Akui Peluang Menang di Ukraina Makin Sempit, Rusia Kini Hanya Fokus Capai Tujuan dengan Cara Militer

preview_player
Показать описание
TRIBUNMATARAMAN.COM - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan, peluang kemenangan Rusia di Ukraina semakin sempit.

Awalnya, ia menyebut kemenangan di Ukraina dapat dicapai dengan pembicaraan damai.

Namun pada Senin (13/3/2023), Peskov menegaskan tujuan Rusia hanya dapat dicapai dengan cara militer.

Menurut Peskov, tujuan Rusia tetaplah sama yakni meraih kemenangan di Ukraina.

Hanya saja arahnya berubah, dari yang sebelumnya dapat ditempuh dengan perdamaian, kini menjadi cara militer.

Artinya, Rusia akan menggunakan serangan untuk membuat Ukraina menyerah.

Pernyataan Peskov muncul saat Rusia mendorong tujuannya untuk merebut seluruh wilayah Donbas di timur Ukraina.

Tahun ini, Rusia telah menguasai kota tambang garam Soledar.

Moskow berharap bisa segera merebut Kota Bakhmut, tempat pasukan dari kedua belah pihak bentrok sejak Juli 2022.

Perebutan wilayah ini bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan.

Sebab, pertempuran di Bakhmut telah menewaskan ratusan tentara setiap harinya.

Kepala Wagner Yevgeny Prigozhin juga mengakui bahwa situasi di Bakhmut sangat sulit.

Rusia dan Ukraina masih mati-matian memperebutkan Kota Bakhmut.

Dalam beberapa bulan belakangan, tentara kedua negara tersebut bertempur demi memperluas kekuasaan mereka.

Dengan bantuan kelompok tentara bayaran dari Wagner Group, pasukan Rusia terus menggempur dari berbagai sisi.

Ukraina pun tak mau menyerah.

Dengan bantuan alutsista dari negara-negara Barat, mereka mempertahankan setiap jengkal kota itu dari serbuan Rusia.

Lantas, kawasan mana yang dikuasai Rusia dan Ukraina di Bakhmut?

Menurut laporan intelijen Inggris yang dikutip VOA, Rusia melalui Wagner Group berhasil menguasai bagian timur Kota Bakhmut.

Sementara itu, pasukan Ukraina memegang kendali bagian barat kota itu.

Kini, perang di Bakhmut pun berpusat di Sungai Bakhmutka yang membelah di tengah kedua kawasan tersebut.

Di wilayah ini, pasukan Ukraina terus mempertahankan wilayah dengan menghancurkan jembatan utama sungai guna menyulitkan Rusia memasuki kawasan barat.

Beberapa penembak jitu Ukraina juga tak henti-hentinya bersiaga menembak dari gedung-gedung berbenteng di kawasan barat.

Kawasan terbuka yang terbentang di antara kedua kawasan itu pun "menjadi zona mematikan sehingga sangat menantang bagi pasukan Wagner untuk melanjutkan serangan langsung ke arah barat."

Bakhmut belakangan memang menjadi kawasan dengan pertempuran paling sengit di Ukraina.

Pasukan Rusia berupaya keras merebut kota itu karena menilai Bakhmut sebagai kawasan strategis.

Rusia sampai-sampai menggempur tiga titik di dekat Bakhmut, yakni satu di perbatasan Bakhmut dan Donetsk, dan dua di dekat Soledar.

Melalui Bakhmut, Rusia ingin menunjukkan bahwa militer mereka bisa meraih kemenangan usai digempur di Kherson beberapa bulan lalu.

Dengan merebut kawasan itu, Rusia meyakini bisa lebih mudah merebut seluruh kawasan industri Donbas dan perbatasannya.

Kendati demikian, para pengamat Barat menilai kemenangan Rusia di Bakhmut bukan merupakan perolehan signifikan.

Para ahli perang bahkan menganggap kemenangan di Bakhmut bagi Rusia hanya simbol belaka lantaran kota itu tidak terlalu strategis membantu taktik perang Moskow.

WEBSITE:

#TribunMataraman
#Mataraman
#Blitar
#Kediri
#Nganjuk
#Trenggalek
#Tulungagung
Рекомендации по теме