filmov
tv
LIVE - Mendikbudristek Nadiem Makarim Jabarkan Perubahan Seleksi Masuk Perguruan Tinggi

Показать описание
Dalam pemaparannya, Menteri Nadiem melakukan beberapa perubahan terhadap proses seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN).
Perubahan ini bertujuan untuk menyambungkan transformasi kebijakan yang telah dilakukan di jenjang pendidikan menengah dengan pendidikan tinggi, agar lebih terintegrasi dan bersinergi.
Selama ini paling tidak ada 3 jalur seleksi masuk PTN, yakni seleksi nasional berdasarkan prestasi atau Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN), seleksi nasional berdasarkan tes atau Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN), dan seleksi jalur mandiri PTN.
Perubahan SNMPTN
“Sebelumnya, jalur SNMPTN memisahkan calon mahasiswa berdasar jurusan di pendidikan menengah, karena pilihan program studi dibatasi berdasar jurusan di pendidikan menengah,” ujar Menteri Nadiem.
Selain itu, dalam SNMPTN, hanya mata pelajaran tertentu yang dipertimbangkan dalam seleksi, sehingga mata pelajaran lain menjadi dianggap tidak terlalu penting dan fokus belajar tidak menyeluruh.
“Padahal untuk sukses di masa depan, siswa perlu memiliki kompetensi yang holistik dan lintas disipliner,” ucap Menteri Nadiem.
Maka, SNMPTN harus berfokus pada pemberian penghargaan yang tinggi atas kesuksesan pembelajaran yang menyelrutuh di pendidikan menengah.
SNMPTN akan menyeleksi:
- Minimal 50 persen rata-rata nilai rapor seluruh mata pelajaran
- Maksimal 50 persen komponen penggali minat dan bakat.
- Nilai rapor maksimal 2 mata pelajaran pendukung program studi
- Prestasi
- Portfolio terutama untuk program studi seni dan olahraga
Dengan demikian, peserta didik didorong untuk berprestasi pada keseluruhan - pembelajaran dan untuk menggali minat dan bakatnya sejak dini.
“Peserta didik juga didorong berprestasi di seluruh mata pelajaran secara holistic, serta mengeksplorasi minat dan bakatnya secara lebih mendalam,” kata Menteri nadiem
Perubahan SBMPTN
Selama ini, SBMPTN menguji banyak materi dari banyak mata pelajaran, sehingga peserta didik harus banyak menghapal, guru juga kejar tayang untuk menuntaskan materi dan menghabiskan waktu belajar untuk melatih peserta didik mengerjakan soal-soal latihan UTBK.
Selain itu, banyak peserta didik yang merasa harus mengikuti bimbingan belajar, sehingga mereka yang dari keluarga tidak mampu lebih sulit untuk masuk PTN.
“Maka, dalam SBMPTN tidak ada lagi tes mata pelajaran!” tegas Menteri Nadiem.
Soal-soal SBMPTN hanya tes skolastik yang mengukur potensi kognitif, penalaran matematika, literasi Bahasa Indonesia, dan literasi dalam bahasa Inggris.
“Dengan demikian, peserta didik tidak perlu menghapal, karena yang dites adalah terkait penalaran, dan juga tidak bergantung pada lembaga bimbingan belajar. Guru juga bisa lebih fokus mengasah pembelajaran yang bermakna, holistik, dan berorientasi pada penalaran, bukan hapalan!” kata Menteri Nadiem.
Perubahan Jalur Mandiri
Sebelumnya, seleksi jalur mandiri tidak memiliki standar transparansi yang sama antar-PTN, lantaran mekanisme dan tata cara seleksi sepenuhnya menjadi kewenganan PTN.
Hal ini memunculkan persepsi bahwa jalur mandiri hanya berpihak kepada calon mahasiswa yang memiliki kemampuan finansial tinggi.
“Maka, jalur mandiri masuk PTN harus memiliki standar transpransi yang sama antar-PTN,” tegas Menteri Nadiem.
Melalui kebijakan Merdeka Belajar episode 22 ini, pemerintah mengatur agar seleksi secara mandiri oleh PTN diselenggarakan dengan lebih transparan.
PTN wajib mengumumkan:
- Jumlah calon mahasiswa yang akan diteriman masing-masing prodi
- Metode penilaian calon mahasiswa
- Besaran biaya atau metode penentuan besaran biaya yang dibebankan bagi calon mahasiswa yang lulus seleksi
- Jumlah peserta seleksi yang lulus dan sisa kuota yang belum terisi
- Masa sanggah selama 5 hari kerja setelah pengumuman hasil seleksi
- Tata cara penyanggahan hasil seleksi
- Calon mahasiswa juga dapat melaporkan melalui kanal pelaporan di Inpekstorat Jenderal Kementerian bila memiliki bukti permulaan atas pelanggaran peraturan dalam proses seleksi.
“Seleksi jalur mandiri oleh PTN harus berdasarkan seleksi akademis. Dilarang dikaitkan dengan tujuan komersial. Masyarakat juga didorong berperan aktif dalam mengawasi proses seleksi mandiri PTN,” tegas Menteri Nadiem.
***
Follow our social media:
#kemendikbudristek #nadiemmakarim #kampusmerdeka
Комментарии