filmov
tv
Menolak Lupa #pausfransiskus #history #vatikan #toleransiberagama #toleransi #diplomatic
Показать описание
Negara mana di Benua Eropa yang pertama kali memberi pengakuan atas kemerdekaan Indonesia, dan siapa orangnya? Jawabnya, Vatikan. Dan orang itu adalah Paus Pius XII.
Ini berawal dari sebuah surat yang dikirim oleh Mgr. Albertus Soegijapranata, Uskup Agung Indonesia pertama kepada Paus Pius XII di Vatikan tertanggal 18 Januari 1947, 5 bulan paska berakhirnya Agresi Militer 1 Belanda.
Uskup Agung Soegija menguraikan secara detil situasi yang terjadi di Indonesia, termasuk kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Belanda. Surat itu mendapat respon positif dari Vatikan, dan pada 6 Juli 1947, Vatikan pun menyatakan dukungan morilnya kepada bangsa Indonesia dengan segera mendirikan Apostolic Delegate atau kedutaan besar di Jakarta. George Marie Joseph ditunjuk sebagai duta besar Vatikan untuk Indonesia selama periode 1947-1955.
Banyak hal yang mendorong Vatikan untuk memberikan pengakuan begitu dini kepada Indonesia, antaranya kesamaan visi kedua negara terhadap perdamaian dunia, penolakan ateisme, kerukunan umat beragama serta pentingnya keadilan sosial bagi kesejahteraan warga bangsa.
Lawatan Paus Fransiskus ke Asia Pasifik tahun 2024 ini merupakan perjalanan Apostoliknya yang ke-45 sekaligus menjadi kunjungan ketiga dalam sejarah diplomatik Indonesia dan Vatikan.
Kali pertama oleh Paus Paulus VI pada 3-4 Desmber 1970. Kedua pada 9-14 Oktober1989 saat Gereja Katolik Roma dipimpin oleh Paus Yohanes Paulus II. Bahkan Presiden Soekarno sendiri pernah 3 kali berkunjung ke Vatikan yakni pada 1956, 1959, dan 1964. Berkat kunjungannya itu, Vatikan memberikan medali kehormatan kepada Presiden Soekarno dan membuatkan perangko khusus serta cenderamata lukisan mosaic Castel San Angelo Vatican.
Itulah sejarah awal terbentuknya diplomasi Indonesia dengan Vatikan yang telah terjalin manis hingga sekarang.
Lupa sejarah, boleh-boleh saja. Tapi jangan keseringan ya, deekk….Jangan yaaa…Karena sejarah membuat kita lebih arif dan cerdas dalam bernarasi untuk menyuarakan pendapat.
***
Script & edited by sergius sutanto
Ini berawal dari sebuah surat yang dikirim oleh Mgr. Albertus Soegijapranata, Uskup Agung Indonesia pertama kepada Paus Pius XII di Vatikan tertanggal 18 Januari 1947, 5 bulan paska berakhirnya Agresi Militer 1 Belanda.
Uskup Agung Soegija menguraikan secara detil situasi yang terjadi di Indonesia, termasuk kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Belanda. Surat itu mendapat respon positif dari Vatikan, dan pada 6 Juli 1947, Vatikan pun menyatakan dukungan morilnya kepada bangsa Indonesia dengan segera mendirikan Apostolic Delegate atau kedutaan besar di Jakarta. George Marie Joseph ditunjuk sebagai duta besar Vatikan untuk Indonesia selama periode 1947-1955.
Banyak hal yang mendorong Vatikan untuk memberikan pengakuan begitu dini kepada Indonesia, antaranya kesamaan visi kedua negara terhadap perdamaian dunia, penolakan ateisme, kerukunan umat beragama serta pentingnya keadilan sosial bagi kesejahteraan warga bangsa.
Lawatan Paus Fransiskus ke Asia Pasifik tahun 2024 ini merupakan perjalanan Apostoliknya yang ke-45 sekaligus menjadi kunjungan ketiga dalam sejarah diplomatik Indonesia dan Vatikan.
Kali pertama oleh Paus Paulus VI pada 3-4 Desmber 1970. Kedua pada 9-14 Oktober1989 saat Gereja Katolik Roma dipimpin oleh Paus Yohanes Paulus II. Bahkan Presiden Soekarno sendiri pernah 3 kali berkunjung ke Vatikan yakni pada 1956, 1959, dan 1964. Berkat kunjungannya itu, Vatikan memberikan medali kehormatan kepada Presiden Soekarno dan membuatkan perangko khusus serta cenderamata lukisan mosaic Castel San Angelo Vatican.
Itulah sejarah awal terbentuknya diplomasi Indonesia dengan Vatikan yang telah terjalin manis hingga sekarang.
Lupa sejarah, boleh-boleh saja. Tapi jangan keseringan ya, deekk….Jangan yaaa…Karena sejarah membuat kita lebih arif dan cerdas dalam bernarasi untuk menyuarakan pendapat.
***
Script & edited by sergius sutanto
Комментарии