Indonesia's Propaganda Problem (2003)

preview_player
Показать описание
In Bed with the TNI (2003) - Indonesia has learnt from the American experience in Iraq and is relying on ‘embedded’ reporters to ensure that the war in Aceh is favourably portrayed

A woman wails in despair, hardly able to comprehend what has happened. A few feet away is her brother. He has been stripped, tied to a tree and had his throat slit. The army claims that the Aceh partisans, GAM, were behind the horrific murder but all the signs point to a military attack. However, none of the journalists present will be able to question the official line. After four days in boot camp they know better than to criticise the army. “Only military rules apply from now on,” barks their military officer: “If it sounds authoritarian, that’s because it is.” Reporters have been ordered to produce patriotic journalism and a new set of guidelines have been issued for reporting the war. It is now illegal to quote GAM, report anything which may give a positive impression of rebels or a negative impression of the war. There is also an unofficial ban on foreign journalists travelling to Aceh. The army does not even attempt to disguise its contempt for the American photo journalist who travelled with the rebels. The army’s chief of staff allege that he could be a spy – a charge which carries the death penalty. However, some reporters are worried about the implications of this new style of reporting: “It’s as if we have taken sides with the Indonesian army by being embedded journalists.”

Follow us on Twitter:

Produced by SBS Australia - Ref 1691
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

27:00 itu komandan tni kasih isyarat mata kek warga Aceh, pas ditanya wartawan "kenapa wajahnya ditutup?" Zaman sekarang gak bisa lagi di bodohi, video ini pelajaran buat kita pembantaian dan kekerasan gak ada guna sama sekali... Dari konflik ini Titik awal TNI harus humanis, perang yang paling aku benci adalah perang saudara

informasiunik
Автор

TNI yang waktu itu tidak berakhlak menduduki rumah nenek saya. Nenek dan paman saya diusir, mereka semua dibantu ayah saya untuk mengungsi ke Malaysia, tempat ayah dan keluarga saya merantau.

Setelah bertahun-tahun, ketika situasi dirasa aman dan mereka pulang, rumah nenek saya dalam kondisi mengenaskan—banyak kotoran manusia berserakan di dalamnya. Itu perbuatan TNI yang menduduki rumah tersebut. Keluarga kami harus membersihkan semuanya.

Bukan hanya itu, pemuda tak bersalah di kampung saya dituduh sebagai anggota GAM. Mereka dipukul tanpa belas kasihan hingga cacat. Saya melihat sendiri salah satu pemuda itu, dan hingga sekarang kecacatannya masih ada.

Sekolah di kampung saya juga tidak luput dari kekejaman mereka. Bangunan yang seharusnya menjadi tempat belajar bagi anak-anak justru dibakar habis.

Tentu, tidak semua TNI seperti itu, tapi khususnya TNI yang menyerang kampung saya saat itu benar-benar tidak berakhlak.

Ayah saya yang menceritakan semua ini. Saat kejadian, saya masih kecil, tapi saya yakin ayah saya tidak mungkin berbohong. Saya pun melihat sendiri akibatnya yang masih tersisa hingga sekarang.

愛夢-yh
Автор

wait, komandan tni bilang mereka tidak pernah pakai toping tapi di menit 25 ada personil memakai topeng

Alsakta
Автор

15:25 Alm. Ersa Siregar, wartawan senior RCTI.
SMP dlu saya sering ikuti laporan liputan beliau. hingga hari beliau ditawan smp meninggal air mata ku pun jatuh.
saya org Kupang.
meskipun gak kenal beliau, gak ada hubungan sdr, tapi terasa banget kehilangan beliau. bahkan smp beritanya berhari-hari pun saya masih berharap yang meninggal tu bukan beliau.
Al Fatihah buat pa Ersa.

angraeni
Автор

aku Batak.
mama'aku berdarah Aceh.
jika ke Aceh pingin ke Makam Abdullah Syafi'i.
melihat sejarah nya beliau pejuang Aceh yang hebat.

jufliazamipjt
Автор

Yang tidak tau kondisi aceh dulu janganlah berkoar2....
Hanya orang aceh yg tau bgaimana penderitaanya dulu....
Dan sekarang pun sudah damai....
Smoga kedamaian ini untuk slama lma'a....

abdulqadirzulkifli
Автор

Cuman Kami Rakyat Aceh Yg lebih Tau mendalam tentang darurat Militer. dan saya pernah mengalami jadi korban pukulan

husnielcoolam
Автор

TNI dulu gak kenal GAM gak kenal orang kampung, atas nama lelaki dewasa semua dituduh GAM, ditembak semua. makanya kebanyakan lelaki dewasa pada takut duduk dikampung, akhirnya terpaksa lari ke gunung dan berakhir gabung jadi GAM.

roger
Автор

Di Menit 20, begitu mudah dia berkata kepada wartawa jika TNI jika sudah malam tidak akan masuk ke kampung dan langsung memfonis bahwasanya Gam yang melakukannya. Hanya Orang Aceh yang tau kejadian tersebut dan gimana rasanya di bariskan dan di pukuli, Ulama Dan santri dijadikan sasaran Fitnah di Beutong dan di tembak masal Tgk Bataqiah . MEDIA ketika waktu itu di batasi, itulah kenapa Aceh bisa bertahan dalam perperangan yang sangat lama karna sudah sangat Tersakiti dan dengan Bismillah.

rakyatjelata
Автор

Luar biasa jurnalis jurnalis2 Indonesia, selalu dibutuhkan dalam kemajuan bangsa ini. Salam juga buat saudara di Aceh..

fredrikwanimbo
Автор

Masih banyak yg ketriger, ini di upload lagi anggap aja sebagai edukasi pengetahuan sejarah kelam kita.. Emang di sisilain tni mempertahankan kedaulatan negara, tetapi gak di pungkiri juga banyak sisi gelap yg dilakukan TNI, saya ngeri pas liat menit 16:00 mungkin itu sebagian kecil yg di liput media. Tapi saya harap tni pada waktu itu memperlakuan tahanan perang dengan baik walau itu musuh.

ellydaaprilian
Автор

Zaman ini Era kelam TNI terlalu bnyk kekerasan, di detik 20:17 itu komandan mukenya gak bisa dipercaya bnget untuk zaman sekarang, semoga damai terus NKRI

informasiunik
Автор

Cerita ayah saya 2002 kalo ditanya
"Mana gam" jawab nya "siap tidak telihat" jangan sekali kali menjawab gak tau apa lagi lari bisa bolong kepala

andrewarmando
Автор

Salam dan salute sama saudara2 Acheh ku... Kamu memang para pahlawan semenjak dari sebelumnya lahir Indonesia lagi...

sehastatigabara
Автор

Tak terbayangkan suasana batin wartawan yang meliput di tengah perang. Antara hidup atau mati. Di atas adalah hari-hari terakhir almarhum Ersa Siregar, jurnalis RCTI yang gugur ditembak saat menjadi tawanan GAM. Al-Fatihah buat almarhum..

rizqinurmizan
Автор

sodara setanah air, rakyat aceh, sekarang menjadi daerah istimewa. Memiliki hukum syariah. pemerintahan juga dikelola rakyat aceh. Semoga aceh lebih maju dengan otonomi daerah. DOM merupakan duka bersama... bagi rakyat aceh, dan keluarga TNI yang gugur. Tetap Jaga persatuan.

archievebox
Автор

Thanks for uploading the video, i learned so much about what happened back in the day, cheers to the uploaders

LSpowahhh
Автор

Sebenarnya yang salah itu pemimpin negara indonesia tempo dulu. Coba aja pemimpin indonesia bisa mengambil hati rakyat aceh, pasti tidak terjadi pemberontakan. Orang aceh itu sebenarnya tidak suka perang saudara.

nurfadhli
Автор

Aku asli putra Aceh pas saat konflik Aceh aku masih kecil.di kampung aku banyak masyarakat sipil yg jadi korban.termasuk kawan ayah saya di tembak.

arizalizal
Автор

Saya tidak menuduh tapi saya mendegar cerita sendiri dari Tentara yg waktu itu dia ikut ditugaskan ke Aceh..dia cerita waktu disana tni disuruh kejam.laki2 ditembak, perempuan muda disuruh perkosa sama komandannnya.banyak yg serbasalah tp tkut komandan.klo menolak dianggap penghianat negara.bapak ini hampir tiap hari menangis hatinya tdk tega hrus membnuh org tdk bersalah.tp dia tkut pimpinan.Akhirnya 2 bulan disana rombongan bapak ini pas operasi dihutan, mereka kena sergap pas tengah malam dlm camp.puluhan Tentara mati krna Gam pakai Bom ranjau dan pelontar roket buatan Russia.untung bapak ini lolos dan pura mati2 walaupun badannya penuh luka akhirnya dia selamat dgn bbrp temannya akhirnya mereka dipulangkan ke daerah riau...sampai skrg bpk itu masih sedih mengingat masa itu..

assasinuser