Seorang TNI Gadungan Nekat Palak Warga dengan Modus Minta Uang untuk HUT TNI AD

preview_player
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM - Mishar warga Kelurahan Songgokerto, pemilik Vila Tri Langgeng, mengatakan bahwa ia telah didatangi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) gadungan bernama Suharto, Kamis (30/9/2021).

Suharto yang berpura-pura berpangkat mayor itu datang ke tempatnya sekitar pukul 2 siang.

Saat datang ke tempatnya, Suharto memperkenalkan diri sebagai anggota TNI.

Tak lama kemudian, Suharto meminta uang kepada Mishar.

Uang itu, katanya, untuk memperingati HUT TNI-AD.

"Diberi Rp 50 ribu tidak mau orangnya. Katanya masak untuk HUT TNI hanya menyumbang Rp 50 ribu?" kata Mishar yang bertemu Suharto di ruang tamunya.

Suharto datang membawa catatan keuangan.

Dari penjelasan Mishar, uang Rp 50 ribu yang didapat itu dicatat dengan angka Rp 350 ribu di buku catatannya.

Hal itu dilakukan untuk memperdayai warga lainnya agar memberi uang banyak.

"Keponakan saya ternyata sudah memberi. Oknum ini datang lalu menabok pundak keponakan saya. Seperti digendam gitu," ujar Mishar.

Melihat gelagatnya yang aneh, Mishar lalu menaruh curiga.

Kemudian ia memanggil seorang warga lain untuk datang ke tempatnya.

Warga itu lalu mencurigai Suharto sebagai TNI gadungan.

Kedok Suharto akhirnya terbongkar ketika ia tidak bisa menunjukan Kartu Tanda Anggota (KTA).

Dalam dokumen lainnya, Mishar melihat foto Suharto mengenakan seragam TNI-AD, TNI-AU dan Polri.

"Lalu dia mencoba pergi tapi dihadang warga. Kunci motornya lalu diamankan. Warga pun melampiaskan amarahnya," ungkapnya.

Suharto menjadi bulan-bulanan warga sebelum akhirnya petugas yamg dipanggil warga datang ke lokasi.

Setelah itu, Suharto diamankan oleh petugas dan dibawa ke Koramil 0818/02 Batu.

Danramil 0818/02 Batu, Kapten Abdul Kodir menjelaskan, Suharto ditangkap di sebuah vila yang ada di Kelurahan Songgokerto.

Tertangkapnya Suharto berawal dari kecurigaan warga yang melihat gerak-gerik Suharto.

"Warga yang curiga lalu melapor ke Babinsa. Setelah dilihat Babinsa, ternyata diketahui bahwa Suharto adalah TNI ilegal," katanya.

Suharto menggunakan identitas palsunya untuk meminta uang kepada warga.

Beberapa pihak yang dimintai uang adalah pengelola vila dan juga hotel.

Suharto meminta sumbangan dengan alasan perayaan HUT TNI AD.

"Padahal TNI-AD tidak pernah meminta-minta seperti ini. TNI-AD tidak meminta sumbangan untuk perayaan apapun," ungkapnya.

Penulis: Benni Indo | Editor: isy
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Anak2 nya gemana ya lihat video ini...

wettywijaya
Автор

Memalukan TNI, ngaku2 sersan mayor ko minta sumbangan

murtadajoenk
Автор

Suruh meraton dulu 50 km baru di kurung.

yoserizal
Автор

Permak aja dulu wajahnya sampe gak berbentuk wajah manusia .. ini sangat mencederai nama baik TNI..

kisekarpandan
Автор

Rosak nama TNI adui hukum kasi berat buat pelaku ni biar semua orang tau siapa yang buat cara gadungan ni akan menyesal seumur hidup

jamilbinaong
Автор

Masih sehat tu ya mncari kerja yg halal dn berkah, jngan kerja malakin orang pk klau dah ketangkep macam kan kasia Anak istri kluarga mnangung mlu, hemmmm...

sunamisumarni