Polri Ungkap Kasus Novel Baswedan Paling Lambat Akhir Tahun 2019

preview_player
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Tenggat waktu yang diberikan presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyelesaikan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan paling lambat awal Desember 2019 masih belum kunjung terealisasi.

Hingga memasuki pekan ketiga Desember 2019, teka-teki siapa penyerang penyidik lembaga anti rasuah itu masih misterius.

Karopenmas Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Argo Yuwono pun angkat suara terkait desakan ini.

Menurutnya, hingga kini, penyidik dari polri masih terus mencari bukti-bukti untuk mengusut kasus tersebut. Diketahui, kasus ini sudah molor lebih dari 2 tahun.

"Namanya penyidikan itu kan tergantung pada alat bukti yang ada di lapangan. Namanya kita juga menyidik suatu kasus, tentunya kita harus melihat dari TKP dulu dan ada saksi dan ada petunjuk, surat, dan sebagainya. Semuanya juga masalah sulit dan mudahnya tergantung pada alat bukti di lapangan," kata Argo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2019).

Ia juga menjawab desakan publik yang meminta polri melaksanakan target presiden Jokowi yang meminta kasus itu harus segera diselesaikan. Ia kembali menegaskan, pihaknya tak bisa didesak untuk segera selesaikan kasus tersebut.

"Kita tidak bisa ngejar-ngejar ya. Namanya kita penyelidikan ya, itu kan penyidikan memanggil orang juga perlu waktu. Memanggil orang tidak kita panggil sekarang terus besok datang. itu ada intervalnya, maksimal 3 hari yang kita gunakan," ungkap Argo.

Lebih lanjut, dia menargetkan, kasus tersebut bisa dibicarakan kelanjutannya paling lambat akhir tahun 2019 ini.

"Tentunya bahwa sudah ada akan kami sampaikan ya, dan kita berharap insya allah tahun ini lah kita sampaikan," pungkas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sore nanti, Senin (9/12/2019) memanggil Kapolri Jendral Polisi Idham Azis ke Istana negara.

"Iya sore nanti saya panggil (Kapolri)," ujar Jokowi di SMK 57, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Sebelum ini, presiden Jokowi meyakini Polri mampu mengungkap kasus tersebut baik otak pelaku hingga motifnya.

"Insyaallah terungkap," kata Jokowi usai meresmikan jalan tol JORT Ii ruas Kunciran-Serpong di Gerbang Tol Parigi Kota Tangerang Selatan, Jumat (6/12/2019) silam.

Diketahui sebelumnya Presiden Jokowi memberi waktu Polri hingga awal Desember ini untuk mengungkap kasus penyiraman air keras tersebut.

"Saya sudah sampaikan ke Kapolri baru, saya beri waktu sampai awal Desember," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (1/11/2019).

Editor: Johnson Simanjuntak
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Pangkalx pstilah ada ujungx, , , serakan sepenuhx pda pihak yg berwajib, ,,kmi menunggu langka selanjutx smpai ada ujungx

desikusuma.alhmdulillahisl
Автор

Kelihatan bangat dramanya...saya yakin pasti ada orang dalam&oknum yg dilindungi...

alemahendraagam
Автор

Saya dukung semoga terbongkar si pembohongnya

pemodalusaha
Автор

Permainan drama..coba cek mata novel aspal bukan...klo emang cuma drama novel gk kan ketemu pelakunya ..dia sediri yg rekayasa...

garudaindonesia
Автор

Susah di ungkap.mungkin krna rekayasa si novel.

dedehidayat
Автор

@Dede hidayat mata situ saya congkel ya mas, nanti mas saya jadikan artis, pasti viral nanti sy bilang cma sandiwara 😂😂😂👎👎👎

dudungcibuk
Автор

G beda jauh dengan lem aibon pembohong n pintar reka kata 2 kadrun ini, buang ja k aram ma rizik, biar semua kadrun da d sana, inso biar aman, amin

nabilpwdd
Автор

Gak bakalan ketemu plakunya... Liat ajah paling bertele tele....

nawrisyah