Insentif Nakes Tak Kunjung Dibayarkan, Mendagri Tito Karnavian Tegur 10 Kepala Daerah!

preview_player
Показать описание
JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menegur 10 kepala daerah lantaran belum membayar insentif tenaga kesehatan.

Mendagri memerintahkan Inspektorat Jenderal dan Dirjen Keuangan Daerah, untuk melakukan monitoring mingguan realisasi apbd pemerintah daerah.

Teguran kepada 10 kepala daerah tertuang dalam surat yang telah ditandatangani oleh Tito Karnavian pada Senin, 30 Agustus 2021.

Dalam surat teguran yang ditembuskan ke Presiden tersebut, Tito meminta kepala daerah untuk segera membayarkan insentif tenaga kesehatan.

Insentif tenaga kesehatan diambil sebesar 8 persen dari alokasi dana umum dan dana bagi hasil tahun anggaran 2021, yang diperuntukkan penanganan covid-19, termasuk pembayaran insentif tenaga kesehatan.

Ada lima Wali Kota dan Lima Bupati yang kena tegur Mendagri, karena belum mencairkan insentif nakes.

Padahal anggaran yang dialokasikan tak main-main.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menjadi salah satu kepala daerah yang menerima surat teguran dari Mendagri.

Edi Rusdi menyebut, insentif bagi tenaga kesehatan di Pontianak untuk semester pertama telah dibayarkan.

Sementara sisanya sedang dalam proses, dan diserahkan secara bertahap.

Edi Rusdi juga menjelaskan keterlambatan pembayaran terjadi karena masih menunggu surat pertanggung jawaban dari Puskesmas.

Selain itu perubahan petunjuk teknis, Kementerian Kesehatan, juga ikut mempengaruhi.
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

sbaiknya jgn hanya ditegur Pak. Kalau ada indikasi korupsi, dicopot saja Pak trus dilaporin ke KPK .

liewinarto
Автор

Alhamdulilah p, tito muncul di medya tndak tegas yg melanggar
Yg garang lah pak tito ?
saya merindukan ketegasan p, tito saat jd kapolri

masjiarto
Автор

Sampe kiamat Indonesia gak akan bisa bebas dari para koruptor

brammasta
Автор

Liat dulu Dananya emang sudah dikirim Pak?

ferryvandoel
Автор

Simalungun juga belum mencairkan insentif nakes. Mungkin dikorupsi Rhs

rakaputra
Автор

Disini juga baru sampai maret 2021 pak.

mylifeym
Автор

Audit juga pak dana covid 19 dibeberapa daerah & Rumah sakit.siapa tahu ada oknum pejabat rumah sakit yg nakal

mochammadzaeni
Автор

Sepertinya ada ketidakprofesionalan administrasi dalam penyaluran bantuan langsung tunai untuk siapa pun, bukan hanya untuk nakes

fajarsinaga
Автор

Mantap pak...
Di tanyakan langsung sma petugas covidnya.soalnya blm d bayar2 kan, hnya janji yg d brikan....dan ktanya dana sdh habis😢😢

libraaja
Автор

Salah satu penyebab keterlambatan yg ada di berita tsb adalah keterlambatan puskesmas dalam menyusun SPD. Ijin bertanya, "Bukankah Puskesmas di bawah Kadis Kesehatan? dan Kadis Kesehatan adalah Pejabat Pemda di bawah Bupati/Walikota? Trims

emaneliab
Автор

Masalah apa aja di indo gx bakalan becus mengatasi nya, karna pejabat nya suka ngiler klw liat kertas bergambar sukarno hatta

bangdul
Автор

Assalamualaikum
Nakes perlu diberi intensif secara bergantian teratur setiap bulannya u digunakan meningkatkan stamina mereka dan melengkapi APD
Semoga Indonesia sehat selalu aamiin

ekanovia
Автор

warning jangan sampe kekebiham bayar lg.. duitnya mlh lenyap ditilep.. kpala daerah jgn lah mepersulit nakes yg sdh bkrja keras.. mrk pasti sgt membutuhkan uang itu.. kok bisa sih tenang2 di ats pendritaan org lain..

umiiaisyahh
Автор

dari cara duduk si edi saaat diwawancara saja sudah bisa saya bayangkan orang ini....

willyboxer
Автор

maaf pak mendagri uangnya masih kami depositokan di bank biar berbunga dulu, kan korupsi tak boleh, kalau di anak kan boleh 🤣😂😁😀

ahmadrizaldi
Автор

Bukan tenaga kesehatan aja gak di byr, tukin jg gak di byr

dewielidawati
Автор

Semakin lama, makin numpuk berat bayarnya nanti ...waoow miliaran

angingmammiri
Автор

yang penting alasannya sesuai kenyataan yz pak bupati

dwiwijayati
Автор

2 bln nih 😭 saya, pdhl lgsg terjun k pasien c19

ahmadkmield