Menteri Nadiem Ubah Skema Seleksi Masuk PTN: 'Goodbye Hafalan dan Bimbel' | Narasi Daily

preview_player
Показать описание
Pemerintah mengubah skema seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Perombakan skema seleksi masuk PTN dilakukan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim di tiga jalur yakni seleksi berdasarkan prestasi, seleksi berdasarkan tes, dan seleksi mandiri.

Skema bikin siswa lebih terdorong berprestasi di seluruh mata pelajaran secara holistik. Para peserta didik nantinya juga enggak lagi terfokus pada hafalan, nantinya siswa juga bakal mampu mengeksplorasi minat dan bakatnya.

| Narasi Daily

#UTBK #PTN #NadiemMakarim #SeleksiMandiri #Kuliah #NarasiDaily #NarasiNewsroom #JadiPaham

(Narasi)

Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share video ini.

Follow:

Konten video dan YouTube Channel ini adalah bagian dari Narasi.
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Reformasi bidang pendidikan ini yang saya tunggu dari dulu. Meskpun telat, tetapi saya masih menghargai perombakan yang dilakukan pemerintah saat ini. Saya masih ingat ketika masih kecil, orang tua dekat dengan guru adalah cara untuk mendapatkan nilai baik.

wisdomseeker
Автор

Guru matematika sekolah dasar saya pernah berkata: "Jangan berfokus ke hafalan, sebab bila mengandalkan hafalan, sedikit saja soal berubah, kalian akan kesulitan. Yang Bapak mau kalian itu faham dan mengerti, sehingga bagaimanapun soal di bolak balik kalian akan bisa pecahkan".

nafkahrizqi
Автор

Meski sudah selesai menempuh pendidikan dan sampai lulus 2 tahun lalu, sangat bangga dan applause dengan kebijakan ini. Semoga semua sadar pentingnya penalaran anak bukan hanya hafalan 👍

alisubagyo
Автор

Dulu pernah anggap pelajaran hafalan itu ga penting, tapi akhirnya sadar baik hafalan dan penalaran itu sama pentingnya.

mikaeltohaga
Автор

Perubahan semestinya dimulai di sistem di guru2nya. Ada beberapa kemungkinan yg membuat guru sulit berubah:
Pertama mungkin memang guru tsb tdk bisa explore kemampuannya mengikuti jaman.
Kedua, bisa jadi sarana atau fasilitas di sekolah tidak menunjang.
Ketiga, managemen sekolah yang ribet membuat guru menjadi sulit mengeksplore.
Saya memindahkan anak saya dari sekolah konvensional ke sekolah belnded learning, ini keputusan ekstrem. Di sekolah ini tidak ada soal Pilgan, tidak ada UTS atau UAS. Tugas2 yg diberikan maksimal hanya 2 atau 3. Itu berupa esai atau projek. Guru yang mengajar sangat aktif dan menyenangkan. Kesepakatan di kelas juga dibuat secara musyawarah. Siswa diberikan keleluasaan utk mengembangkan diri. Anak saya lebih senang bersekolah di sini. Sayangnya, sekolah semacam ini masih dianggap aneh oleh guru2 di sekolah konvensional dan juga para ortu umumnya. Padahal di sekolah blended learning ini, anak2 belajar memanaged waktu dan jadwal live sendiri. Mereka betul2 mempersiapkan diri utk jenjang kuliah. Guru2 konvensional masih memandang rendah dgn sistem ini. Semua beranggapan yang namanya sekolah itu masuk kelas, duduk, absen, sesuai jam yang ditentukan. Padahal sekolah itu harusnya fleksibel dan membuat anak nyaman.
Jadi sistem penerimaan seperti apapun mestinya melihat kesiapan guru2 dilapangan. Pemberian soal2 skolastik, masih minim sekali. Dan yang masih jadi pertanyaan, jalur mandiri masih dipegang oleh setiap PTN, ini artinya tes mapel masih berlaku. Jadi belajarnya tetap dobel ya mas menteri.

faymufida
Автор

Akhirnya kecapaian juga, gua pernah baca buku "kita tidak diajarkan untuk menjadi seorang yang inovatif, karena dari sekolah sudah disuruh 'pilihlah salah satu jawaban ya g benar dibawah ini" jelas kata2 tersebut menyerukan kita agar mengacu pada salah satu buku/ kita dianjurkan untuk menghafal agar mendapat nilai yang baik, dan boom, hal itu justru membuat kita tidak kreatif. Liat aja banyak orang2 kreatif yang disekolah ya malah dapet nilai jelek, "setuju gak?" Banyak dari mereka (nilai jelek) justru lebih hebat dalam berfikir.

syauqi
Автор

Semoga kebijakan-kebijakan baru ini berdampak positif bagi dunia pendidikan Indonesia, dan semakin berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan para guru yang mengabdi di seluruh pelosok negeri 🙌❤️

TheRexLuc
Автор

Kereeeen. Indonesia makin siap bersaing di kancah dunia kalo begini karena anak2 yg masuk PTN benar2 merata dr semua kalangan.

nurulhasan
Автор

Pedang selalu punya 2 sisi tajam.

Niat dan semangat kebijakannya sangat baik, pun demikian harus sangat diperhatikan turunan-turunan kebijakannya untuk menghindari kelakuan-kelakuan sekolah masing-masing yang asal-asalan memberikan nilai.

Harus dipikirkan sistem supaya Sekolah bisa punya standardisasi penilaian kepada siswa-siswanya

chandrasalim
Автор

Raport tidak bisa jadi patokan woy, soalnya kebanyakan sekolah baik swasta maupun negri itu sering terjadi kecurangan dengan merekayasa nilai raport

achmadfhuadhi
Автор

Apresiasi banget semua gebrakan menteri Nadiem selama 3 tahun terakhir. Memang masalah pendidikan di Indonesia itu multidimensi banget, waktu 10 tahun pun belum cukup

zero
Автор

Gimana caranya sukses kedokteran cuma modal skolastik?
Gimana caranya mengapresiasi siswa rajin ketimbang siswa berbakat penalaran?

AuliaAF
Автор

Masuk PTN sudah dipermudah seperti ini, sekarang tinggal balik lagi ke siswanya. Siswa harus benar2 memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya supaya nggak ada lagi ucapan2 "salah jurusan" hanya karena ingin masuk PTN impian

ramaro
Автор

Ya semmua ada plus minusnya, pada poin skolastik sya kira hanya perlu dibagikan secara proporsional, tetap ada tes hafalan, krn kaitannya beberapa bidang ilmu memang membutuhkan penghafalan pda referensi tertentu dan tidak boleh sembarangan melakukan pemecahan masalah mandiri yg bisa mengakibatkan kerugian sebagai contoh bidang kedokteran harus sesuai textbook..

zudinrob
Автор

Semoga dengan adanya proses perombakan sistem pendidikan di Indonesia ini bisa mendapatkan hasil yang memuaskan dan dapat mengejar ketertinggalan dari negara maju, sukses programnya pak Nadiem!

rudyrudee
Автор

Guru² sekarang udah banyak yang mengajarkan bahwa TKA itu bukan hafalan melainkan dipahami, eh pak nadiem main hapus TKA karena nganggap cuman hafalan daripada hapus mending dukung guru² yang ingin mengubah mindset TKA hafalan saja. Dan sebenarnya sains lah yang membuat orang berpikir lebih kritis (walaupun ada filsafat sih)

_syarifaufarahman
Автор

kyknya selama ini bung nadiem nunggu moment ini deh, , perubahan sistem pendidikan emg sangat menantang, karena didalamnya sudah sangat ooold fashioned dan mendarah daging, harapan saya semoga mentri pendidikan seterunya adalah muda2 visioner dan terus memperbaiki pendidikan di negara tercinta

yosael
Автор

Sebagai salah satu viewer tetap channel ini, kali ini saya ingin mengkritisi video yang ditayangkan agar tidak salah paham.
Pada narasi detik ke 10 disebutkan "ini buntut penangkapan Karomani, Rektor Universitas Lampung"....
Apakah kalau "si koruptor" itu tidak ditangkap, sistem seleksi PTN tidak akan diubah? Saya rasa tidak, karena diciduk ataupun tidak "si koruptor" ini, sistem tetap akan diubah.
Jadi, ada narasi yang tidak nyambung.
Kebanyakan komentator mengapresiasi Pak Menteri, saya justru merasa bimbang dengan kebijakan ini karena kampus bisa jadi "kecolongan" menerima mahasiswanya.
Contoh : Kampus yang ingin menerima mahasiswa kedokteran, dari mana kampus tahu yang bersangkutan kompeten biologi-nya jika tidak ada evaluasi kompetensi mapel tersebut.
Persoalan hafalan, saya rasa itu memang sebuah konsekuensi. Masuk FK, berarti anda memang harus banyak menghafal segala bentuk ilmu bio.
Masuk FARMASI, mengharuskan anda siap dengan siap dengan ujian materi kimia dan biologi.
Masuk TEKNIK, mesti menguasai rumusan fisika dan matematika.
Bagaimana kampus bisa mengetahui kedalaman ilmu calon mahasiswa hanya dari MTK, B Indo dan B Ing...?

engkiwayne
Автор

Saya sangat mengapresiasi perombakan yang dilakukan pak Nadiem dalam dunia pendidikan di Indonesia. Semoga lembaga-lembaga lain juga ikut memaksimalkan program/kebijakan dari Kemendikbudristek 👏

arsitekun
Автор

Salah satu bentuk reformasi pendidikan yang sangat revusioner dari mas nadiem, mulai dari merdeka belajar kampus merdeka hingga merubah sistem oligarki kampus lama yang sangat bertele² terutama dalam penerimaan maba untuk jalur mandiri yang terkesan di anak tirikan karna UKT yg biasa didapat paling tinggi dan tidak diketahui para calon maba yg mendaftar sebelumnya, semoga sistem pendidikan di indonesia semakin maju dengan mas nadiem yang melahirkan revolusi dalam dunia pendidikan🙏

Kevin-icsm