PKS DKI: Wacana Interpelasi Gubernur Anies Prematur

preview_player
Показать описание

Tensi politik di ibu kota kembali tinggi pasca-kerumunan massa Rizieq Shihab menjadi polemik dan berdampak kemana-mana, bahkan mulai masuk ke ranah hukum karena Gubernur Anies Baswedan hari ini memenuhi panggilan kepolisian.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, datang untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan tindak pidana undang-undang kekarantinaan kesehatan pada acara pimpinan FPI, Rizieq Shihab, yang mengundang kerumunan.

Sementara pro kontra terjadi meliputi tepat atau tidak Pemprov DKI Jakarta disalahkan atas pelanggaran protokol kesehatan. Siapa sebenarnya yang paling bertanggung jawab atas kerumunan massa Rizieq Shihab?

Follow & Mention Twitter kami:
@myTranstweet
@cnniddaily
@cnnidconnected
@cnnidinsight
@cnnindonesia

Like & Follow Facebook:
CNN Indonesia

Follow IG:
cnnindonesiatv
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Kepemimpinan Anis di DKI carut marut saya percaya DKI tanpa Gubernur akan lebih baik daripada semua Propinsi yg ada Indonesia

aminzuhri
Автор

Peringatan tanpa pencegahan tanpa penindakan = besok diulangi lagi = melecehkan aturan yang dibuat = pembangkangan = melawan hukum = diproses hukum =

juliandra
Автор

Yang setuju Amis dimakzulkan,
Monggo like.

mochsururi
Автор

Pantas Pemprop DKI, penanggung jawab protokol kesehatan daerah, disalahkan karena beliau memberi izin kerumunan massa sebab Habib mengundang massa yg besar, undangan resmi 10, 000, orang diberi izin keramaian, sedangkan protokol kesehatan, kerumunan dibatasi hanya 50 orang

gustafsitompul
Автор

mencegah bung itu lebih baik daripada didenda, apalagi dihadiri wagub, berarti mendukung kerumunan itu

MrLorenzoful
Автор

Kalau melebihi dari anjuran pemprov yang hadir dibubarkan paksa itu baru benar ini dibiarkan malah ikut menghadiri.

jabelsonsimamora
Автор

MINIMAL ADA JEJAK DIGITALNYA ANIS DIPANNGIL POLISI UNTUK DIPERIKSA SELAMA 7 JAM KARENA PERBUATANNYA MELAWAN HUKUM. MUDAH2AN BERLANJUT KASUSNYA.

suryosupraptono
Автор

Ibu kota negara yg seharusnya jadi contoh... Malah amburadul... Pemerintahannya banyak menggerus APBD negara ternyata hanya ladang bagi cukong politik.. Wakil rakyat gak pantas ditiru... Parah...

zulfanadia
Автор

Dulu ada peti mati buat apa pa...?? Bahkan sudah ada yang pernah dihukum untuk tidur didalamnya. Saran saya, untuk
pejabat yang lalai dalam penegakkan aturan ini, dimana keadilan dan konsistensi harus
ditegakkan...hukum lebih berat semuanya, harus tidur dalam peti mati...ditutup, dipaku, dibiarkan selama 20 menit.
Untuk pa Anies dan wakilnya lebih lama 10 menit, jadi dihukum selama 30 menit...
Bagaimana Sis and Bro🤭🤭

ridwanlahmudin
Автор

SEPUCUK SURAT DARI TEMAN DI ARAB SAUDI 😗

Warta islami ~ Saya membuat tulisan ini, bukan untuk merendahkan bangsa saya, Indonesia tercinta.

Bukan pula menyerang negara Arab, khususnya Arab Saudi tempat di mana saya berdomisili saat ini.

Tujuan tulisan singkat saya ini untuk *memberikan wawasan / kesadaran* kepada teman-teman, kakak, dan adik-adik saya dan sesama saudara warga negara Indonesia di mana saja berada.

Agar bisa memilih dan memilah, mana yang bisa dijadikan panutan / pedoman, serta mana pula yang harus diwaspadai.

Harapan saya hanya satu :
Semoga Bangsa Indonesia selalu dirahmati oleh Allah Tuhan Alam Semesta, Pencipta langit dan bumi beserta segala isinya, dan anak-anak bangsa ini - termasuk saya - tidak menjadi bangsa yang inferior (rendah diri), tidak mudah kagum, dan tidak mudah menjadi beo.

Begini, saya melihat *hubungan antara Arab ( khususnya Arab Teluk ), Barat ( khususnya Amerika ), dan Indonesia ( khususnya yang mengagumi Arab ) itu unik, menarik, dan lucu !*

Negara-negara Arab, khususnya Teluk itu “sangat Barat” dan jelas2 pro-Amerika (dan Inggris).

Hampir semua produk2 Barat dari ecek-ecek (semacam restoran fast foods) sampai yg berkelas dan bermerk untuk kalangan berduit, semua ada di kawasan ini.

Mall-mall megah dibangun, a.l., untuk menampung produk-produk Barat tadi.

Warga Arab menjadi konsumen setia karena memang mereka hobi shopping
(bahkan terkadang lalai dengan sembahyang).

Orang-orang Barat juga mendapat “perlakuan spesial” disini, khususnya yang bekerja di sektor industri (gaji tinggi, fasilitas melimpah).

Mayoritas orang-orang Arab juga sangat hormat & inferior (rendah diri) terhadap orang-orang Barat.

Saya sering jalan bareng bersama “kolega bule”-ku ke tempat pameran barang-barang branded tsb, dan mereka menganggap saya adalah “jongosnya”.

*Bagi orang2 Arab, non-bule darimanapun asalnya apapun agama mereka adalah “Kelas Buruh”, sementara org bule, sekere & sebego apapun mereka, beragama atau tidak beragama, dianggap “kelas elit”.*

Mereka baru menaruh rasa hormat, kalau sudah tahu “siapa kita”.

Sejumlah universitas2 beken di Amerika juga membuka cabang di Arab Teluk, selain Saudi, (Georgetown, New York Univ, Texas A & M, Carnegie Melon Univ, dll).

Di bawah bendera King Abdullah Scholarship, Saudi telah mengirim lebih dari 150 ribu warganya untuk belajar di kampus-kampus Barat, khususnya Amerika, Kanada & Eropa (jg Aussie).

Tidak ada satu pun yang disuruh belajar ke Indonesia !
Sementara (sebagian) warga Indonesia memimpikan belajar di Arab Saudi.
Lucunya, para fans/penyembah Arab Saudi dan Arab-Arab lainnya di Indonesia, mereka mati-matian men-tuan-kan Arab, sementara Arab sendiri tidak “menggubris” mereka (penyembah Arab).

Para “cheerleaders/pengidola” Arab ini (para fans Arab di Indonesia),
juga mati2an anti-Barat padahal orang-orang Arab mati-matian membela Barat.

Kita bertutur memakai istilah bahasa mereka (akhi, ukhty, antum, dan berbagai istilah arab lainnya, padahal, mereka merendahkan kita). *Kita seolah gagal faham untuk membedakan antara Islam dan Arab.*
Islam menghargai kita sedangkan Arab menganggap kita ini bangsa budak.

Saya bukan anti-Arab atau anti-Barat karena teman-teman baikku banyak sekali dari “dua dunia” ini.

Saya juga bukan pro-Arab atau pro-Barat. Saya adalah saya yang tetap orang kampungan Jawa.

*Daripada “menjadi Arab” atau “menjadi Barat”, akan lebih baik jika kita menjadi “diri kita sendiri” yang tetap menghargai warisan tradisi dan kebudayaan leluhur kita.*

Itulah orang Saudi, mereka menganggap kecil terhadap orang Indonesia, di hotel, di kantor, bahkan mrk menyangka saya cuma tenaga profesional ecek ecek, mereka tanya gaji, disangka CUMA 2 ribu atau 3 ribu Real. (1 real = 3700)

Waktu saya bilang jumlah gaji saya, mereka baru tahu gaji saya sama dengan orang Amerika atau Inggris, dan mereka tanya kok bisa begitu.

Saya bilang, saya pernah training di Inggris dan di Amerika, dan ternyata gaji saya lebih besar dari gaji dokter Saudi.

Itulah kenyataannya, dan yang menggaji saya perusahaan di Abu Dhabi yang tidak menganggap rendah karyawannya berdasarkan kebangsaan atau Nationality profiling.

Mudah-mudahan pemerintah *tidak mengirim lagi TKI atau TKW sehingga mereka tidak menganggap orang Indonesia bangsa budak.*

Tetapi kirim tenaga terdidik, terutama yang menguasai bahasa Inggris.

Sekali lagi :

Saya bukan anti Arab dan juga bukan anti Barat - saya cuma orang Jawa, Indonesia - yang dipercaya sebagai orang yang bekerja sebagai tenaga ahli yang dibayar berdasarkan keahliannya.

Suatu hari, dan ini bukan untuk menyombongkan diri, saya merasa bangga ketika saya keluar dari sebuah hotel di Jeddah, saya dijemput oleh sopir orang Arab berasal dari Thaif.
Itu kebanggaan saya, karena biasanya yg jadi sopir itu orang Indonesia.

*Mudah-mudahan kita tidak jadi bangsa budak dan budak di antara bangsa lain.*

Belum lama ini sy mengadakan survei dg responden para mahasiswaku (sekitar 100 mahasiswa) yg mayoritas beretnik Arab & Saudi. Survei ini bersifat “confidential” dan identitas mahasiswa tdk diketahui. Salah satu pertanyaan dlm survei adl : *"Agar lebih Islami, apakah masyarakat Muslim non-Arab harus meniru* *& mencontoh masyarakat Arab & menjalankan kebudayaan mereka?”* Jawaban mrk, sekitar *60% bilang “tidak”, 12% bilang “ya”, selebihnya “mungkin” & “tidak tahu”.*

Saya tdk tahu secara pasti apakah jawaban mrk itu ada kaitannya dg “doktrin2” pentingnya menghargai pluralitas budaya, agama, & masyarakat yg selama ini sy “ajarkan” di kelas atau mungkin karena pengaruh pendidikan yg semakin meningkat atau gelombang modernisasi & “internetisasi” yg mewabah di kawasan Arab.

Apapun faktor2nya, yg jelas hasil survei ini “sedikit menggembirakan” (setidaknya buatku), meskipun masih banyak tantangan cukup besar menghadang di depan mata. Bukan suatu hal yg mustahal jika kelak kaum Muslim Arab & Saudi khususnya bisa menjadi lebih maju, terbuka, dan toleran. Dan bukan suatu hal yg mustahal pula jika kelak kaum Muslim Indonesia justru “nyungsep” menjadi umat yg bebal, tertutup, dan intoleran.

Di saat masyarakat Arab mulai lelah dg konflik & kekerasan serta mulai menyadari pentingnya keragaman & hidup bertoleransi, sejumlah kaum Muslim di Indonesia justru menjadi umat intoleran dan anti-kemajemukan…

( Sumanto Al Qurtuby, seorang professor Warga Negara Indonesia, dosen di King Fahd University for Petroleum and Gas, Arab Saudi.)


Untuk menambah wawasan..
Menarik untuk di ketahui👍

PK-quyn
Автор

😆😆😆😆😆😆😆dia yang buat aturan dia yang langgar😆

hwoqrang
Автор

SALAH BESAR bukan. Main main ruginya tidak bisa dinilai karna Semua sudah menjalankan protokol yang dikeluarkan oleh Anies rakyat Dari kecil sampai pengusaha yang sudah menjalankan PSBB Jadi sudah salah besar karna sudah HUKUM harus dilaksanakan

joehung
Автор

Ya Allah hamba hanya dapat memohon ke hdratMu berilah kesadaran bagi or2 yg tdk peduli terhadap ksejahteraan n ketengan masyarakat berilah mereka azab sesuai dgn apa yg dilakukan or2 tersebut AYRA.

maryati
Автор

Pak Yani jujurlah sbgai org islam jgn munafik, salah ya salah

faridmangun
Автор

Sblmnya ngomong mengingatkan sekarang ngomong teguran kemudian denda.
Bgmn menegur?!. Gubenurnya n Wagubnya saja datang.
Pembodohannya blunder.

mbahganteng
Автор

Yg di. Kwatirkan. Masyarakat. Menganggap. Denda. Merupakan alat. Penindasan. Rakyat. Kecil

sepawon
Автор

Pak PKS anda terus membela pak anies dengan alsan sudah menerapkan aturan, nah saya bertanya skrg, Kenapa pak anies sebagai gubernur menjenguk habib rizieq ke tempat tinggalnya ketika rizieq masih menjalani proses karantina yg mana belum genap 14 hari ???? Kira" itu tugas gubernur untuk menjenguk atau memang hanya personal saja?

gusswidya_
Автор

Warga buat portal digang masing2 didaerah, lebaran drmh, selalu pakai masker, pedagang kecil sepi omset turun, persewaan sound sistem jg sepi dan mereka harus berusaha bertahan selama pandemi....semoga usaha masyarakat selama ini tidak sia sia....

KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

luckyside
Автор

ya pa yani betul masyarakat merasa gaduh & mencekam, kita org jauh aja merasa geram apa lg org" daerah DKI, emang jkt punya fpi & anis aja yg oke like dong

athazakiirfan
Автор

Filosofi kehidupan : Kalau seseorang itu tidak suka dengan orang lain atau benci dengan orang lain ;maka apapun yang dilakukan oleh orang itu semuanya akan salah, sebaik apapun yang dilakukan akan tetap salah karena sudah bermuara kepada kebencian.

alimukmin