanian untuk mengungkapkannya. Kami juga yakin, banyak chef yang iri pada Philip, karena ia bisa mewujudkan idealismenya dalam masak, tanpa harus didikte oleh orang lain, sekaligus sukses dalam melakukannya (yang terakhir ini yang terpenting!).
Di hadapan tamu, chef bisa saja bersikap layaknya seorang aristokrat, namun di dapur, kebanyakan chef yang kami tahu sih tingkahnya seperti bajak laut. Warung SCI mungkin baru mulai populer di 2020, namun Philip bukanlah anak kemarin sore. Ia mulai berjualanan dengan format kaki lima sejak 2013 (bahasa kerennya "street chef"), hingga akhirnya sekarang Warung SCI menjadi viral, bahkan kalangan artis seperti Wulan Guritno dan Sammy Simorangkir tertarik makan di sini.
Philip merupakan antitesis dari chef jaman now, karena dia:
1. Anti diskon, menurutnya, diskon itu "nurunin harga diri gue"
2. Ia tidak suka tempatnya terlalu ramai, karena ia sangat menjaga kualitas
3. Anti joinan sama orang lain. Anda pernah dengar kan, seringkali restoran melibatkan belasan investor, lalu setelah beberapa tahun, satu per satu undur diri? Philip menggunakan pendekatan sebaliknya. "Gue biar kecil, yang penting gue happy!" kata Philip.
4. Tidak peduli soal interior atau atmosfer. Akui saja, makan di restoran saat ini kadang tidak ada bedanya dengan ketika anda pergi ke tempat wisata yang jualan atmosfer. Anda hanya butuh tempat yang bagus untuk eksistensi di sosmed. Soal makanan? yah so so saja tidak apalah. Namun, jika anda tidak peduli tempat dan hanya fokus pada makanan, anda butuh sosok seperti Philip.
5. Nah ini mungkin agak kontroversial, namun Philip menganggap tidak semua pelanggan harus dianggap seperti raja. Kenapa? Tonton saja video ini.
Philip bercerita mengenai awal ketertarikannya mendalami dunia masak, seafood, masakan Thai, nikmatnya berjualan kaki lima, hingga sikapnya menghadapi pelanggan dengan tingkah aneh-aneh. Mungkin anda akan kaget mendengar "kejujuran" Philip, namun percayalah, apa yang dirasakan sebetulnya banyak juga dirasakan chef lain, hanya saja tidak semua memiliki keberanian untuk mengungkapkannya. Kami juga yakin, banyak chef yang iri pada Philip, karena ia bisa mewujudkan idealismenya dalam masak, tanpa harus didikte oleh orang lain, sekaligus sukses dalam melakukannya (yang terakhir ini yang terpenting!).
Комментарии