filmov
tv
Sebut Kalung Antivirus Kementerian Pertanian Belum Teruji, Menko PMK: Jangan Segera Disebarluaskan
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM - Kementerian Pertanian merilis kalung eucaliptus yang diklaim sebagai antivirus Corona.
Terkait hal tersebut, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengingatkan Kemtenterian Pertanian untuk berhati-hati sebelum menyebarkannya.
Menurutnya kalung tersebut masih perlu diuji secara klinis untuk membuktikan efektivitas kalung antivirus.
"Penting, jangan sampai kalau itu belum teruji secara klinis, belum teruji secara ilmiah, jangan segera disebarluaskan, didiseminasikan," kata Muhadjir.
Sebab bila tidak cocok dengan perkiraan, bisa berdampak tidak baik.
"Karena kalau sampai tidak cocok dengan apa yang diperkirakan, itu bisa memiliki dampak yang tidak baik," imbuh dia.
Muhadjir menyatakan, pihaknya mendukung setiap upaya yang dilakukan berbagai pihak guna mengatasi pandemi Covid-19.
Namun kembai ia tegaskan semua hal itu perlu dikaji lebih dalam agar bisa dipertanggungjawabkan secara akademik.
"(Tapi sebelum) itu perlu ada kajian yang mendalam, bisa dipertanggungjawabkan secara akademik, secara ilmiah," ujarnya.
Antivirus tersebut berbentuk kalung aromaterapi dan rencananya akan mulai diproduksi massal pada bulan depan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, produk tersebut telah melalui uji lab peneliti pertanian terhadap virus influenza, beta dan gamma corona.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementan Fadjry Djufry mengatakan, kalung antivirus corona merupakan produk eucalyptus yang dibuat dengan teknologi nano yang juga telah di-launching pada Mei 2020.
"Produk yang kemarin bulan Mei sudah di-launching," ujar Fadjry, Sabtu (4/7/2020).
Sementara, proses izin untuk produk eucalyptus dalam bentuk kalung ini masih diproses.
Adapun, produk-produk lainnya sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Penulis : Dani Prabowo
Editor : Dani Prabowo
Terkait hal tersebut, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengingatkan Kemtenterian Pertanian untuk berhati-hati sebelum menyebarkannya.
Menurutnya kalung tersebut masih perlu diuji secara klinis untuk membuktikan efektivitas kalung antivirus.
"Penting, jangan sampai kalau itu belum teruji secara klinis, belum teruji secara ilmiah, jangan segera disebarluaskan, didiseminasikan," kata Muhadjir.
Sebab bila tidak cocok dengan perkiraan, bisa berdampak tidak baik.
"Karena kalau sampai tidak cocok dengan apa yang diperkirakan, itu bisa memiliki dampak yang tidak baik," imbuh dia.
Muhadjir menyatakan, pihaknya mendukung setiap upaya yang dilakukan berbagai pihak guna mengatasi pandemi Covid-19.
Namun kembai ia tegaskan semua hal itu perlu dikaji lebih dalam agar bisa dipertanggungjawabkan secara akademik.
"(Tapi sebelum) itu perlu ada kajian yang mendalam, bisa dipertanggungjawabkan secara akademik, secara ilmiah," ujarnya.
Antivirus tersebut berbentuk kalung aromaterapi dan rencananya akan mulai diproduksi massal pada bulan depan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, produk tersebut telah melalui uji lab peneliti pertanian terhadap virus influenza, beta dan gamma corona.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementan Fadjry Djufry mengatakan, kalung antivirus corona merupakan produk eucalyptus yang dibuat dengan teknologi nano yang juga telah di-launching pada Mei 2020.
"Produk yang kemarin bulan Mei sudah di-launching," ujar Fadjry, Sabtu (4/7/2020).
Sementara, proses izin untuk produk eucalyptus dalam bentuk kalung ini masih diproses.
Adapun, produk-produk lainnya sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Penulis : Dani Prabowo
Editor : Dani Prabowo
Комментарии