Miniatur Gereja Tertua Habiskan 20 Kg Tepung, Ikon Perayaan Natal di Hotel Ciputra World Surabaya

preview_player
Показать описание
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

Meramaikan perayaan Natal 2024, Hotel Ciputra World Surabaya menampilkan replika miniatur gereja berbahan biskuit jahe dan cokelat.

Gereja miniatur ini terinspirasi dari Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, salah satu bangunan cagar budaya di Surabaya.

“Ini salah satu ikon gereja di Surabaya bangunannya semi klasik. Dari biskuit jahe (ginger cookies) dan cokelat. Salah satu kukis tradisional budaya yang harus ada di Eropa saat Natal,” ujar Chef Pastry Ferdiyanzah

Miniatur seluas dua meter dan lebar 169 centimeter tersebut, terdiri dari bangunan replika dan taman dilengkapi miniatur untuk mendukung penampilan.

Replika gereja ini setinggi 140 sentimeter dan lebar 120 sentimeter di atas taman seluas dua meter.

Bangunan ini menghabiskan sebanyak 20 kilogram tepung, 10 kilogram butter, delapan kilogram gula palem, delapan kilogram telur, ginger powder satu kilogram, kayu manis dan madu.

Bahan tersebut untuk membuat ginger cookies. Selain itu juga ada icing sugar, jeruk nipis dan putih telur untuk perekat hiasan.

“Cokelat compound habisnya 10 kilogram. Utamanya ginger cookies untuk dindingnya dan pintunya cokelat compound,” ujarnya.

Dalam pembuatan gereja miniatur ini, Chef Ferdi membuat dan menata biskuit jahe mengelilingi bangunan sebagai dinding dan atap.

Detail lain menggunakan cokelat di bagian pintu dan menara. Sementara untuk bagian pagar dibuat dari grissini cokelat sticks khas Italia yang dicelup cokelat.

Gaya arsitekturnya yang unik menjadi tantangan tersendiri untuk membuat replika gereja tersebut. Bagian yang butuh detail lebih adalah dinding dari potongan kue jahe kecil-kecil dan juga ukiran pintu.

“Pintu saya buat dari cokelat block yang kami ukir, lapisan juga cokelat putih. Tantangannya ukiran di bagian pintu, dan beberapa ornamen saya coba buat sama, seperti jam dan memang ada yang tidak bisa benar-benar ditiru,” ungkapnya.

Chef Ferdi menyebut, sebelum membuat replika gereja ini pihaknya melakukan observasi ke lokasi.

Menurutnya, ide ini muncul untuk mengangkat bangunan sejarah di Kota Surabaya.

Seperti Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria yang dibangun pada tahun 1899 dengan gaya arsitektur Neo Gotik, terletak di jalan Kepanjen dan lebih dikenal oleh masyarakat sekitar dengan julukan Gereja Kepanjen.

Gereja ini tidak hanya menjadi saksi perjalanan sejarah, tetapi juga merupakan mahakarya arsitektur Eropa yang terpelihara dengan sempurna.

“Tahun kemarin kita sempat bikin (replika) Gereja Katolik Santo Yakobus. Ini (Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria) ini detail bagus dan tertua juga,” ujarnya.

Untuk menambah keindahan dan menghadirkan nuansa Natal yang khas, gereja ini ditempatkan sebagai pusat perhatian di area lobby Iantai 8 hotel.

Miniatur ini dikelilingi oleh rerumputan hijau, pohon-pohon Natal yang dihias dengan indah, serta rusa-rusa yang menambah kemeriahan suasana.

Chef Ferdi menyebut, replika gereja ini dibuat selama lima hari dan dapat bertahan hingga satu bulan atau Tahun Baru 2025.

Sebab bahan-bahan yang dipakai dapat bertahan cukup lama. Bagian kue jahe hingga cokelat akan semakin keras dan kokoh dalam ruangan.

“Saya pakai ginger cookies itu karena tahan lama, icing juga kering dan cokelat compound kan keras tidak mudah leleh,” pungkasnya.

Video & Reporter : Nur Ika Anisa
Editor Video : Ahmad Zaimul Haq

WEBSITE:

Instagram:

Facebook:

#hariansurya
#suryaonline
#jawatimur
#jatim
#surabaya
#suroboyo
#minaturgereja
#natal
#natal2024
#hotelciputraworldsurabaya
Рекомендации по теме