BONGKAR KASUS VINA, Dedi Mulyadi Nangis Dengar Kesaksian Dede, Siap Masuk Penjara Gantikan Terpidana

preview_player
Показать описание
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-MEDAN.COM - Dedi Mulyadi menjadi sorotan lantaran dirinya terus mengawal viralnya kasus Vina.

Dedi pun menelusuri sendiri saksi demi saksi hingga berusaha untuk membebaskan Pegi yang tidak bersalah.

Kini Dedi Mulyadi membawa saksi kunci Dede untuk mengungkap kebenaran terkait kasus Vina.

Dede mengaku, siap masuk penjara demi menggantikan 7 terpidana kasus Vina Cirebon imbas kesaksian palsu yang pernah diberikannya pada 2016 silam.

Mendengar hal tersebut Dedi Mulyadi tampak mengusap air matanya.

Editor Video : Fanry Maulana

Bergabung dengan channel ini untuk mendapatkan akses ke berbagai keuntungan:

#TribunMedan
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Keluarga dede juga terlihat banget sih orang2 baik

Bininya_Hyunjin
Автор

Terharu banget mas dede...jangn orang...dewa pun akn terharu dng kejujuranmu

suwarti
Автор

Inilah pahlawan keadilan yg sebenarnya. Walau penuh resiko terhadap dirinya. Dia lelaki gentle yg susah ditemukan di negri ini. Hormat saya dede, semoga apa yg anda lakukan ini juga aksan ditiru oleh para oknum polisi yg katanya penegak keadilan juga oknum jaksa serta hakim yg dulu memenjarakan ke 8 tersangka. Semoga oknum tsb mendapat balasan yg lebih parah dari mereka yg telah dizolimi. Terkutuklah sampai 7 turunan keluarga mereka yg telah menzolimi orang 2 yg tidak bersalah.

andihermawan
Автор

Kejujuran Dede bhw dia disuruh Rudiana dan Aep utk bersaksi palsu pada 2016 memiliki RESIKO SERIUS dia bisa masuk penjara karena pernah bersaksi palsu. Jadi jika kejujuran Dede dianggap bohong oleh si pitruk, maka apa untungnya bagi Dede membela para terpidana?!

Jika bukan karena ingin menegakkan KEBENARAN, maka apa motif Dede dan Liga Akbar membela para kuli bangunan dgn mencabut kesaksian palsunya di 2016, bahkan mereka rela andaikan harus masuk penjara karena kesaksian palsu 2016 tersebut?!

Alangkah rusaknya logika si pitruk yg berani MEMASTIKAN dede berbohong atas kejujurannya dan lebih meyakini kesaksian Rudiana.

Rudiana cs melalui si Pitruk mengancam dan menuduh org2 yg membantu mengungkap kebenaran sbg TUKANG FITNAH dan penyebar kebohongan. Berani sekali mereka menggertak masyarakat luas yg diwakili Kang Dedi dgn tuduhan fitnah dan penyebar hoax.

Mereka juga menggertak Liga Akbar dan Dede agar keduanya takut dan membatalkan niatnya menjadi saksi di sidang PK nanti karena bisa membahayakan posisi Rudiana Cs.

Mereka mengancam karena posisi mereka lemah, tdk punya bukti2 SCIENTIFIC yg bisa membelanya. Hal ini bisa dilihat dari bersembunyinya Rudiana dan Aep.

Patut dicurigai Rudiana Cs menyembunyikan atau menghilangkan brg bukti CCTV sehingga mereka tdk berani memutar cctv tsb utk menjawab tuduhan masyarakat luas. Karena itulah mereka wajib dipidanakan dgn dugaan menghilangkan brg bukti.


Di channel Kang Dedi, Dede sudah mengakui kebohongannya bhw pada malam kejadian dia dan Aep benar membeli rokok di warung Madura, tetapi mereka tdk pernah melihat para terpidana nongkrong, kemudian melakukan pelemparan batu dan pengejaran kpd korban. Malam itu suasana jalan sepi dan tdk ada sekumpulan org2 nongkrong bareng di depan smp 11.

Dede sudah bersedia mencabut kesaksian palsunya di 2016. Hal ini menambah sempurna dugaan kebohongan Aep dan Rudiana.

Kejujuran Dede bhw pada malam kejadian tdk ada sekumpulan org2 yg nongkrong bareng di depan smp 11 mengindikasikan bhw para terpidana kemungkinan besar benar mereka menginap di rumah kontrakan RT Pasren.

Kejujuran Dede juga meruntuhkan semua cerita REKAYASA (kebohongan) ttg SELURUH kronologis kejadian pembunuhan yg dituduhkan kpd PS dan para terpidana.

Diperkuat lagi dgn pengakuan nenek yg memandikan jenazah vina. Si nenek tdk melihat adanya luka bekas tusukan senjata tajam seperti yg dimuat dlm cerita kronologi pembunuhan, dimana Perong (yg diduga PS) dan Rivaldi (Ucil) dituduh menusuk vina dgn samurai pendek milik Rivaldi.


Cerita rekayasa kronologi kejadian bukan dari Aep, karena Aep tdk tahu ttg dani, andi, andika, dan perong dlm cerita tsb.

Kemungkinan besar cerita kronologi PELEMPARAN sampai pembunuhan dikarang oleh Rudiana dan timnya. Aep dan Dede cuma nurut saja apa yg sdh dikarang oleh Rudiana. Aep hampir mustahil mampu mengarang cerita secara detil ttg peran setiap pelaku.

Aep menuduh para terpidana melakukan PELEMPARAN batu kpd korban karena sekedar mengikuti cerita PELEMPARAN yg sdh dikarang tim Rudiana, bukan karangan Aep.

Hal janggal lainnya adalah ketidakhadiran Aep dan Dede di sidang pengadilan 2016/2017 maupun Praperadilan PS 2024 yg diduga kuat karena dilarang hadir oleh Rudiana Cs supaya kebohongannya tdk terbongkar di depan sidang.

Org yg jujur dan benar serta didukung dan dilindungi pihak kepolisian, seharusnya berani dan tanpa ragu hadir di depan sidang. Namun yg terjadi kebalikannya, mereka berdua bersembunyi dan tdk berani hadir di depan sidang.


Dede mengaku beli rokok berdua Aep di warung Madura sekitar jam 7an, kemudian mereka kembali lagi ke tempat cucian motor. Lalu Dede pulang ke rumahnya sekitar jam 8an. Jadi hampir mustahil Aep kembali lagi beli rokok di warung madura SENDIRIAN pada jam kejadian dan mengaku melihat pelemparan batu dan pengejaran kpd korban.


Dede pernah dipanggil penyidik polisi pada thn 2024 terkait persiapan menghadapi praperadilan PS. Penyidik ingin meyakini bhw Dede tdk mengubah kesaksiannya di 2016. Dede pun mengulangi dan mempertahankan kebohongannya karena keterpaksaan, meskipun tdk ada pihak yg memaksa dan mengancam.

Situasi dan kondisi yg dihadapi Dede saat berbohong di 2024 :
(1) Dede tdk didampingi pengacara.
(2) Bukan cuma Dede, siapapun akan takut jika berada di kantor polisi utk di BAP, meskipun penyidik tdk menakuti dan mengintimidasi.
(3) Dede serba salah, bingung, dan takut. Jika dia berkata jujur, dia takut dituduh sbg saksi palsu di 2016 dan takut dimasukkan penjara pada saat itu juga, atau takut dia akan dihabisi jika berkata jujur. Akhirnya dia TERPAKSA mempertahankan kebohongannya agar bisa pulang ke rumah dgn aman dan selamat.

Jadi harus dimaklumi mengapa Dede mengulangi kebohongannya. Yang paling penting dan harus dihargai adalah kemauan kuat dari Dede dan Liga Akbar utk berkata jujur meskipun resikonya mereka bisa dipenjara karena kesaksian palsu pd 2016 yg diduga atas permintaan, bujukan, dan arahan Rudiana.

Sebenarnya tdk layak Dede dan Liga Akbar masuk penjara karena kebohongan mereka bukan keinginan mereka, tetapi bujukan dari Rudiana dan timnya. Jadi Dede dan Liga adalah korban juga. Saat itu mereka tdk ada pengacara yg mendampingi sehingga tdk ada kuasa utk menolak bujukan utk berbohong.

Semoga para netizen, seluruh masyarakat, dan para pengacara mendukung Dede dan Liga Akbar agar tdk sampai masuk penjara.


Bukti autopsi pertama dari rumah sakit dimana vina pertama kali dibawa kesana, sama sekali tdk melihat adanya sperma dan bukti penganiayaan, sehingga dianggap tewas krn kecelakaan tunggal. Rudiana dan keluarga vina pun awalnya percaya korban mati karena kecelakaan, namun berubah meyakini korban dibunuh setelah Linda kesurupan.

Jadi dugaan korban dibunuh bukan dari Aep, tetapi dari kesaksian jin (setan) yg masuk ke tubuh Linda, padahal setan kerjanya MENIPU dan MENYESATKAN manusia. Selanjutnya dibuatlah cerita2 ttg kronologis kejadian yg diduga cuma karangan (rekayasa). Akhirnya TERTIPU dan TERSESATLAH semuanya, baik para penyidik polisi, jaksa penuntut, dan hakim 2016 karena mereka bodoh mengabaikan bukti2 SCIENTIFIC. Akhirnya muncullah dugaan Peradilan SESAT 2016/2017 karena semua bukti2 KESAKSIAN yg dihadirkan mengandung kepalsuan, kebohongan, dan rekayasa.


Bukti sperma baru muncul dari hasil autopsi KEDUA setelah vina DIMAKAMKAN. Tapi tdk dijelaskan sperma siapa, apakah milik eki (kekasih vina) ataukah 11 org yg dituduh pelaku. Kemungkinan besar sperma milik eki karena cuma sedikit spermanya.

Jika sperma milik 11 pelaku, tentu saja sperma akan berceceran di tubuh dan pakaian vina, bukan cuma di dalam kemaluan, sehingga seharusnya rumah sakit tempat vina pertama kali dibawa akan melihat banyaknya sperma tersebut.

Sangat janggal hasil autopsi yg kedua ini, apakah autopsi direkayasa juga supaya klop (pas) dgn cerita kronologis yg sdh dikarang sebelumnya?!

Boleh jadi kasusnya hanya kecelakaan tunggal lalulintas. Sedikitnya bekas lecet pada motor korban disebabkan cuaca sedang gerimis, sehingga dampak gesekan antara motor dgn aspal yg basah tdk parah. Boleh jadi karena ngerem mendadak pakai rem depan sehingga korban terpental dari motornya dgn kepala membentur aspal, pembatas jalan atau tiang jalan, sedangkan posisi motor cuma tersungkur beberapa meter dan menggesek aspal basah dgn jarak yg PENDEK, sehingga motor tdk rusak parah.


Bukti CCTV taruhannya nama besar Polri sbg institusi. Jadi kemungkinannya tdk akan pernah diperlihatkan isinya sampai kapanpun karena yg terekam bukanlah para terpidana, para dpo maupun PS, melainkan pelaku yg lain atau mungkin juga cuma kecelakaan lalulintas.

Jika benar para terpidana, Saka, PS, dan para dpo terekam CCTV sedang membunuh atau membuang korban, pastilah CCTV tsb sdh diputar di sidang 2016/2017 sehingga tdk terjadi kegaduhan di tengah masyarakat spt saat ini. Para pengacara pun mustahil mau mengajukan PK utk membela para pelaku serta menuntut Aep, dede, RT pasren, dan kahfi. Wajah para dpo juga pasti sdh dicantumkan di daftar dpo berdasarkan rekaman CCTV.

CCTV tsb juga pasti sdh diputar di sidang praperadilan PS utk mengalahkan PS.


Cuma org2 yg parah kebotolannya yg masih meyakini PS bisa dijadikan tersangka kembali jika ada bukti2 yg baru serta masih meyakini hakim 2016 sbg malaikat yg mustahil salah dlm menilai dan memutuskan.

Mereka pura2 buta bhw seluruh masyarakat luas, mantan petinggi polri, dan para ahli melihat banyak sekali kejanggalan yg dilakukan oknum penyidik 2016. Bahkan Kapolri pun mengakui tdk ada satupun bukti2 SCIENTIFIC yg berkaitan LANGSUNG dgn perbuatan MERENCANAKAN dan membunuh yg dituduhkan kpd para terpidana, para dpo, dan PS.

Mantan Wakapolri juga bilang bhw salah satu kelemahan para penyidik adalah alat bukti BELUM DITEMUKAN, tapi beberapa calon tersangka sudah ditangkap.

Bagaimana mungkin akan ada bukti scientific BARU yg bisa menjerat PS, sedangkan bukti cctv yg sdh ada saja, sekarang tdk jelas keberadaannya.

Bahkan mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan menduga bukti2 scientific sdh tdk ada karena mungkin sdh dibuang ke sungai utk menutupi dugaan rekayasa (kebohongan besar).

Keluarga vina pun mendukung Kang Dedi karena sdh tdk percaya kpd Rudiana.

Parah sekali botolnya org2 yg masih yakin PS dan para terpidana adalah pelaku sebenarnya. Tercecer di mana otak mereka?!


Ucapan pihak2 yg membela Rudiana dan RT Pasren selalu berkata bhw mereka punya bukti2 yg cukup, tdk asal menuduh, sudah profesional. Tetapi kenyataannya, sbg contoh, di praperadilan PS bukti yg diandalkan cuma keterangan (BAP) para saksi, tdk ada secuilpun bukti2 SCIENTIFIC yg dibeberkan ke publik. Hal ini memastikan bhw mereka sampai detik ini tdk punya bukti2 SCIENTIFIC yg kuat terkait perbuatan MERENCANAKAN dan membunuh. Ucapan mereka cuma sekedar koar2 tanpa bukti.


Semoga hakim PK mencermati perkembangan yg ada dan tdk mengulangi kebotolan para hakim 2016, tetapi mengikuti jejak hakim Eman Sulaeman.

WongAwam-fqel
Автор

Kamu luar biasa, maumengakuikkesalahan mungkin kemaren batin kamu bertentangan semoga denganbeginikamumenjadi tenang walaupunapa yg kau dapat, berdoalah semoga ada keringan untuk mu 🤲

HennyIndriati
Автор

Ini kejadian sore kmren sekitar pkl 17.00 pas saya lewat, saya tanya lagi pada ngeliatin apaan si bang, "ini liatin orang jekpot di Gärudähoki..✨

SamSamsahu
Автор

Semoga kasus Eki-Vina ini bisa terbongkar yg sesungguhnya...

Aminuddin-df
Автор

dah tinggal keluarin terpidana terus tahan dede tp dikurangin masa tahanannya karena sudah menjadi justice colaborator

evandikayudhistira
Автор

👑G.A.R.U.D.A.H.O.K.I member baru psti jepe✨

__._Jeni_.__
Автор

Ini kasus, jadi bikin orang kecil lemah, dianggap pantas dianiaya, , oleh orang orang besar yg rakus kekuasaan, , ini yg namanya penjajah rakyat sendiri

abdulazis-cxgk
Автор

😂😂😂

Aku mengagumi De...
Rela menebus kesalahan..

Joko-gtlm
Автор

Kalau rudiaa blm di copot dari kepolisian ga mungkin kasus fina selesai

MbahrexsoRexso
Автор

Seorang Dede siap masuk penjara....TemenNya Ajakin free
Si IPTU. Sama AIP. Apa Aep..

TeguhWp-ejue
Автор

Semua jadi tumbal RUDIANA , smg.semua orang yg sdh men dzolimi orang2 yg ga bersalah ... hdp nya ga bahagia smpe ajal 😭

nanahsuratnah
Автор

Kang Dedi itu gk mau ad org susah gk pny msuk penjara

Cemonktamvan
Автор

Hancur penegakan hukum .ekonomi . Etika rakyat semakin menjerit semenjak Jokowi jd
Harapan besar terhadap pak Prabowo Subianto jgn biarkan kami rakyat menderita seperti jaman Jokowi
Presiden gak ada ketegasan

heritaragotara
Автор

Kang muliadi asik nunjukki nanges aja gi mna mau jadi pemimpin nanti bisa di kibuli ada penjahat purak2 nanges dah per caya😊

endangsari
Автор

klau saya siap di penjara asal kan keluarga saya anak2 dan istri saya beaerta orang tua saya ada yg membiayai...😀😀😀

radjakali
Автор

BUMGKAM MULUT FITRA RAZMAN DAN NENEK ELSA DENGAN KESAKSIAN JUJUR DAN BENAR DARI ANDA DE, TENANG LOYER TERBAIK ADA DI DEPAN ANDA, NETIZEN PUN SIAP MEMASANG BADAN UNTUK ANDA, APALAGI KALAU SI FITRA MENYENTUH PAK DEDY MULYADI RAKYAT AKAN BERADA DI GARDA PALING DEPAN,

GV-emhe
Автор

👑G.A.R.U.D.A.H.O.K.I Terpercaya Pasti Jepe✨

SubhasisBhowmick-zi