filmov
tv
Covid-19 Merajalela, Tingkat Keterisian Rumah Sakit di DKI Jakarta Capai 54% dan ICU 18%
Показать описание
KOMPAS.TV - Kasus Covid-19 di tanah air terus merangkak naik.
Kini prediksi Menteri Kesehatan bahwa mayoritas kasus Covid-19 di ibu kota adalah varian Omicron, kian nyata.
Per 29 Januari, di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta Utara, keterisian tempat tidur sudah diatas 42% padahal rumah sakit ini hanya menerima pasien Omicron dengan gejala berat dan komorbid, seperti penyakit hipertensi dan diabetes.
Sementara itu, di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur dari 51 tempat tidur isolasi pasien Covid-19 yang disiapkan, 12 diantaranya terisi pasien Omicron.
Jika jumlah pasien Covid-19 terus bertambah, pihak rumah sakit siap menambah ruang perawatan dan tempat tidur.
Dari kasus harian yang berada di kisaran nyaris 3.000 pada 24 Januari lalu, hanya dalam waktu sepekan melonjak hingga hampir 4 kali lipat.
Per 29 Januari, jumlah penambahan kasus baru bahkan sudah mencapai 5 digit dengan 11.588 kasus, angka ini adalah angka tertinggi dalam 5 bulan terakhir.
Begitu pula dengan positivity rate atau rasio positif Covid-19.
Di angka rasio positif harian dari yang hanya 11% pada 24 Januari lalu, terus meningkat hingga 20,33% pada 29 Januari lalu, sementara jumlah tes hanya di kisaran 261.000 orang.
Jika positivity rate atau rasio positif Covid-19 harian sudah berada di angka 20,33%, itu artinya 1 dari 5 orang positif Covid-19.
Jika berkaca dari masa lalu yang dianalisis Johns Hopkins University,
dengan penambahan kasus harian yang mencapai 11588 kasus pada 29 Januari kemarin, saat ini kita hanya terpaut sekitar 3.000 kasus dari puncak gelombang Covid-19 yang pertama pada Februari 2021 lalu.
Angka itu pun terkendala jumlah tes yang terbatas, sehingga jumlah kasus terkonfirmasi jauh lebih rendah dibandingkan jumlah infeksi sebenarnya.
Meski demikian, Kementerian Kesehatan mengklaim bahwa pertumbuhan kasus di Indonesia paling terkendali di Asia.
Pertumbuhan kasus Covid-19 di Indonesia tampak landai jika dibandingkan dengan negara tetangga, yakni India, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Masyarakat tetap diminta waspada dan menyegerakan vaksinasi Booster sebagai upaya mencegah keparahan.
Tingginya kasus harian Covid-19 di ibu kota juga membuat Pemprov DKI Jakarta tegas, mengancam akan mencabut izin usaha bagi tempat yang melanggar protokol kesehatan dan aturan PPKM yang berlaku.
Pasalnya, saat ini tingkat keterisian rumah sakit di DKI Jakarta sudah mencapai 54% dan ruang ICU 18%.
Kini prediksi Menteri Kesehatan bahwa mayoritas kasus Covid-19 di ibu kota adalah varian Omicron, kian nyata.
Per 29 Januari, di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta Utara, keterisian tempat tidur sudah diatas 42% padahal rumah sakit ini hanya menerima pasien Omicron dengan gejala berat dan komorbid, seperti penyakit hipertensi dan diabetes.
Sementara itu, di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur dari 51 tempat tidur isolasi pasien Covid-19 yang disiapkan, 12 diantaranya terisi pasien Omicron.
Jika jumlah pasien Covid-19 terus bertambah, pihak rumah sakit siap menambah ruang perawatan dan tempat tidur.
Dari kasus harian yang berada di kisaran nyaris 3.000 pada 24 Januari lalu, hanya dalam waktu sepekan melonjak hingga hampir 4 kali lipat.
Per 29 Januari, jumlah penambahan kasus baru bahkan sudah mencapai 5 digit dengan 11.588 kasus, angka ini adalah angka tertinggi dalam 5 bulan terakhir.
Begitu pula dengan positivity rate atau rasio positif Covid-19.
Di angka rasio positif harian dari yang hanya 11% pada 24 Januari lalu, terus meningkat hingga 20,33% pada 29 Januari lalu, sementara jumlah tes hanya di kisaran 261.000 orang.
Jika positivity rate atau rasio positif Covid-19 harian sudah berada di angka 20,33%, itu artinya 1 dari 5 orang positif Covid-19.
Jika berkaca dari masa lalu yang dianalisis Johns Hopkins University,
dengan penambahan kasus harian yang mencapai 11588 kasus pada 29 Januari kemarin, saat ini kita hanya terpaut sekitar 3.000 kasus dari puncak gelombang Covid-19 yang pertama pada Februari 2021 lalu.
Angka itu pun terkendala jumlah tes yang terbatas, sehingga jumlah kasus terkonfirmasi jauh lebih rendah dibandingkan jumlah infeksi sebenarnya.
Meski demikian, Kementerian Kesehatan mengklaim bahwa pertumbuhan kasus di Indonesia paling terkendali di Asia.
Pertumbuhan kasus Covid-19 di Indonesia tampak landai jika dibandingkan dengan negara tetangga, yakni India, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Masyarakat tetap diminta waspada dan menyegerakan vaksinasi Booster sebagai upaya mencegah keparahan.
Tingginya kasus harian Covid-19 di ibu kota juga membuat Pemprov DKI Jakarta tegas, mengancam akan mencabut izin usaha bagi tempat yang melanggar protokol kesehatan dan aturan PPKM yang berlaku.
Pasalnya, saat ini tingkat keterisian rumah sakit di DKI Jakarta sudah mencapai 54% dan ruang ICU 18%.
Комментарии