BEM UI Sebut Jokowi King of Lip Service, Istana: Kritikan Harus Didasarkan Data dan Fakta

preview_player
Показать описание
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUN-VIDEO. COM, JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menyebut Presiden Joko Widodo sebagai the king of lip service.

Alasannya pernyataan yang disampaikan Jokowi selalu berbeda dengan kenyataan di lapangan.

Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman enggan menanggapi kritikan BEM UI yang disampaikan melalui media sosial twitter tersebut.

Ia hanya mengatakan bahwa aktivitas BEM UI tersebut merupakan tanggungjawab institusi Universitas Indonesia.

Sementara itu Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian mengatakan kritikan yang dilontarkan BEM UI tersebut merupakan ekspresi mahasiswa.

Hanya saja ia menegaskan ekspresi tersebut harus disertai dengan data dan fakta.

Pemerintah menurut Donny tidak anti kritik.

Bila kritikan yang disampaikan tersebut disertai data dan fakta, maka dapat didiskusikan dengan pemerintah.

"Karena itu apabila ada data data kita berdisksi. Tetapi bahwa saya harus tegaskan pemerintah tidak anti kritik, asal kritik bisa dipertanggungjawabkan pasti akan direspon," katanya.

Dalam cuitannya di twitter, BEM UI mencontohkan pernyataan Jokowi soal tes wawasan kebangsaan (TWK) KPK dan rindu di demo, yang pada kenyataan dilapangan tidak sesuai dengan yang diucapkan.

Terkait TWK tersebut Donny mengatakan bahwa presiden Jokowi sudah mengeluarkan pendapat dan opini.

Namun kata dia, keputusan ada di KPK karena lembaga antirasuah tersebut merupakan lembaga independen.

"Presiden kan sudah berpendapat dan beropini yang tentu saja KPK ini kan independen body sehingga akhir semua ini berpulang pada keputusan kolektif. Tapi presiden sudah berpendapat," tuturnya.

Sementara itu, terkait kritikan bahwa demonstran banyak yang ditangkap apabila melakukan aksi unjukrasa, menurut Donny, hal tersebut tidak bisa digeneralisir.

"Kalau soal demo, kita tidak bisa generalisir, harus dilihat satu persatu, case per case, apakah demonya mengandung unsur pidana sehingga ditangkap. Pada intinya pemerintah tidak antikritik asal kritik tersebut sesuai data dan fakta dan kita meresponnya dengan data dan fakta juga," katanya.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Jangan mundur wahai mahasiswa/i, karena kalianlah benteng terakhir pembela rakyat.. sejarah sudah membuktikan sejak puluhan tahun lalu, dan beginilah seharusnya mahasiswa/i perguruan tinggi besar di Indonesia!!

jackman
Автор

Siapa sih orang tua nya?

Apakah telah gagal, Krn tidak memberikan pendidikan akhlak?
cuma pinter bikin meme doang

Ataukah otak anak itu yg sdh terbalik, sehingga tidak bisa menyerap akhlak baik orang tua nya.
Lebih jantan Mbah Amien, datang langsung ke istana. 👍
Jd penasaran siapa sih ortu nya

rivas