Dr Karlina Supeli: Kuliah Umum Filsafat dari Masyarakat Takhayul, Hingga Matinya Kepakaran (Full)

preview_player
Показать описание
Dr Karlina Supeli membawakan kuliah umum di Goethe Institut Jakarta, 2016 lalu dalam tema "Masyarakat Takhayul vs Masyarakat Ilmiah".

Karlina Leksono Supelli merupakan astronom perempuan Indonesia pertama yang sekaligus aktif di bidang kemanusiaan. Ia merupakan putri ke-11 pasangan Supelli dan Margaretha.

Karlina punya kepribadian yang cenderung soliter. Hal itu disebabkan oleh lingkungan masa kecilnya. Ibunya adalah seorang berkebangsaan Belanda yang dalam kesehariannya kurang suka bergaul dan lebih memilih berada di rumah untuk membaca buku. Sedangkan ayah adalah orang sunda asli.

Ketika pecah konfrontasi RI-Belanda dalam soal Papua Barat, posisinya sebagai anak keturunan dirasa kurang menguntungkan. Ketika sedang belajar sejarah di sekolah, ia dikatakan sebagai orang yang ketinggalan kapal saat kaum pengungsi Belanda pulang ke negaranya. Walaupun kata-kata itu dimaksudkan sebagai canda semata, namun Lina sempat merasa kalau asal-usulnya dipertanyakan. Ia merasa tidak punya akar budaya. Jika ia pergi ke Belanda, ia disebut orang indo karena ayahnya orang Indonesia, sedangkan jika di Indonesia dia disebut penjajah. "Saya punya akar, tetapi tidak pernah merasa menapaknya dengan kokoh," kenangnya.

Setelah lulus SMA, Karlina masuk Fakultas Matematika Ilmu Alam (MIPA) Jurusan Astronomi di Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun belakangan, Karlina mendalami filsafat. Adapun gelar doktor astronomi (MSc) diperoleh Karlina dari University College of London, Inggris. Sedangkan gelar doktor filsafat dirampungkannya di UI tahun 1997.

Menurut Karlina, awal mula perkenalannya dengan dunia filsafat cukup unik. Semula ia tidak berminat sama sekali pada filsafat. Suatu hari, Ninok Leksono Dermawan, sang suami yang berprofesi sebagai wartawan senior di harian Kompas, tidak bisa masuk kuliah. Kala itu suaminya sedang menempuh pendidikan untuk meraih gelar doktor di UI dan kebetulan juga satu mata kuliah dengan Lina. Sebagai istri, Lina menawarkan untuk menggantikannya mengikuti kuliah filsafat dengan dosen Toetie Herawati. Setelah kejadian itu, Lina merasa filsafat adalah ilmu yang menarik untuk ditekuni lebih lanjut.

Sebelum masuk Filsafat, Karlina tertarik pada Kosmologi. Selama penelitian, ia menemukan pertanyaan-pertanyaan yang sangat mendasar namun tidak bisa terjawab melalui data-data empiris. Ketika mempelajari Filsafat, Karlina mengaku bisa menemukan titik terang dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Pada tahun 1992, akhirnya Karlina memutuskan ikut kuliah program master filsafat UI. Ketika ia meneruskan program doktor filsafat, Karlina menemukan hubungan antara semua ilmu yang dikuasainya. Karlina menarik kesimpulan bahwa apa yang dianggap sebagai kebenaran ilmiah dalam kosmologi, sebenarnya hanya konstruksi benak manusia dan selalu berubah.

Karlina suka berorganisasi. Ketika menjadi mahasiswa di ITB, tahun 1978, Karlina menjadi aktivis kampus dan menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Astronomi ITB. Saat reformasi 1998 terjadi, ia mendadak menjadi sorotan media karena berdiri di bundaran HI sambil memprotes soal harga susu bersama para ibu dan aktivis perempuan lainnya dalam aksi Suara Ibu Peduli (SIP). Akibatnya, ibu dua anak ini harus bermalam di Polda selama 23 jam. Bersama kedua rekannya, Gadis Arivia dan Wilarsih, Karlina didakwa dengan tuduhan melanggar Pasal 510 KUHP.

Saat itu Karlina bekerja sebagai seorang peneliti pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan dosen luar biasa Jurusan Filsafat UI. Ia pun wakil pemimpin redaksi (wapemred) media Jurnal Perempuan.

Aksi Lina dalam bidang kemanusiaan tak berhenti di situ. Setelah itu, bersama para tokoh pro pemberantasan korupsi Indonesia, Karlina juga melayangkan seruan dan kritikan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia menyikapi kepemimpinan SBY yang dinilai kurang kuat dalam membangun ketertiban hukum. Dalam aksi itu, para tokoh juga menandatangani sebuah surat seruan terhadap Penyelamatan Bangsa dan dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut tuntas kasus korupsi yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M.Nazaruddin.

Perempuan kelahiran Januari 1958 ini, kemudian mencurahkan pengetahuannya tersebut dalam dunia akademis dengan menjadi dosen tetap pada Program Pascasarjana Sekolah tinggi Filsafat (STF) Driyarkara.

#KarlinaSupeli #Filsafat #KuliahUmum
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Clear thinker! Pemaparan yang menarik. Cuma editor videonya saja yang kurang menarik, karena diulang-ulang. Membingungkan, kayak film Memento atau Inception.

ahmadmufid
Автор

Viralkan ini biar kita tidak semakin terperosok ke dalam logika-logika konyol para politisi karbitan, hedon dan narsistik-megalomania

piroustimisela
Автор

Ibu yang cantik, cerdas dan bijaksana. Luar biasa materi kuliah umumnya. Ibu berfilsafat dengan bahasa yang sangat membumi.

FransBudiSantika
Автор

Kemana saja saya selama ini… baru ketemu ibu yang satu ini di 2023.. suguhan dengan nutrisi tinggi, paparan yang jelas, padat berisi. Ini yang dibutuhkan masyarakat kita. Salut dan semoga kuliah umum seperti ini bisa banyak di sosialisasikan sehingga kita bisa membangun pribadi yang logis, bijak, cerdas. Terima kasih Ibu Karlina atas sharingnya. Tambah satu admirer lagi bu dari saya 😊 akhirnya ketemu juga penjelasan yang selama ini saya cari karena tidak semua bisa menyampaikan se bening ini.

stephaniepratama
Автор

Ini kuliah umum, tp kenapa cara pemaparan nya terdengar sangat indah, mengalir santai...dengan gaya story' telling yang luar biasa baik nya....lebih indah dan nikmat di sajikan daripada kuliah-kuliah umum yg di narasikan di forum forum ketika saya kuliah dulu....dari kecil saya pernah membaca sedikit profil beliau di majalah remaja...namun setelah dewasa saya baru berkesempatan mendengar dan melihat buah fikir beliau....So beautiful...sesuatu yang ilmiah di narasikan dengan penuturan kata santun dan mudah di pahami....Salam hormat saya untuk salah satu putri terbaik bangsa Indonesia..iBu Karlina...Proud of you Ibu Karlina...

adesetiawan-wgty
Автор

...buruknya perilaku karena gagalnya pendidikan ilmu...
...tugas pendidikan adalah melatih kebiasaan berpikir masuk akal (tanpa harus menjadi filsilup), yaitu memilah, memeriksa batin, memeriksa pikiran, memeriksa hasrat, memotifasi dan implikasinya pada perilaku...
Salam sehat selalu🙏

geoasik
Автор

Lini materi secara garis besar:
- Contoh fenomena nyata implikasi pola pikir takhayul di Indonesia.

- Penjelasan tujuan ilmu pengetahuan: memahami realitas (konkret dan abstrak) dari kita dan semesta/lingkungan sekitar kita (trmsk manusia² dan pemikirannya)

- Penjelasan berpikir ilmiah: metode berpikir scr sistematis mengenai pernyataan² yg bisa diuji.

- Penjelasan prinsip ilmu pengetahuan (alam) dan filsafat:
• kebenarannya tidak bersifat absolut/mutlak. kebenaran dr ilmu alam itu terus berkembang sesuai dgn fakta objektif yg kita ketahui saat itu.
• objektif -- utk mengurangi bias subjektif dan utk tanggung jawab thdp ilmu yg diperoleh.

- Pandangan ilmu pengetahuan ttg kuasa Adidaya: ilmu pengetahuan tidak bilang kalau tidak ada kuasa Adidaya. Lebih tepatnya pengetahuan ttg kuasa Adidaya itu bukan ranah ilmu pengetahuan (alam).

- Penyebab krg terbentuknya pemikiran rasional: kegagalan pendidikan dlm menerapkan implikasi objektif & etis dari ilmu pengetahuan sains.
Mksdnya, kita hrs bisa lepas dr belenggu pemikiran, keyakinan, atau dogma yg kita punya entah dr pemikiran sendiri atau komunitas kita. Kita hrs bisa bebasin pemikiran kita utk nyesuain & ngebentuk isi pemikiran yg baru sesuai fakta/realitas yg ada. Objektif. Jgn memilih pemikiran yg kita suka² saja tanpa perhatikan realitas.

- Bedakan perihal duniawi dan perihal surgawi. Jangan dicampur aduk.

- Cara aplikasikan berpikir rasional:
• Refleksi batin -> refleksi ulang isi pemikiran kita. Apakah dipengaruhi bias keyakinan atau dogma atau motif pribadi?
• Lepas dr kebijakan teknokratik (kebijakan yg ngebentuk kebiasaan lwt stimulus dan respons).
• Latihan bentuk kebiasaan berpikir rasional dan objektif. Aristoteles: kita tidak bersikap adil krn diajarkan ttg keadilan tp krn kita terbiasa bersikap adil.
• Sikapi takhayul/mitos dgn cara memahami latar belakang terbentuknya takhayul tsb. Krn mmg kdg belum diketahui aja hub. sebab akibatnya. Takhayul umumnya ga perlu dihilangkan krn itu bagian dr kekayaan budaya kita juga.
• Berpikir dan ambil solusi dgn cara melihat ke luar dr diri kita sendiri. Jgn hanya terkungkung dgn isi pemikiran kita aja.

Akhir kata:
Informasi bukan pengetahuan. Informasi hanya menjadi dasar "balok" pembangun ilmu pengetahuan. Kita perlu metode berpikir yg tepat buat bisa ngebangun informasi² tsb jd pengetahuan yg tepat ttg realitas.

irene_trsa
Автор

Saya teringat waktu SD ada kunjungan ke Planetarium, ,kebetulan beliau yang memberikan penjelasan, dan sampai sekarang masih terkesan dengan cara penyampaian beliau yang terasa mudah di cerna

emmayulini
Автор

Setuju sekali bu,
52:21 - Pakar Ilmu pengetahuan GURU BESAR belum tentu bisa OBJEKTIF, krn dia bisa kena bias oleh pengaruh ideologi, agama, politik, POPULARITAS,
Semua bidang Sama saja,
Apalagi Dari Indonesia lebih banyak minta di SEMBAH Dan merasa PALING BENAR Dan CERDAS,

Banyak lho gelar PROF harus di puja.
Padahal otaknya JONGKOK. .
Hahahhaha


Ibu, kerennn Dan semangat terus ibu, . .
Membantu NUSANTARA selalu cerdas

mahmudtaged
Автор

Tahun 80-an awal. Ibu Karlina rajin mengasuh rubrik ilmu pengetahuan. Menjawab pertanyaan pembaca dengan penjelasan yang sangat lengkap dan detail. Intinya sejak beberapa dasa warsa lalu, ibu Karlina besar sumbangsihnya terhadap pencerahan pengetahuan di Indonesia

suriachen
Автор

Seharusnya kuliah umum seperti ini di semua kampus dan perlu 5 tahun berturut-turut kuliah umum di semua kampus di Indonesia. The best Bu Karlina. Salam dari Morotai.

SAMangoda
Автор

Trenyuh sekali memang : "Baca ayat ini, kamu akan cepat kaya raya"...hanya dlm hitungan jam viewernya mencapai juta-juta...hanya ada di negri +62...

kukusan
Автор

Memang kalau jurusan filsafat selalu lembut penyampaian ya karena banyak ilmu yg bisa diserap

putratunggal
Автор

Sekularisasi adalah upaya manusia menjelaskan setiap gejala yang terjadi di dunia ini dengan mencari penyebabnya di alam.
Trima kasih Bu

tjm
Автор

Suara dan paparannya bening. Saya bersyukur di Indonesia ini ada orang semacam bu Karlina, romo Magnis, dkk. Bikin hidup jadi lebih ada cahaya.

Uilenstede
Автор

Materi yg sangat fruitful. Lebih nyata klau pengetahuan ini menjadi materi pembelajaran wajib ke sekolah2 disesuaikan dengan jenjangnya. Semoga DR Karlina dapat membentuk tim khusus untuk menjadi satgas Kemendikbud. Siapa berani?

sphsaberro
Автор

Legend, jarang2 wanita ilmuwan indonesia, 👍👍 mindset masy Indonesia mencengangkan bu, sekarang malah share hal2 ghaib via medsos, itu udah logical fallacy banget, sedangkan medsos itu beroperasi dgn adanya coding, server, gadget, scientific based thing, yang ngga pernah mengakui hal goib 🙈🙈

religionandscience
Автор

Meskipun kuliah umum ini th 2016 yg lalu tapi substansinya berlaku sepanjang jaman khususnya utk 🇮🇩🇮🇩. Kalimat2 terakhir Bu Karlina sangat sy acungi jempol "tidak rela negeri 🇮🇩 ini dikelola ole org2 yg tidak menghargai keragaman" begitu kira2 maksudnya. Cocok banget dikumandangkan lagi menjelang 2024 ini. Matur suksma Bu..salam dari Bali 🙏♥️

iketutsuantara
Автор

seharusnya ini dibagikan dan jadi bahan renungan supaya anak muda menjadi lebih baik lagi

tjahyonobudhiardjo
Автор

Setiap orang modern butuh mendengarkan ini, terutama para guru.

eddytriono