filmov
tv
Gelontorkan Bantuan Senjata ke Israel dan Ukraina, AS Berisiko Rusak Militernya Sendiri
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM- Tindakan Amerika Serikat yang berupaya mempersenjatai Ukraina dan Israel akan berisiko merusak militernya sendiri.
Diketahui, Pentagon telah mengirim kelompok penyerang kapal induk Gerald R. Ford ke Mediterania Timur.
Selain itu, juga mengerahkan skuadron pesawat tempur Angkatan Udara AS tambahan di wilayah tersebut.
Beberapa pasokan militer telah diberikan ke Tel Aviv berdasarkan Nota Kesepahaman tahun 2018 antara AS dan Israel terkait bantuan keamanan.
Hal itu disampaikan oleh mantan analis kebijakan keamanan senior di Kantor Menteri Pertahanan AS, Michael Maloof.
Menurut Michael Maloof, meski AS berupaya membantu kedua negara tersebut, negara lebih berpihak kepada Israel.
Pasalnya, jumlah warga Yahudi Amerika di AS dan lobi Yahudi di Kongres, cukup luas.
Sementara, Ukraina tidak memiliki perwakilan seperti itu di Kongres.
Yakni, Rakyat Amerika tidak ingin berperang dengan Rusia.
Apabila Israel melancarkan operasi darat di Gaza dan perang dengan Hamas berkembang menjadi konflik regional yang lebih luas, Israel tidak hanya membutuhkan amunisi, namun juga artileri.
Bahkan, menurut Maloof bom juga akan dijatuhkan dari pesawat.
Kendati demikian, terkait hal itu bukan Israel atau Ukraina yang akan mendapat lebih banyak atau lebih sedikit senjata.
Justru persedian senjata AS akan menipis dan semakin terbatas lantaran terus membantu sekutunya.
Terkait dengan hal itu, militer maupun para pejabat AS belum ada yang membahas.
Menurut Maloof Amerika Serikat harus mengambil beberapa keputusan yang serius dalam hal produksi dalam negeri pada skala potensi Perang Dunia II.
Sementara itu, saat ini Israel disibukkan oleh kebutuhan untuk memenangkan perang.
Dilaporkan, Israel bersiap untuk melakukan operasi militer skala besar.
Hal itu dilakukan, setelah mengambil kendali atas permukiman yang sebelumnya disusupi oleh Hamas dan mengevakuasi penduduk dari wilayah dekat Jalur Gaza.
Sebelumnya, perwakilan IDF, Avichai Adrai mengatakan, militer Israel berencana melakukan operasi darat di Gaza.
Adapun operasi darat tersebut telah dilakukan pada Senin (9/10/2023).
Yakni, Israel telah memobilisasi 300.000 tentara cadangan.
Selain itu, Tel Aviv telah memberlakukan blokade penuh terhadap Jalur Gaza.
Sementara itu, Sekutu Israel, AS , telah mengirim Kelompok Serangan Kapal Induk Gerald R. Ford ke Laut Mediterania Timur.
Host: Adilla Risna
VP: Ika Vidya
#palestina #palestine #israel #hamasattack #israelpalestine #israelpalestineconflict #israelpalestine #israelpalestina
Diketahui, Pentagon telah mengirim kelompok penyerang kapal induk Gerald R. Ford ke Mediterania Timur.
Selain itu, juga mengerahkan skuadron pesawat tempur Angkatan Udara AS tambahan di wilayah tersebut.
Beberapa pasokan militer telah diberikan ke Tel Aviv berdasarkan Nota Kesepahaman tahun 2018 antara AS dan Israel terkait bantuan keamanan.
Hal itu disampaikan oleh mantan analis kebijakan keamanan senior di Kantor Menteri Pertahanan AS, Michael Maloof.
Menurut Michael Maloof, meski AS berupaya membantu kedua negara tersebut, negara lebih berpihak kepada Israel.
Pasalnya, jumlah warga Yahudi Amerika di AS dan lobi Yahudi di Kongres, cukup luas.
Sementara, Ukraina tidak memiliki perwakilan seperti itu di Kongres.
Yakni, Rakyat Amerika tidak ingin berperang dengan Rusia.
Apabila Israel melancarkan operasi darat di Gaza dan perang dengan Hamas berkembang menjadi konflik regional yang lebih luas, Israel tidak hanya membutuhkan amunisi, namun juga artileri.
Bahkan, menurut Maloof bom juga akan dijatuhkan dari pesawat.
Kendati demikian, terkait hal itu bukan Israel atau Ukraina yang akan mendapat lebih banyak atau lebih sedikit senjata.
Justru persedian senjata AS akan menipis dan semakin terbatas lantaran terus membantu sekutunya.
Terkait dengan hal itu, militer maupun para pejabat AS belum ada yang membahas.
Menurut Maloof Amerika Serikat harus mengambil beberapa keputusan yang serius dalam hal produksi dalam negeri pada skala potensi Perang Dunia II.
Sementara itu, saat ini Israel disibukkan oleh kebutuhan untuk memenangkan perang.
Dilaporkan, Israel bersiap untuk melakukan operasi militer skala besar.
Hal itu dilakukan, setelah mengambil kendali atas permukiman yang sebelumnya disusupi oleh Hamas dan mengevakuasi penduduk dari wilayah dekat Jalur Gaza.
Sebelumnya, perwakilan IDF, Avichai Adrai mengatakan, militer Israel berencana melakukan operasi darat di Gaza.
Adapun operasi darat tersebut telah dilakukan pada Senin (9/10/2023).
Yakni, Israel telah memobilisasi 300.000 tentara cadangan.
Selain itu, Tel Aviv telah memberlakukan blokade penuh terhadap Jalur Gaza.
Sementara itu, Sekutu Israel, AS , telah mengirim Kelompok Serangan Kapal Induk Gerald R. Ford ke Laut Mediterania Timur.
Host: Adilla Risna
VP: Ika Vidya
#palestina #palestine #israel #hamasattack #israelpalestine #israelpalestineconflict #israelpalestine #israelpalestina
Комментарии