Profesi Petani Kurang Diminati Generasi Z, Ini Kata Petani Muda

preview_player
Показать описание
Indonesia masih dihadapkan pada ancaman krisis pangan imbas terus turunnya produksi pertanian. Belum optimalnya produktivitas pertanian tidak lepas dari terus turunnya jumlah lahan dan petani.

Mengutip Data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase pemuda usia 16-30 tahun yang bekerja di sektor pertanian terus menurun, dari 20,79% pada 2017 menjadi 18% pada 2022. Sementara pada 2023, jumlah petani dari generasi milennial hanya 21,93% dari jumlah seluruh petani.

Ketua Umum DPP Pemuda Tani HKTI, Rina Sa'adah mengatakan saat ini hampir 60% petani Indonesia adalah generasi tua yang berusia di atas 45 Tahun. Rendahnya regenerasi petani menjadi akar masalah untuk menggali potensi Indonesia sebagai negara agraris.

Rina juga menyebutkan rendahnya minat anak muda menjadi petani karena tidak melihat profesi ini sebagai sektor yang strategi yang bisa memberikan kesejahteraan mengingat 40% petani RI belum mendapatkan hidup layak. Selain itu persoalan permodalan, harga jual yang kurang menguntungkan, masalah lahan hingga teknologi menjadi tantangan untuk mendorong anak muda bekerja di sektor pertanian.

Seperti apa persoalan yang menyebabkan rendahnya minat generasi muda untuk menjadi petani? Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Ketua Umum DPP Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Rina Sa'adah dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 18/07/2024)

CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS.

Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Saya senang banyak orang meninggalkan profesi petani, agar negara sadar dan melek.

setiawan-ffdy
Автор

Maaf, pemerintah ngk ada yg serius dalam memajukan pertanian

zamanalga
Автор

Sebenarnya Petani muda Indonesia itu banyak tetapi, Petani muda Indonesia milih kerja di Jepang atau negara maju lainnya itu fakta 😂

al-banjarijatirejo
Автор

Minat petani dalam bertani dipengaruhi oleh harga jual produk pertanian yang di tanam, jika dirasa harga produk pertanian masuk dalam perhitungan ekonomi (untung) maka petani akan menanam produk pertanian tersebut, meskipun harga pupuk, benih dan saprotan "mahal" (selama untung tidak masalah).

Sekarang pokok bahasan disini adalah bahwa "Saat ini, minat anak muda akan bertani menurun" hal utama yang menyebabkan masalah ini karena adanya ketidak pastian pasar akibat harga yang dimainkan sedemikian rupa oleh tengkulak, distribusi barang yang acak kadut sehingga supplay demman berantakan sehingga menyebabkan harga tinggi dan rendah di suatu wilayah tertentu serta menejemen pengelolaan pertanian di Indonesia yang gak diurus oleh pemerintah.

Menarik minat orang untuk bertani itu sangat mudah, ya tinggal naikin aja harga jualnya. Dalam artian pemerintah menyediakan fasilitas yang langsung menghubungkan petani dengan pembeli guna memutus matarantai mafia harga. (Petani mungkin hanya menerima 30% dari harga jual yang sebenarnya dipasar).

Ya seperti yang kita ketahui bersama, pemerintah terkesan tidak serius dalam menyikapi pertanian di Indonesia. Mafianya orang pemerintahan sendiri.

Tidak menyalahkan anak muda yang lebih mencari kepastian bekerja di perusahaan, bertani memiliki resiko yang tinggi juga. Tak cuma resiko hama dan penyakit, tapi resiko harga jual yang rendah juga termasuk resiko yang mengerikan

fahmijaya
Автор

Iya sektor pertanian menjanjikan, menjanjikan bagi para pengepulnya

jijiaj
Автор

Kota besar tanpa lahan pertanian harus berani membayar mahal kebutuhan pangan demi kesejahteraan bersama, sehingga petani didesa bisa membeli alat teknologi pertanian modern, dikota pasilitas umum serba lengkap dengan biaya murah, bisa makan dan punya kendaraan mewah, kalau didesa kesejahteraan meningkat akan banyak lapangan kerja...

muhamadsobri
Автор

Petani indo badannya kurus kering, baju compang cmping, kantongnya kering Kalau pun ada yg mau itu pun terpaksa . Enakan jadi koruptor weeeekkk..

Siram-siram
Автор

Selama harga belum bisa menyegarkan petani selama itu juga utk menjadi petani kurang diminati, walaupun didatangkan alat canggih sekalipun, takan merubah nasib petani mjd lebih tersegarkan.
Kuncinya ada pada HARGA bukan yang lain.
Bukan dengan bantuan bibit, bukan dg bantuan alat canggih, bukan dengan bantuan pestisida atau apapun.
Hargalah yang akan merubah nasib

marzukijuki
Автор

Tidak menyangkal, saat² ini yang utama bagaimana kebijakan pemerintah soal pertanian? Pupuk, lalu kebutuhan air, yang utama bagaimana skema pembelian hasil panen yang menguntungkan petani? Saat ini saja banyak juga lahan² produktif oleh pemerintah bukannya di jaga kesuburannya, melainkan 'di tanam' aspal, tiang² pancang beton. Lalu bagaimana calon² petani generasi muda mau optimis, yang dicontohkan pemerintah saja bertolak belakang kan? #cnbcindonesia

AntonYDN-bxtg
Автор

Modalnya besar, tanahnya SDH kurang subur pupuknya hrg tinggi, begitu di jual hrgnya turun bahkan dimainin sama pengepul calo

Rio-vnmh
Автор

Saya umur 24...suka bertani... Tapi angkat tangan dengan harga hasil panen...

ZakhovFarz
Автор

Ya wajarlah karna pemuda melihat orang tuanya jadi petani hidupnya pas2an, sehingga pemuda lebih memilih sektor pekerjaan yang lain

elingesturamme
Автор

kurang di support dan sering direndahkan padahal masih menambah ilmu juga

SULAIMANCH
Автор

Harapan petani diperhatikan dibina dihargai tdk direndahkn kebanyakn petani rumah saja tdk layak huni adakah bapak ibu memperhatikn itu...

sarkoysarkoyi
Автор

Saya petani.. kadang kesal jg sama org yg keberatan dg hasil tani yang naik, padahal seorg petani itu susah+ penuh resiko, kadang sdh mengeluarkan modal byk, masa panen harga murah, padahal pupuk, obat, tenaga kerja skrg sdh mahal... Belum klo gagal sekali-kali harga naik orang² di luar sana sibuk minta di turunin harga, bahkan kadang ada yg pilih opsi impor dari petani mau maju klo apalagi klo petani klas kroco ladang sawah sedikit bahkan ada yg tdk ndungsep

Wongkisik-ht
Автор

Keterbatasan modal dan harga kurang berpihak kepada petani sebagai produsen

rizkitriadi
Автор

Gmana mau bertani, kmarin pas panen raya harga padi lebih murah dari bekatul, sekarang aja harga jagung murah....coba dlu jadi petani biar tau rasa pahitnya jadi petani

madedharma
Автор

Ibu ini cocok utk jadi menteri pertanian sepertinya beliau paham betul dgn dunia pertanian indonesia dan memang begitulah masalah pertanian kita, wahai pemimpin yg terpilih pilihlah menteri yg profesional bkn krn balas jasa

slametpri
Автор

Banyak yang berlomba lomba jadi PNS, dan banyak yang gengsi untuk berprofesi menjadi petani

agungsugito
Автор

Mending jadi petani di negara maju. Dapat ekonomi yang sebanding

awiksugianto