filmov
tv
Ahli Bandingkan Sekte 'Santhara' India dengan Kejanggalan Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM - Misteri penyebab meninggalnya satu keluarga di rumahnya, kawasan Citra Garden Extension 1, Kalideres, Jakarta Barat masih menjadi teka-teki.
Kepolisian mengklaim telah mengantongi motif dari kasus ini, namun hingga saat ini masih enggan membeberkannya.
Di sisi lain, pakar Forensik Emosi dan Trainer Investigasi Handoko Gani membandingkan sejumlah ketidakladziman dalam kasus ini dengan aliran 'Santhara' di India.
Ia membeberkan 3 dugaan penyebab yang bisa dikaji untuk memecahkan kasus janggal tersebut.
Menurut Handoko, kematian empat orang di Kalideres tersebut bisa terkait dengan aliran kepercayaan tertentu.
Ia menyinggung mengenai sekte kepercayaan di India yang menyiksa diri dengan berpuasa hingga meninggal.
Hal itu adalah sebuah kepercayaan di India bernama Santhara, yakni fasting to dead atau bersumpah untuk berhenti makan sampai benar-benar meninggal.
Hal ini untuk menjawab mengapa tak ada sisa makanan yang ditemukan di tubuh korban.
Handoko menjelaskan, Santhara sendiri merupakan bagian dari Jainisme, salah satu agama tertua di dunia.
Meski begitu, belum diketahui apakah aliran kepercayaan semacam itu sudah menyebar di Indonesia.
Dugaan kedua, Handoko mengatakan bisa saja kematian satu keluarga ini terkait masalah psikologis.
Menurut Handoko, polisi perlu melakukan penyelidikan lebih lanjut, apakah orang pertama yang meninggal dalam keluarga tersebut adalah jenazah yang dipaksa dan disiksa untuk tidak makan.
Sementara sisanya, kata Handoko, merupakan orang yang memaksanya atau dalam tanda kutip membunuhnya.
Kemudian, karena kelainan jiwa atau menganut kepercayaan tertentu, orang tersebut akhirnya depresi atau alasan lain yang membuatnya memutuskan tidak makan.
Tidak ada jejak penyiksaan dan kekerasan, maka menjadi sebuah pertanyaan besar.
Apalagi, tetangga sekitar tak mendengar emosi apapun yang dilontarkan empat orang tersebut sebelum meninggal, seperti teriakan atau tangisan.
Di sisi lain, Handoko tidak mengesampingkan adanya dugaan kasus pembunuhan yang mungkin dilakukan pihak ketiga.
Namun, hal ini masih harus diselidiki secara seksama lantaran membutuhkan bukti-bukti yang kuat.
Sebelumnya, Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengklaim telah menemukan titik terang dan mengantongi kasus motif kasus.
Namun, dirinya belum bisa berbicara lebih detail karena masih dalam proses pendalaman lebih lanjut.
Host: Dea Mita
VP: Zainal Praditya
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral
Kepolisian mengklaim telah mengantongi motif dari kasus ini, namun hingga saat ini masih enggan membeberkannya.
Di sisi lain, pakar Forensik Emosi dan Trainer Investigasi Handoko Gani membandingkan sejumlah ketidakladziman dalam kasus ini dengan aliran 'Santhara' di India.
Ia membeberkan 3 dugaan penyebab yang bisa dikaji untuk memecahkan kasus janggal tersebut.
Menurut Handoko, kematian empat orang di Kalideres tersebut bisa terkait dengan aliran kepercayaan tertentu.
Ia menyinggung mengenai sekte kepercayaan di India yang menyiksa diri dengan berpuasa hingga meninggal.
Hal itu adalah sebuah kepercayaan di India bernama Santhara, yakni fasting to dead atau bersumpah untuk berhenti makan sampai benar-benar meninggal.
Hal ini untuk menjawab mengapa tak ada sisa makanan yang ditemukan di tubuh korban.
Handoko menjelaskan, Santhara sendiri merupakan bagian dari Jainisme, salah satu agama tertua di dunia.
Meski begitu, belum diketahui apakah aliran kepercayaan semacam itu sudah menyebar di Indonesia.
Dugaan kedua, Handoko mengatakan bisa saja kematian satu keluarga ini terkait masalah psikologis.
Menurut Handoko, polisi perlu melakukan penyelidikan lebih lanjut, apakah orang pertama yang meninggal dalam keluarga tersebut adalah jenazah yang dipaksa dan disiksa untuk tidak makan.
Sementara sisanya, kata Handoko, merupakan orang yang memaksanya atau dalam tanda kutip membunuhnya.
Kemudian, karena kelainan jiwa atau menganut kepercayaan tertentu, orang tersebut akhirnya depresi atau alasan lain yang membuatnya memutuskan tidak makan.
Tidak ada jejak penyiksaan dan kekerasan, maka menjadi sebuah pertanyaan besar.
Apalagi, tetangga sekitar tak mendengar emosi apapun yang dilontarkan empat orang tersebut sebelum meninggal, seperti teriakan atau tangisan.
Di sisi lain, Handoko tidak mengesampingkan adanya dugaan kasus pembunuhan yang mungkin dilakukan pihak ketiga.
Namun, hal ini masih harus diselidiki secara seksama lantaran membutuhkan bukti-bukti yang kuat.
Sebelumnya, Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengklaim telah menemukan titik terang dan mengantongi kasus motif kasus.
Namun, dirinya belum bisa berbicara lebih detail karena masih dalam proses pendalaman lebih lanjut.
Host: Dea Mita
VP: Zainal Praditya
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral
Комментарии