JENIS-JENIS PUPUK KIMIA DAN FUNGSINYA

preview_player
Показать описание
10 Macam Pupuk Organik dan Kimia, Kenali Fungsinya untuk Tanaman

Dikutip dari berbagai sumber

Mengetahui macam pupuk penting bagi Anda yang ingin bertani maupun berkebun.

Pupuk adalah media yang ditambahkan untuk tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara sehingga tanaman mampu berproduksi lebih baik.

Penggunaan pupuk pada tanaman juga difungsikan untuk mempercepat pertumbuhan serta menjaganya dari serangan hama.

Beberapa petani, juga menggunakan pupuk untuk menghasilkan buah atau hasil panen dengan kualitas yang lebih baik.

Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman ini seperti C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, dan lain sebagainya.

Macam Pupuk Kimia

Ada beberapa macam pupuk kimia yang penting Anda ketahui. Berikut macam pupuk kimia, diantaranya:

1. ZA (Zwavelzure Amonium)

Pupuk Zwavelzure Amonium mempunyai rumus kimia (NH4)2SO4 yang mengandung sekitar 21% nitrogen dan 24% sulfur.

Biasanya diterapkan sebagai pupuk dasar oleh petani, sebab reaksi kerja yang agak lambat.

Manfaat lain dari pupuk ZA, mampu menambah unsur hara pada tanaman.

Kemudian memperbaiki kualitas tanaman, serta menambah nilai gizi pada hasil panen. Kelebihan lainnya,

ZA juga bisa membantu tanaman agar terhindar dari hama.

Sifat dan Ciri Pupuk ZA

Pupuk ZA bersifat higroskopis atau mudah menyerap uap air.

Terutama pada kelembapan 80 persen atau lebih, jadi mudah diserap tanaman.

Hampir sama dengan urea, reaksinya asam. Kurang baik diberikan pada tanah muda yang masih asama atau tanah yang kurang kandungan kalsium (alkali).

Cocok sebagai pupuk dasar.
Bentuk seperti kristal dengan beragam warna, seperti putih, merah muda, biru, abu-abu, dan kuning.

2. SP-36 (super phosphate)

Pupuk SP-36 (super phosphate) atau tertulis P2O5 dalam rumus kimia. Pupuk ini dibuat dengan pencampuran asam sulfat (belerang) dengan fosfat alam.

Memiliki peran utama sebagai penambah unsur hara phosphor pada tanaman. Biasanya digunakan di berbagai macam tanaman, seperti perkebunan dan holtikultura.

Pupuk SP-36 kerap digunakan petani untuk membantu tanaman menghasilkan buah yang lebih banyak.

Kelebihan lain SP36, bisa membantu memperbaiki kualitas biji, merangsang pembelahan tanaman,

mempercepat pemasakan buah, menguatkan batang tanaman, dan memperbesar jaringan sel.

Reaksi kimia yang ditimbulkan tergolong netral. Pupuk SP36 mengandung sekitar 36 persen Fosfor dalam bentuk P205 (fosfat).

Karena reaksi kimia yang cukup lambat, SP36 cocok digunakan sebagai pupuk dasar tanaman.

Kemudian karena sifatnya higroskopis, pupuk ini bisa disimpan dalam kelembapan udara tinggi.

3. NPK Phonska (Nitrogen Phospate Kalium)

Pupuk NPK digunakan sebagai penyeimbang unsur hara makro dan mikro pada tanah.

Sebab mengandung unsur zat hara yang paling banyak dan sangat dibutuhkan tanaman, yakni nitrogen, fosfat, kalium, magnesium, dan kalsium.

Kelebihan pupuk NPK, mencegah tanaman supaya tidak kerdil. Serta pertumbuhan akar jadi lebih kuat, banyak, dan panjang, sehingga mudah menyerap zat hara di tanah.

Pupuk ini bisa diaplikasikan di berbagai jenis tanah, sebab menimbulkan reaksi kimia yang netral.

Pupuk jenis ini bisa digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.

4. Urea

Pupuk urea menjadi yang paling diminati oleh petani, karena sangat bermanfaat untuk lahan pertanian maupun budidaya.

Pupuk ini memiliki rumus kimia CO(NH2)2, terbuat dari campuran gas amoniak (NH3) dan gas asam arang.

Sekitar 46kg nitrogen terkandung dalam 100kg pupuk urea. Kandungan yang cukup tinggi tersebut mampu mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Sebab nitrogen akan memudahkan proses fotosintesis, sehingga menghasilkan lebih banyak klorofi.

Pupuk urea berbentuk menyerupai kristal dengan warna beragam, antara putih dan merah muda untuk jenis pupuk bersubsidi.

Selain itu, sifatnya higroskopis, sehingga mudah larut dan mudah diserap tanaman.

Reaksinya sedikit asam dan mudah terbakar oleh sinar matahari.

Sehingga sebaiknya simpan dalam suhu ruangan yang tidak terlalu panas maupun lembab. Demi menjaga kualitas pupuk urea.

5. KCl (Kalium Klorida)

Pupuk KCl dibuat dari ekstraksi mineral kalim dan mengandung sekitar 60 persen kalium dalam bentuk K2O.

Bentuknya bubuk atau serbuk merah. Macam pupuk yang mudah larut dalam air, sehingga mudah diserap oleh tanaman.

Unsur klorida yang terkandung bersifat toksik atau racun bagi tanaman tertentu, seperti wortel dan kentang.

Reaksi kimianya netral hingga masam. Cocok digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.

6. Dolomite (Kapur Karbonat)

Dolomite atau biasa dikenal dengan kapur pertanian memiliki manfaat sebagai penyedia unsur hara makro sekunder Ca dan Mg.

Reaksi kimia yag ditimbulkan basa (alkali) sehingga menaikkan pH tanah.

Pupuk ini berbentuk butiran halus berwarna putih keabu-abuan atau putih kebiruan. Sifatnya mudah menyerap air dan mudah dihancurkan. Semakin halus butirannya, maka semakin baik kualitasnya.
Рекомендации по теме