filmov
tv
Kerinci ! Suku Melayu Tertua di Dunia. Menikmati Tradisi Purba di Sekepal Tanah Surga.
Показать описание
Kecik Wok Gedang Wok lebih tua dari Proto Melayu maupun Suku Inca di Amerika Selatan karena telah mendiami kawasan Gunung Kerinci sejak lebih dari 10.000 tahun lalu imbuh peneliti asal Amerika Serikat bernama Bennet Bronson serta Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Jakarta.
Suku Kerinci yang mendiami dataran tinggi Bukit Barisan di Provinsi Jambi merupakan kelompok manusia tertua di dunia. Seperti dikutip dari Antara, pendapat tersebut dikemukakan pada tahun 1973 dengan bukti berupa keberadaan manusia yang disebut dengan Kecik Wok Gedang Wok.
Mewarisi tradisi dan adat istiadat yang terjaga sampai kini. Suatu sensasi tersendiri menikmati peradaban purba di abad ini.
Kerasukan masal sambil menari masal pula, keris terbang, menjinakkan buluh/bambu, kebal benda tajam, silat harimau salah satu sajian atraksi budaya yang tersaji disetiap perhelatan acara adat/festival dan atraksi wisata di Negeri Sakti Alam Kerinci.
Ritual sedekah bumi peninggalan nenek moyang dikolaborasikan dengan peradaban Islam yang dipegang teguh oleh mayoritas masyarakat Kerinci. Peninggalan tulisan kuno tulisan "Incung" juga masih lestari hingga kini. Terlebih beraneka ragamnya bahasa sebagai cerminan masyarakat Kerinci yang plural mudah kita temui di kehidupan di negeri sekepal tanah surga ini.
Alam yang penuh kecantikannya sangat mempesona yang diklaim sebagai negeri surga tercermin juga di budayanya yang penuh Artistik dan peradaban tinggi.
Datanglah ke Kerinci. Saksikan peninggalan hidup kelas dunia tersaji keberadaannya.
Festival Kerinci yang dulunya Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci, Festival Kopi, Kenduri Sko, Mandi Balimau, Pernikahan adat Kerinci masih terimplementasi menjadi sebuah tradisi melayu tua.
Terima kasih bupati Kerinci bp H Adi Rozal beserta keluarga di perhelatan pernikahan anak beliau, Masyarakat Desa Wisata Lempur dengan sajian tari Tauh, Kenduri Sko desa Lolo, desa semurup serta sajian budaya masyarakat Jawa dan Minang yang juga mendiami negeri Kerinci ini.
nb* tari Tagik Gilo dari daerah Hyang seharusnya Jujun.
mohon maaf utk kesalahan penulisannya
Suku Kerinci yang mendiami dataran tinggi Bukit Barisan di Provinsi Jambi merupakan kelompok manusia tertua di dunia. Seperti dikutip dari Antara, pendapat tersebut dikemukakan pada tahun 1973 dengan bukti berupa keberadaan manusia yang disebut dengan Kecik Wok Gedang Wok.
Mewarisi tradisi dan adat istiadat yang terjaga sampai kini. Suatu sensasi tersendiri menikmati peradaban purba di abad ini.
Kerasukan masal sambil menari masal pula, keris terbang, menjinakkan buluh/bambu, kebal benda tajam, silat harimau salah satu sajian atraksi budaya yang tersaji disetiap perhelatan acara adat/festival dan atraksi wisata di Negeri Sakti Alam Kerinci.
Ritual sedekah bumi peninggalan nenek moyang dikolaborasikan dengan peradaban Islam yang dipegang teguh oleh mayoritas masyarakat Kerinci. Peninggalan tulisan kuno tulisan "Incung" juga masih lestari hingga kini. Terlebih beraneka ragamnya bahasa sebagai cerminan masyarakat Kerinci yang plural mudah kita temui di kehidupan di negeri sekepal tanah surga ini.
Alam yang penuh kecantikannya sangat mempesona yang diklaim sebagai negeri surga tercermin juga di budayanya yang penuh Artistik dan peradaban tinggi.
Datanglah ke Kerinci. Saksikan peninggalan hidup kelas dunia tersaji keberadaannya.
Festival Kerinci yang dulunya Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci, Festival Kopi, Kenduri Sko, Mandi Balimau, Pernikahan adat Kerinci masih terimplementasi menjadi sebuah tradisi melayu tua.
Terima kasih bupati Kerinci bp H Adi Rozal beserta keluarga di perhelatan pernikahan anak beliau, Masyarakat Desa Wisata Lempur dengan sajian tari Tauh, Kenduri Sko desa Lolo, desa semurup serta sajian budaya masyarakat Jawa dan Minang yang juga mendiami negeri Kerinci ini.
nb* tari Tagik Gilo dari daerah Hyang seharusnya Jujun.
mohon maaf utk kesalahan penulisannya
Комментарии