Hati-Hati!! Aqidah Wahabi Seperti Aqidah Yahudi

preview_player
Показать описание
Aqidah kaum sawah (salafi wahabi) ternyata sama seperti aqidah yahudi, yakni meyakini tuhannya duduk di langit, na'udzubillah, hati-hatilah dengan alirah sawah (salafi wahabi) ini
#pemudanu #salafi #aisyah
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Gara2 menolak takwil, Wahabi tanpa sadar jadi meyakini Allah berorgan tubuh hanya saja organnya berbeda dengan organ manusia.


Sementara Aswaja menyakini Allah memiliki sifat Yad, Wajh, Ain, Rijl. Hanya saja aswaja tdk mengartikan Yad sebagai organ tangan, tdk mengartikan Wajh sebagai organ muka, tidak mengartikan 'Ain sebagai organ mata, tidak mengartikan Rijl sebagai organ kaki. Namun meyakini itu semua sebagai sifat kesempurnaan tak terpisahkan dari Dzat Allah. Lalu semua itu adalah apa? Allahlah yang Maha Mengetahui, Dia tdk mengabarkan kepada kita.

Berbeda dengan Wahabi yang memahami itu semua sebagai organ penyusun. Maka dipahamilah semua itu sebagaimana kata2 yang maknanya tercantum dalam kamus. Ketika itu terjadi, maka mau tidak mau akan timbullah tashawwur dalam benak orang awam.


Tashawwur adalah peristiwa penalaran otomatis yg terjadi di dalam benak manusia ketika sebuah kata disebutkan. Ketika terdengar sebuah kata maka akan langsung terbayang dalam benak kita arti kata tersebut, atau wujud kasar benda ketika benda itu disebut.


Misalkan bila.mendengar kata 'bola' otomatis di benak kita muncul kata 'bulat' atau bentuk bulat si bola tsb. Tdk akan mungkin dalam benak muncul 'bentuk lonjong' atau selain bulat ketika kata 'bola' itu disebutkan.

Atau ketika mendengar kata 'garam' yg muncul di benak pasti 'asin', bila 'gula' yang muncul di benak pasti 'manis'.


Tashawwur ini adalah sebuah keniscayaan layaknya 1+1 musti jadi 2 tak bisa jadi 3, 4 dst apalagi kurang.


Bahkan bila tak muncul tashawwur dalam benak ketika kita mendengar sebuah kata disebutkan, maka artinya akal kita sudah rusak dn kita menjadi bebas dari kewajiban syariat, sebab salah satu syarat kita terkena kewajiban syariat adalah akal kita sehat, tdk rusak/gila.


Pemahaman Wahabi yang tajsim dan tasybih seperti itu malah mendatangkan tashawwur dalam benak orang2 awam. Padahal Allah SWT selaku dzat yg laisakamitslihisyaiun walam yakunlahu kufuwan ahad, itu tak bisa ditashawurkan. Bagaimana bisa ditashawurkan sementara suatu hal bisa ditashawwurkan apabila ada yg serupa dan sebanding engan hal tsb. Sementara Allah tdklah seperti itu.


Maka demikianlah, ketika wahabi menerangkan Tangan Allah, awam yg awam banget akan muncul tashawur berupa tangan yang sangat besar dengan bentuk tangan serta kelengkapannya yg kita pahami, namun ukurannya sangat besar hingga seluruh jagat raya tergenggam. Mengerikan sekali bukan? Dari sini, konsekwesi berikutny adalah Tuhan yang diyakini Wahabi takkan ada bedanya dengan dewa2 sembahan umat lain. Hindu misalnya. Ini fatal! Sebab Tuhannya Wahabi dengan dewa hindu juga masih bagusan dewa hindu. Tuhannya wahabi punya tangan dua, dan dua2nya kanan. Punya wajah tapi gaada kepalanya, punya kaki betis tapi gaada badannya. Dewa Syiwa yang diyakini umat hindu punya tangn empat ; dua kiri dua kanan. Berarti dewa syiwa lebih unggul drituhannya wahabi yg tangannya cuman 2, mna knan semua lagi. Pnya tubuh beranggota badan lengkap, bandingkan dengan tuhannya wahabi yg punya wajah tangn kaki, betis tanpa badan dan kepala. Dewa lainnya misalnya dewa brahma, , wajahnya ada 4 dan berkepala. Bandingkn dengan tuhannya wahabi yg hanya puny satu wajah tanpa kepala pula.


Kata orang Hindu, "Bagusan juga dewa gw daaripada tuhan loe!"

Mikir dong Bi...!! Yah itu juga kalo loe waras sih

😝😝😝😝😝

LingkungSeniSantriKalijaga
Автор

Allah bersemayam di atas arsy sesuai kebesaran dan keagunganNya, yg menyatakan adalah Allah sendiri seperti dalam 18 surah dalam Al Quran. Sehingga harus di imani bukan disangkal dan berfikir mujasim. Bertobatlah dan kembali ke aqidah ahlusunnah wal jamaah serta tinggalkan pemikiran mu'tazilah dalam firqoh asy'ariyah.

mifHuda
Автор

Jadi selama ini banyak yang belum tahu di mana Allah itu ya....?

yansurudin
Автор

Dan akhirnya 5 aktuvis bertemu presiden israil
Dan dia bukan wahabi😂😂😂

Koharudin-ms
Автор

APAKAH IKUTI FIRMAN ALLAH, SEPERTI YAHUDI?
Apa alasan Asy'Ariah menafikan segala dimensi bagi sifat Tuhan mendekati ajaran theologi Aristoteles? Mengapa mereka mewajibkan takwil terhadap ISTIWA 'ALAL ARSY dan sifat khabariah lainnya yang Nabi tidak pernah ada riwayat mensabdakan penakwilan dan Sahabat tidak pernah menanyakannya. Mereka Taslim dg apa yang Allah sifati untuk diri-Nya. Keterangan yang ada hanya membedakan Sifat Allah dengan sifat makhluk. Sifat Allah sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya. Karena itu Sifat-Nya memang tidak terbatasi oleh dimensi tempat, arah dan waktu ( bukan tidak ada dalam dimensi tempat, arah dan waktu). Jika ditelusuri memang ada benang merah antara teori Aristoteles dengan Ahli Kalam. Aristoteles mengatskan bahwa alam itu materi dengan 10 sifat/dimensi ( Almaqalatul 'Asyarah) sedangkan Tuhan itu Non Materi dan karena itu tidak ada bersifat tidak berdimensi apapun. Ahlul Kalam hanya menggantikan kata "materi" dengan " jauhar" dan " sifat/ dimensi" dengan " 'Aradh" maka Tuhan bukan Jauhar dan bukan Aradh. Persis sama kesimpulan mereka dengan Aristoteles. Apa karena itukah Asy'Ariah membagi Kalam Allah menjadi dua yaitu Kalam Nafsi yang Azali tanpa huruf dan suara, dan kalam munazzal yang huruf berhuruf. Maka pertanyaan kami : Apakah Kalam Allah dg nabi musa itu Kalam Azali? tanpa huruf dan suara? Padahal itu DI LEMBAH THUWA dan Musa mendengarnya. TOLONG JELASKAN AJARAN ASY'ARIAH YANG aneh INI! Apakah الم itu huruf atau bukan? Apakah الم suatu ayat Al-Qur'an atau bukan? Apakah الم ITU BUKAN KALAMULLAH? TOLONG JELASKAN JANGAN SEWOTKAN UMAT INI.
ALLAH MEMANG LAITSA KAMITSLIHI SYAI'UN, TETAPI BUKAN BERMAKNA MENAFIKAN SEGALA DIMENSI SEHINGGA MEMBINGUNGKAN SEPERTI KATA ASY'ARIAH bukan di atas, bukan di bawah. Padahal Allah menegaskan diri-Nya di atas segala makhluk ISTAWA 'ALAL ASRY, hanya kaifiyatnya yang tidak diterangkan dan tidak patut dipersoalkan ( begitu menurut Imam Malik).
Asy'ariah juga membuat sewot lainnya : tidak bersuara tapi mustahil bisu, tidak DATANG tapi tidak juga DIAM. Bukankah yang seperti ini bersumber dari pilsafat PLATO dan Aristoteles yang mengatakan bahwa "Tuhan tidak dapat didevinisikan dan tidak dapat diberikan prediket apapun kepada-Nya". Mengapa tidak mengitsbat sebagaimana yang difirmankan dalam Kalamullah? dan taslim tanpa kaifiyat, tanpa tasybih dan tanpa meniadakan? sebagaimana sikap Sahabat dan salafus salih umat ini? Padahal mereka menyebutnya itu Ilmu Kalam!? ( WA.081360401758 Tgk.Wan Alhitamy).

wanalhitamy-
Автор

alhamdulillah bisa ngaji sama jenengan gus, ,

generasimudanusumut
Автор

Yang akrab sama Yahudi malah NU ini gimana ya pak?? Mohon penjelasannya

ailothch
Автор

Sehat terus pak ustadz &
"Abah Muh
ulama kharismatik Cidahu Pandeglang Banten"
👍👍👍

kurniawanahmad
Автор

tadz sama mau tanya kenapa di tempat saya hadrohan di bilang sirik

omdede
Автор

Mantap ustadz, bungkam terus wahableh pengikut MBAW

hamidalkaff
Автор

Poto sama abuya Muh keren ji hihi mampir lw kepndeglang

rickysanjayaalkurthuby
Автор

lanjutkan perjuangan Ustadz.. siap kawal

padasukasumut
Автор

Terus kalo haji ke Saudi? Nanti ketemu Wahabi wahabi, jangan lupa ke karbala

ajiariefpratama
Автор

mantap gus.. semangat gus.. salam dari kami muibbin antum di Riau

ayampenyetayah
Автор

Stop mengkritik orang
Mendingan pengajian aja
Antum ustadz tapi masih mengunjing orang lain

nursalminp
Автор

Maka nya bukak Al Qur'an.
Yg bilang di langit itu Allah itu sendiri

julianabinramli
visit shbcf.ru