Abrasi di Pantai Utara Jawa

preview_player
Показать описание
Ancaman krisis iklim bersama gelombang abrasi menelan permukiman-permukiman di sepanjang pesisir pantai utara Jawa. Ia tak cukup dibentengi penanaman kembali hutan bakau, tapi perlu kebijakan nyata dari pemerintah daerah dan pusat demi menghadapi ancaman lebih serius di masa depan.

Proyek kolaborasi ini didukung dana hibah dari Internews’ Earth Journalism Network (EJN), organisasi nirlaba lingkungan hidup, dan World Resources Institute (WRI), lembaga penelitian internasional yang berfokus pada isu-isu keberlangsungan masa depan.

Sound credit:

Ralat: (menit 6:31) Hutan mangrove seluas 80 hektare ditanam secara swadaya oleh warga Demak, Jawa Tengah. Seharusnya warga Semarang.

Yuk baca berita selengkapnya di bawah sini!

#KrisisIklim #Indepth
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

dulu pernah baca artikel, sejak dari jaman penjajahan pemerintah belanda sudah memprediksi pesisir laut utara jawa seperti di semarang / jakarta khususnya, tanahnya akan trus menurun, dan air akan semakin naik lebih tinggi dari tanah, arsitek2 belanda menilai contour tanah di pesisir utara jawa hampir sama dengan di belanda, dimana permukaan air lebih tinggi dari permukaan tanah, oleh karena itu bangunan2 peninggalan jaman penjajahan di jakarta / semarang di buat seperti di belanda, seperti banyaknya gorong2 air, dan beberapa benteng dam, tapi sayangnya rata2 sudah hancur, terkubur atau dialih fungsi

mcreative
Автор

Sejak umur 7 tahun di tahun 1997 saya sudah sering bersepeda ataupun bermotor ria dengan om saya menuju Pantai Pondok Bali, Pamanukan, Subang. Saat itu tiap minggu saya pergi ke sana karena pantainya sangat bersih, banyak bintang laut, keong, kuda laut dan lainnya. Sunsetnya begitu menawan, banyak orang memancing di batu batu pemecah ombak. Saat smp, semua berubah setelah ada pihak yang mengambil alih penggunaan pantai. Tiket masuk, pedagang ramai, byk wisatawan luar kota datang, pengusaha eksploitasi lahan bakau jadi tambak dan banyak lagi.

Sekarang sudah tahun 2020, garis pantai itu sudah hilang. Pulau2 dataran kecil yg dulu terlihat indah sudah tenggelam. Bahlan batu pemecah ombak yg begitu memorable saat dulu menjadi latar foto keluarga pakai kamera kodak. Sekarang sudah rata dengan permukaan air.
Saya sangat concern, tapi memang sulit, butuh kegigihan seperti Pak Makarim sari Pasuruan.
Semoga sehat selalu Pak Makarim. Saya fans panjenengan 🙏

Lupuztonyo
Автор

Benar kata pak sururi pemerintah tutup mata, semua jasa pak sururi hanya djarum foundation yang mensupport sedangkan pemerintah tidak memberikan bantuan

Saptobayu
Автор

sebagai sebuah pemahaman. bahawasanya ancaman utama pantai utara jawa bukan hanya abrasi. abrasi yang dipicu oleh kerusakan hutan mangrove dan juga konversi lahan secara besar2an memang menyumbangkan hancurnya pantai utara jawa. akan tetapi hasil dari riset-riset ada hal lain yang juga mengancam pantai utara jawa. land subsidence (penurunan muka tanah) sebagai salah satu ancaman besar di pantai utara jawa juga menjadi momok yang cukup serius. penyebabnya ialah karena dikurasnya air bawah tanah menggunakan sumur bor tanpa terkendali. beberapa kota besar di pantai utara jawa mengalami penurunan muka tanah ini yang semakin cepat kian tahunnya.
Akan sangat menarik bila jurnali-jurnalis mengulas ancaman-ancaman besar di pantai utara jawa secara lebih holistik. Setelah ulasan abrasi yang dikemas dalam karya jurnalistik yang apik di video ini. saran saya perlu juga mengulas ancaman-ancaman lainnya.
demikian. Thnks...


Kebetulan pernah riset di beberapa lokasi di pantai utara jawa dan beberapa hal yang saya ungkapkan tersebut merupakan hal-hal yang saya jumpai di lapangan.


semoga sukses terus untuk Tirto, tetap independen dan bernas...!

MrAsyief
Автор

sangat menginspirasi apa yang dilakukan bapak bapak ini dengam ikhlas menanam bakau untuk menjaga agar garis pantai tetap terjaga.lanjut terus pak hanya bisa bantu doa agar bapak bapak diberi kesehatan dan menjadi teladan bagi warga warga lain nya.mantap...

sugengwidodo
Автор

Sebuah karya jurnalistik yg mengesankan dan informatif


Terima kasih Tirto, dgn hal ini kita disadarkan kalau kita sebenarnya masih memiliki banyak PR yg mungkin tak terlihat di permukaan untuk di tangani. Semoga kita semua bisa saling bahu membahu menangani setiap permasalahan tanpa saling membenci


Sekali lagi terima kasih tim Tirto

muhammadfaizsonjaya
Автор

Terima kasih Bapak Ibu petani Bakau :)
bekerja sendiri dengan ikhlas dan bertahan

nitijenberbudi
Автор

Pengen rasanya nanya sama orang dislike, kok ya bisa infomasi kayak gini mereka dislike?!

ramarama
Автор

Sipp TirtoID, jaga terus integritas sebagai media. Jangan pernah terjebak atau sengaja biar bisa terjebak kedangkalan sebagaimana mayoritas media mainstream... Salut TirtoID!

historiabola
Автор

Azab eksploitasi sumber alam tanpa memperhatikan dampaknya bagi lingkungan..
Lingkungan rusak, mata pencaharian jg hilang..

Coba universitas/sekolah sekitar bikin event tahunan buat menanam pohon bakau.. kalau dapet 2000 peserta, event sehari bisa dapet 20-40ribu pohon. (asumsi mereka masih belajar nanam, jadi cuma 20 😁).
Pemerintah jg harusnya bantu bikin wave barrier / wave breaker..
Tapi sayangnya pemerintah lebih suka PANSOS dengan membuat hiasan (GA GUNA) di tengah kota, karena pasti jadi sorotan media, daripada membantu daerah pinggiran 😑

ETERNlTUS
Автор

Apa yang saya tahu, masyarakat muara gembong itu tidak menolak rumahnya, tanahnya dijadikan area hutan bakau yang lebih luas lagi dan bahkan mengusulkan dibangun turap pemecah ombak tapi warga muara gembong mau tanahnya itu dibeli dengan harga yang bagus menurut mereka, sementara pemerintah pusat, pemprov jabar, pemkab bekasi tidak pernah punya anggaran untuk itu

roharus
Автор

Salah satu pemecahan abrasi dan banjir adalah dengan meninggikan permukaan tanah, salah satunya bisa dengan limbah penggilingan tebu karena senyawa dengan tanah dan tidak berbahaya. Bisa juga dengan sampah, tapi pada bagian tepi yang langsung berhubungan dengan laut harus dipasang pagar agar sampah tidak hanyut ke laut. Cara sederhana adalah dengan mencampur sampah dengan tanah/ membuat tanah galian untuk sampah, sedangkan tanah galiannya digunakan untuk meninggikan tanah pinggir laut. Cara sederhan lainnya adalah ketika kita membuat saluran air, tanah galian tersebut diangkut dengan truk ke pinggir pantai dan ditanami pohon bakau. Kombinasi berbagai macam pemecahan lainnya kuncinya adalah koordinasi antar daerah agar ketinggian minimum daratan terpantau terus dan hal ini mencegah bencana terjadi apabila ada perubahan garis pantai terjadi akibat pembangunan.

aminsuryono
Автор

Semua Karena Kesalahan Kita Sebagai Manusia Yang Terlalu Serakah, Semoga Tuhan Menyadarkan kita dengan Cara Yang Elegan bukan dengan bencana yang mematikan

EVINURVI
Автор

Nanti anak cucu kita hanya akan tau kisah tanah jawa dari buku sejarah kalau kita tidak bergerak mulai dari diri sendiri

internetpositif
Автор

Terimakasih Tirto
Informasi begini sangatlah penting, tidak hanya membahas informasi yang up to date saja.
Semoga selalu maju

danysaffa
Автор

Pak makarim, true hero. G banyak bicara basa basi tapi bertindak nyata. Indonesia butuh orang macam beliau yang bertindak nyata demi lingkungan demi masa depan anak cucu, bukan hanya yg bisa ngomong tapi tanpa aksi

agungdewanto
Автор

dari video ini aku sadar bahwa pentingnya pelajaran dasar yang diberikan ketika SD yaitu reboisasi dan penanaman bakau

hasiima
Автор

min masukan buat editornya, teksnya terlalu cepat, belum beres baca udah ilang, thx

aulfadlan
Автор

Keren nih tirto.. bikin karya ga setengah setengah..

androidracinggamesvideos
Автор

Tirto tolong bhas mslah lumpur lapindo, bnyk org2 tdk tau sejarahnya hasil kejahatan manusia.. tolong

RiiiL-