Ciri-ciri bermimpi dengan NABI MUHAMMAD SAW | Ustadz Abdul Somad

preview_player
Показать описание
Pertama , siapa saja yang mungkin suka menghadapi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam . Karena dia tidak mampu membalikkan wajah Beliau dan menampakkan diri dalam mimpi dalam rupa beliau.

Karena dinyatakan dalam hadis dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

من رآني في المنام فقد رآني فإن الشيطان لا يتخيل بي

“Siapa pun yang melihatku dalam mimpi, dia benar-benar melihatku. Karena tidak mampu mengubah rupa diriku. ” (HR. Bukahri dan Muslim)

Hanya saja, penting untuk dicatat di sini, yang tidak dapat dilakukan setan hanyalah wajah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang sebenarnya . Sementara menampakkan diri dengan wajah yang lain, bisa dilakukan oleh setan. Kemudian dia mengaku sebagai nabi atau orang yang diundang mengira dia nabi, padahal sejatinya setan.

Kedua , mengkompilasi seseorang melihat wajah cerah, baju putih, dan manusia dengan ciri-ciri lainnya, bukan menjamin bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam . Karena itu perlu mimpi melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah melihat dia sepenuhnya disetujui ciri fisik dan wajah dia. Karena itu, jika ada orang yang ingin melihat Nabi dalam mimpi, perlu dicocokkan dengan ciri-ciri fisik dan wajah yang disetujui oleh hadis dan ucapan para sahabat.

Imam Bukahri menceritakan keterangan Ibnu Sirin rahimahullah , kompilasi mengomentari hadis tentang mimpi melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam , Ibnu Sirin mengatakan,

إذا رآه في صورته

" Jika dia benar-benar melihat wajah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ." (Shahih Bukhari, setelah hadis no. 6592)

Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan,

“Diriwayatkan dari Ayyub, beliau bercerita, Jika ada orang yang bercerita kepada Muhammad bin Sirrin tentang dia mimpi bertemu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam , maka Ibnu Sirrin meminta kepada orang ini untuk membaca contoh orang yang dia lihat dalam mimpi itu. Jika orang ini menyampaikan ciri-ciri fisik yang tidak dikenalnya, beliau mengatakan, "Kamu tidak melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ." Ibnu Hajar menyatakan, “Sanad publikasi ini shahih.

Kemudian beliau membawakan riwayat yang lain, bahwa Kulaib (seorang tabi’in) pernah berkata kepada Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma, Aku melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mimpi. Ibnu Abbas berkata, “Ceritakan kepadaku (orang yang kamu lihat).” Kulaib mengatakan, “Saya teringat Hasan bin Ali bin Abi Thalib, kemudian saya sampaikan, beliau mirip Hasan bin Ali.” Lalu Ibnu Abbas menegaskan, “Berarti, kamu memang melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sanadnya jayyid. (Fathul Bari, 12:383 – 384)

Disadur dari : Fatawa Islam, tanya jawab, no. 23367

Ketiga , bagaimana mengubah agar bisa mengenal ciri fisik Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam agar tidak ditipu setan?
Tidak ada cara lain untuk dapat mengetahui ciri-ciri fisiknya, selain membaca hadis-hadis dan penjelasan sahabat yang menggambarkan ciri-ciri fisik Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam . Lebih banyak kita pahami, tidak ada manusia yang mencatat sejarahnya, lengkap sejarah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam . Dan ini bagian dari jasa besar para sahabat yang menceritakan segala sesuatu yang terkait dengan dirinya. Seharusnya bentuk rambut, gerakan jenggot, perkiraan jumlah uban, badan tinggi, postur tubuh, cara jalan, dan seterusnya.

Dengan rahmat dan karunia Allah, warisan pengetahuan semacam ini tidak disia-siakan para ulama. Mereka mengumpulkan semua dan mereka mengumpulkan dalam berbagai literatur. Nah .. di sinilah ada buku khusus yang ditulis para ulama hadis, isinya dikumpulkan hadis-hadis tentang ciri dan sifat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam . Baik dari sisi fisik maupun non fisik. Buku semacam ini diistilahkan dengan kitab Asy-Syama-il .

Ada beberapa karya yang ditampilkan dalam bentuk Asy-Syama-il, di:
a. Asy-Syamail Al-Muhammadiyah, karya At-Turmudzi
b. Asy-Syamail Asy-Syarifah, karya As-Suyuthi
c. Al-Anwar fi Syamail An-Nabi Al-Mukhtar, karya Al-Baghawi
d. Syamail Ar-Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam, karya Ahmad bin Abdul Fatah Zawawi

Di antara beberapa kitab di atas, kitab syamail yang paling terkenal dan banyak mendapat perhatian para ulama adalah kitab syamail karya Tirmidzi. Para ulama setelah beliau, ada yang meringkas dan ada yang memberi penjelasan.
Allahu a'lam
Рекомендации по теме