filmov
tv
Tsunami Mapaga || Mengulas Sejarah || 51 Tahun Tsunami Mapaga

Показать описание
51 TAHUN TSUNAMI MAPAGA
Hari ini bertepatan dengan 51 tahun peristiwa gempa dan tsunami Mapaga di Teluk Tambu, 15 Agustus 1968. Menurut keterangan pengamat kebencanaan Sulteng, Pak Abdullah/Abed Pettalaja, gempa ini terjadi pada jam 06:14:15 Wita. Epicenter: 119,8 BT, 0,7 LU (?) di Teluk Tambu. Kedalaman: 23 km. Gempa berkekuatan 7,2 SR itu menyebabkan Tsunami dengan ketinggian mencapai 9-10 m
Wilayah terparah akibat gempa dan tsunami tersebut adalah Kecamatan Balaesang dan Dampelas Sojol, Pantai Barat Kabupaten Donggala. Bencana tersebut menelan korban jiwa sebanyak 200 jiwa, dengan rincian 160 orang ditemukan meninggal dan 40 orang hilang, 158 orang luka-luka dan 790 rumah penduduk musnah. Sementara kerugian harta benda ditaksir mencapai 571 juta (harga dimasa itu)
Wilayah Teluk Palu dan Pantai Barat memang daerah rawan tsunami. Dalam kurun waktu tidak sampai 1 abad, wilayah ini sudah dihantam 5 kali tsunami: 1927, 1938, 1968, 1996, 2018. Entah merupakan satu siklus atau bukan, yang jelas rentang waktu dari satu tsunami ke tsunami berikutnya singkat saja, 11 tahun, 30 tahun, 28 tahun dan 22 tahun. Cepat atau lambat, suka atau tidak suka, tsunami itu pasti akan datang lagi. Sudah seharusnya pembangunan di wilayah ini wajib memperhatikan aspek mitigasi bencana. Kita, masyarakat yang tinggal di daerah ini juga harus benar2 memiliki pengetahuan dan paham tentang mitigasi bencana.
Foto: Koleksi Arsip Daerah Sulteng dan Soeria Lasny.
Hari ini bertepatan dengan 51 tahun peristiwa gempa dan tsunami Mapaga di Teluk Tambu, 15 Agustus 1968. Menurut keterangan pengamat kebencanaan Sulteng, Pak Abdullah/Abed Pettalaja, gempa ini terjadi pada jam 06:14:15 Wita. Epicenter: 119,8 BT, 0,7 LU (?) di Teluk Tambu. Kedalaman: 23 km. Gempa berkekuatan 7,2 SR itu menyebabkan Tsunami dengan ketinggian mencapai 9-10 m
Wilayah terparah akibat gempa dan tsunami tersebut adalah Kecamatan Balaesang dan Dampelas Sojol, Pantai Barat Kabupaten Donggala. Bencana tersebut menelan korban jiwa sebanyak 200 jiwa, dengan rincian 160 orang ditemukan meninggal dan 40 orang hilang, 158 orang luka-luka dan 790 rumah penduduk musnah. Sementara kerugian harta benda ditaksir mencapai 571 juta (harga dimasa itu)
Wilayah Teluk Palu dan Pantai Barat memang daerah rawan tsunami. Dalam kurun waktu tidak sampai 1 abad, wilayah ini sudah dihantam 5 kali tsunami: 1927, 1938, 1968, 1996, 2018. Entah merupakan satu siklus atau bukan, yang jelas rentang waktu dari satu tsunami ke tsunami berikutnya singkat saja, 11 tahun, 30 tahun, 28 tahun dan 22 tahun. Cepat atau lambat, suka atau tidak suka, tsunami itu pasti akan datang lagi. Sudah seharusnya pembangunan di wilayah ini wajib memperhatikan aspek mitigasi bencana. Kita, masyarakat yang tinggal di daerah ini juga harus benar2 memiliki pengetahuan dan paham tentang mitigasi bencana.
Foto: Koleksi Arsip Daerah Sulteng dan Soeria Lasny.