filmov
tv
Diduga Pesawat Susi Air Terbakar di Markas KKB Egianus Kogoya, Polda: Distrik Paro Memang Tempatnya
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM - Lokasi terbakarnya pesawat Susi Air di landasan terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan disebut-sebut merupakan markas Egianus Kogoya, pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengungkapkan, di wilayah tersebut belum ada pos keamanan TNI Polri.
Menurutnya, Distrik Paro adalah markas dari KKB pimpinan Egianus Kogoya.
KKB pimpinan Egianus Kogoya sebelumnya berhasil dipukul mundur dari Distrik Kenyam.
Faizal tak mau berspekulasi mengenai penyebab terbakarnya pesawat Susi Air di Distrik Paro.
Termasuk keberadaan pilot dan penumpangnya.
Sementara itu, Susi Pudjiastuti mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Moses Kilangin, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada pukul 05.33 WIT dengan seorang pilot dan enam penumpang.
Kemudian, pada pukul 07.28 WIT, manajemen Susi Air mendapat informasi bahwa pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY tersebut masih berada di Paro.
Tidak lama berselang, terdapat pergerakan dari pilot yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Pada pukul 08.05 WIT, GPS portable milik pilot bergerak ke arah selatan.
Kemudian pada pukul 09.57 WIT pesawat dengan kode penerbangan PK-BVC melaporkan pesawat PK-BVY terbakar di landasan.
Tak ada orang di sekitarnya termasuk pilot dan penumpang.
Pilot pesawat diketahui merupakan Warga Negara Asing asal Selandia Baru bernama Philips Marthen (37).
Selain pilot, terdapat lima penumpang dalam penerbangan tersebut.
Mereka adalah, Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge dan Wetina W (Bayi).
Managing Director Susi Air Nadine Kaiser mengungkapkan, pesawat dibakar.
Hal itu diketahui dari data flight tracking system yang terindikasi pesawat landing dengan aman.
Dikonfirmasi secara terpisah, Representative Susi Air Donal Fariz mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan otoritas terkait guna menelusuri ada tidaknya upaya sabotase dari kelompok tertentu.
Pesawat itu hilang kontak sesaat usai mendarat di Bandara Paro, Selasa (7/2/2023).
Donal mengatakan, pihaknya saat ini sedang dalam proses pencarian pilot dan penumpang pesawat tersebut.
Sebab, hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian di mana keberadaan mereka. (*)
Editor: Erik S
Host: Firda Ananda
VP: Afif Alfattah.
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews
Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengungkapkan, di wilayah tersebut belum ada pos keamanan TNI Polri.
Menurutnya, Distrik Paro adalah markas dari KKB pimpinan Egianus Kogoya.
KKB pimpinan Egianus Kogoya sebelumnya berhasil dipukul mundur dari Distrik Kenyam.
Faizal tak mau berspekulasi mengenai penyebab terbakarnya pesawat Susi Air di Distrik Paro.
Termasuk keberadaan pilot dan penumpangnya.
Sementara itu, Susi Pudjiastuti mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Moses Kilangin, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada pukul 05.33 WIT dengan seorang pilot dan enam penumpang.
Kemudian, pada pukul 07.28 WIT, manajemen Susi Air mendapat informasi bahwa pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY tersebut masih berada di Paro.
Tidak lama berselang, terdapat pergerakan dari pilot yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Pada pukul 08.05 WIT, GPS portable milik pilot bergerak ke arah selatan.
Kemudian pada pukul 09.57 WIT pesawat dengan kode penerbangan PK-BVC melaporkan pesawat PK-BVY terbakar di landasan.
Tak ada orang di sekitarnya termasuk pilot dan penumpang.
Pilot pesawat diketahui merupakan Warga Negara Asing asal Selandia Baru bernama Philips Marthen (37).
Selain pilot, terdapat lima penumpang dalam penerbangan tersebut.
Mereka adalah, Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge dan Wetina W (Bayi).
Managing Director Susi Air Nadine Kaiser mengungkapkan, pesawat dibakar.
Hal itu diketahui dari data flight tracking system yang terindikasi pesawat landing dengan aman.
Dikonfirmasi secara terpisah, Representative Susi Air Donal Fariz mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan otoritas terkait guna menelusuri ada tidaknya upaya sabotase dari kelompok tertentu.
Pesawat itu hilang kontak sesaat usai mendarat di Bandara Paro, Selasa (7/2/2023).
Donal mengatakan, pihaknya saat ini sedang dalam proses pencarian pilot dan penumpang pesawat tersebut.
Sebab, hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian di mana keberadaan mereka. (*)
Editor: Erik S
Host: Firda Ananda
VP: Afif Alfattah.
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews
Комментарии