filmov
tv
Fakta Baru Kasus Pembunuhan Koki Muda di Kober Saat Rekonstruksi, Korban Disebut Sempat Melawan
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM - Polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan Fikih Firlana (23) di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Kamis (24/2/2022).
Diketahui, dalam rekonstruksi ini terungkap fakta baru.
Para pelaku meragakan bagaimana mereka menikam Fikih, namun tak disangka saat itu korban sempat mencoba melawan.
Otak pelaku pembunuhan, Lelih Mawali (38), serta dua eksekutor berinisial MYL (18) dan DR (22).
Saat adegan ke-12, dua eksekutor meragakan ketika ia menghabisi nyawa Fikih.
Mereka mengira Fikih sudah tak bernyawa, lalu MYL bergegas membawa motor korban.
Tak disangka, Fikih sempat mencoba melawan, namun sayangnya DR mencekik leher Fikih hingga meninggal dunia.
Sebelumnya juga terungkap fakta baru bahwa Lelih dan dua eksekutor bayaran lebih dulu memantau pergerakan korban di area TPU Kober, Ulujami.
Setelahnya, Lelih duduk di atas salah satu makam sambil memantau situasi.
Rekonstruksi dilanjutkan dengan adegan saat Leli menelepon salah satu eksekutor.
Telepon itu adalah kode agar MYL dan DR untuk segera bergerak mencegat korban.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Yefta Ruben mengatakan, para tersangka menghilangkan barang bukti gunting tersebut setelah membunuh korban.
"(Gunting) dibuang ke laut di daerah Tangerang setelah dari TKP itu," kata Yefta.
Kendati demikian, penyidik masih mendalami pengakuan para tersangka.
Polisi juga terus berupaya mencari barang bukti tersebut.
"Masih dalam daftar pencarian," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria ditemukan tergeletak bersimbah darah di samping salah satu makam di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2022) pukul 05.10 WIB.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan dua luka tusuk di perut korban.
Adapun motif pembunuhan ini karena didasari rasa cemburu.
Dalang pembunuhan diduga memiliki kelainan seksual atau penyuka sesama jenis.
Diketahui, dalam rekonstruksi ini terungkap fakta baru.
Para pelaku meragakan bagaimana mereka menikam Fikih, namun tak disangka saat itu korban sempat mencoba melawan.
Otak pelaku pembunuhan, Lelih Mawali (38), serta dua eksekutor berinisial MYL (18) dan DR (22).
Saat adegan ke-12, dua eksekutor meragakan ketika ia menghabisi nyawa Fikih.
Mereka mengira Fikih sudah tak bernyawa, lalu MYL bergegas membawa motor korban.
Tak disangka, Fikih sempat mencoba melawan, namun sayangnya DR mencekik leher Fikih hingga meninggal dunia.
Sebelumnya juga terungkap fakta baru bahwa Lelih dan dua eksekutor bayaran lebih dulu memantau pergerakan korban di area TPU Kober, Ulujami.
Setelahnya, Lelih duduk di atas salah satu makam sambil memantau situasi.
Rekonstruksi dilanjutkan dengan adegan saat Leli menelepon salah satu eksekutor.
Telepon itu adalah kode agar MYL dan DR untuk segera bergerak mencegat korban.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Yefta Ruben mengatakan, para tersangka menghilangkan barang bukti gunting tersebut setelah membunuh korban.
"(Gunting) dibuang ke laut di daerah Tangerang setelah dari TKP itu," kata Yefta.
Kendati demikian, penyidik masih mendalami pengakuan para tersangka.
Polisi juga terus berupaya mencari barang bukti tersebut.
"Masih dalam daftar pencarian," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria ditemukan tergeletak bersimbah darah di samping salah satu makam di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2022) pukul 05.10 WIB.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan dua luka tusuk di perut korban.
Adapun motif pembunuhan ini karena didasari rasa cemburu.
Dalang pembunuhan diduga memiliki kelainan seksual atau penyuka sesama jenis.