Inilah Kenapa Pesawat Listrik Adalah Ide yang ‘Bodoh’

preview_player
Показать описание
Di sekitar kita udah ada banyak banget kendaraan yang tenaganya dari listrik. Mulai dari mobil listrik, sepeda motor elektrik, sampe kereta yang panjang mengular juga pake listrik. Tapi gimana kalo kendaraan segede gaban kayak pesawat ini? Kenapa belum banyak pesawat listrik di udara? Dan kenapa… ide itu belum jadi ide yang cemerlang sampe hari ini? Enjoy the video!

---
---

Tanyakan pertanyaan aneh anda disini! NGGA ada pertanyaan yang bodoh! 'Kok Bisa' ngga cuma sekedar mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terlihat bodoh, aneh dan dungu disini, tapi juga mencoba menumbuhkan rasa keingintahuan anda terhadap segala hal di dunia ini. Jadi tunggu apalagi? Ayo subscribe, let's watch the videos and go curiosity!

---

FAQ (Frequently Asked Questions):
Q: Min, upload tiap hari apa?
A: Tiap hari Rabu. Tapi kadang-kadang ada video yang butuh waktu pembuatan lebih lama. So, stay tuned!

Q: Min, animasinya pake software apa?
A: Adobe after effects

Q: MIN, KENAPA DI VIDEONYA ADA BAKSONYA TERUS!?
A: Bakso is inspiration *wink

---

Follow our social media for more updates, stuff and facts!

---

---

References:

---
Credits:
- Kevin MacLeod for awesome music
- And a massive THANK YOU to everyone for watching this and for all of your support!
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Jadiii, menurut kalian, pesawat listrik itu beneran solusi atau cuma mimpi siang bolong? 🤔

KokBisa
Автор

Bang coba bahas graphene, benda yang dianggap lebih keras dari berlian dan bisa menampung daya listrik lebih besar(super konduktif) walaupun memiliki ukuran 1 atom

Faulz._
Автор

Dari sini disimpulkan bahwa kita dikasih PR: gimana cara bikin baterai sekecil/seringan mungkin, tapi tetep bisa nyimpen energi banyak. Seenggaknya naik pesawat dari Jakarta ke Depok

khdethrazaiproject
Автор

Semua kendaraan listrik hanya bisa semakin berkembang hanya dengan teknologi baterai baru. Seperti di video, baterai itu sekarang kalah jauh dari bahan bakar biasa dalam menghasilkan energi, dan itupun kendala terbesar dalam semua yang berdasarkan listrik. Mobil dan motor listrik hanya bisa bersaing karena di tengah perjalanan bisa ngecas dan kereta listrik bisa disambungin langsung ke jaringan listrik sehingga tidak butuh baterai yang besar. Sedangkan pesawat tidak bisa merecharge ditengah perjalanan dan ditambah harus melawan gravitasi, tidak seperti mobil atau motor yang hanya perlu menggunakan tenaga untuk menggerakan roda yang kalau habis hanya mogok, sehingga semua beban tambahan akan sangat berasa yang berarti pesawat listrik hanya bisa untuk perjalanan yang sangat dekat atau membawa bawaan yang jauh lebih sedikit. Semua ini dengan asumsi tidak ada terobosan besar dalam teknologi baterai.

tonykristhiofan
Автор

Pernah baca klu Li-s kapasitasnya emng besar tapi gak awet lagi di kembangkan.
Min bahas jga dong jenis-jenis baterai dan cara kerjanya dong. Ad bnyak bateri baru kyk blade baterai, atau baterai nuklir yg katanya bisa awet 50tahun tpi kapasitasnya kcil.

indragunawan
Автор

Jujur aja, sebagai penggemar aviasi, pesawat listrik mungkin ada di masa depan (bukan ide yg terlalu konyol kok). Hanya jarang. Buktinya, United air dan widerøe air menandatangani pemesanan pesawat listrik 19 kursi heart aviation. Embraer juga mengeluarkan rancangan pesawat hybrid berkapasitas 9 orang.

Sebenarnya, pesawat listrik sudah ada, minimal bentuk prototipe. eCaravan adalah pesawat listrik terbesar saat ini. Namun, dia masih berstatus pesawat prototipe. Mungkin pesawat listrik berukuran besar untuk jarak jauh tidak bisa. Namun, untuk pesawat berukuran kecil dengan jarak tempuh pendek.

Sekarang, daripada listrik, aviasi lebih berfokus pada research bahan bakar dari hidrogen dan avtur ramah lingkungan. Kedua energi tersebut lebih masuk akal untuk pesawat, terutama pesawat jarak jauh.

Masalah lain pesawat listrik selain berat adalah bandara. Percuma ada pesawat listrik tapi tidak ada/jarang ada bandara untuk mengecas pesawat.

alpha._
Автор

Sebenarnya ide ide "gila dan bodoh" dalam pengembangan IPTEK pada masa sekarang ini sudah dianggap wajar karena pada saat itu "Pemikiran Manusia belum sampai ke pemikiran yang setingkat dengan ide gila itu sendiri". Jadi, kita manusia selalu mengembangkan pemikirannya hingga ke tahap yang "gila dan aneh" pada masa generasi kakek kakek nya, ya padahal kita sama sama spesies manusia. Mungkin ide ide seperti bohlam, pesawat, saluran komunikasi, internet dianggap "gila dan aneh" sama generasi manusia terdahulu. Tapi, lihatlah sekarang betapa mudah dan banyak nya kita menemukan teknologi seperti itu, padahal dalam kurun waktu yang relatif singkat untuk dikembangkan. Jadi, saya ga akan pesimis kalau teknologi menjelajahi luar angkasa, kendaraan sebesar gedung, dunia digital nyata, dan lain sebagainya itu akan ada dalam hidup kita. Karena ya lambat laun pasti itu akan terwujud selurus dengan meningkatnya pemikiran manusia akan kehidupannya.

kingarsch
Автор

Kumpul yg belum Pernah ngerasain naik pesawat::)

PM-sembilanmalam
Автор

Masalah utama memang di pengembangan baterai. Saat ini untuk komputer aja sudah banyak peningkatan teknologi mulai dari prosessor yang berkalilipat kemampuannya, ram yang naik drastis dan media penyimpanan yang telah berevolusi sedemikian cepat. Tetapi untuk perkembangan baterai, sampai sekarang rasio kepadatan energi versus berat baterai masih belum signifikan. Kedepan bidang pekerjaan yang paling dibutuhkan adalah pengembangan media simpan listrik alternatif

dinamite
Автор

kendaraan tenaga listrik efisiensi konversi energi 3-5x lebih efisien drpd ICE min. itu yang dikejar peneliti sekarang, efisiensi konversi energi. jd baterai yang dibwa sedikit tp power yang dipakai dimaksimalkan. di baterai, kami mengenal istilah discharge rate / C rate. jd baterai ada yang High Energy dan High Power. contoh baterai drone / RC gede itu pakai baterai high power / high drain. jadi dengan ukuran kecil bisa buat power gede tapi kapasitas tetap kecil. hipotesis saya dalam jarak dekat, pesawat listrik akan digunakan untuk jarak2 dekat dengan durasi penerbangan dibwah 30 menit, setelah itu akan naik terus menerus dan lama2 akan jadi pesawat yang bisa lintas negara yang tetap ada transit buat ngecas baterai

sestv
Автор

Salam dari 2023 Balik lagi setelah pesawat listrik sudah jadi pemandangan biasa

Mokapedia
Автор

Ada satu usul yang tertinggal soal propulsi listrik. Secara thermal motor listrik sekitar 2-3 kali lebih efisien dari pembakaran internal dalam mengkonversi energi sumber (listrik/bbm) menjadi energi mekanik untuk propulsi. Jadi perbedaan beratnya turun dari 30 kali ke sekitar 15 kali. Walau itu memang masih terlalu untuk jenis kendaraan yang dimana setiap kilogram bobot pun sangat krusial.

dy
Автор

jadi inget dulu kakek / nenek pernah cerita, orang2 menganggap jualan air di botol kemasan Adalah Ide yang ‘Bodoh’ :D

Wizardy
Автор

Biasanya ide yang "bodoh" bisa mengubah masa depan secara drastis.

naufalinr.m.
Автор

Masih ada beberapa masalah
1. Delay pengisian yang lama
2. Baterai tidak tahan di suhu yang tinggi atau rendah
3. Resiko Gagal daya karena baterai kobong
4. Efisiensi maintenance yang mahal

iwataninaofumi
Автор

mungkin ketika dinamika terbang berubah dari daya angkat menjadi antigravity, . mungkin di sana kita bisa melihat pesawat listrik, dan pastinya pesawatnya sudah tidak butuh sayap lagi saat itu

rickyvirnardo
Автор

To be noted, pesawat listik bukan ide bodoh. Problem disini bukan masalah dia bertenaga listrik, tetapi sumber daya/jenis energy yg digunakan sendiri yg belum memumpuni

kenzidisa
Автор

2121, kira²nya 100 taun dari sekarang. Nyatanya proses R&D buat pesawat listrik itu jauh lebih rumit dari riset buat bikin bohlam pertama kaya buatan Edison. Selain masalah membuat batre kecil tapi tenaga gede, jarak tempuh juga jadi masalah pokok kendaraan-kendaraan listrik. Misalnya, motor listrik paling bisa dipake rata² sejauh lari maraton, mobil listrik paling jauh bisa dipake dari Jakarta - Bandung pulang pergi, atau dari Bandung ke Yogyakarta sekali jalan. Yang saya tau, ada salah satu merek mobil listrik yang sekali cas penuh bisa jalan sampe 380 kilometer. Kalo pesawat listrik, kalo generasi awal kaya taun sekarang mungkin baru bisa terbang dari Bandara Husein Sastranegara ke BIJB Kertajati. Mungkin 100 taun kedepan udah bisa penerbangan domestik dengan beberapa transit.

restasukmanawijaya
Автор

1. Pesawat baling2 bisa menggunakan listrik tapi jangkauan terbatas dan pilot perlu betul2 mahir bila mendarat.biasanya mendarat pesawat akan mengurangkan bobot berat yakni dump fuel (buang minyak)

2. Enjin pesawat jet turbo prop menggunakan bahan bakar kerosin menggerakkan turbin menghasilkan mampatan udara tekanan / suhu tinggi. Mampukah motor elektrik bertahan pada tekanan & suhu tinggi

3. Kapasitas bateri bisa bertahan porak. Selain motor listrik menggerakkan baling2 pesawat, daya listrik diperlukan untuk menghidupkan AC dan perangkat elektronik lainnya

4. Masa pengecasan baterai yg lama membutuhkan banyak masa.masa mengecas mobil membutuhkan masa berjam2. Inikan pula pesawat listrik.jadi pesawat lebih banyak di stesen pengecasan berbanding operasional di udara. Mas kapai membutuhkan lebih banyak pesawat dan kos meningkat

5. Pesawat listrik gak bisa ariel refuelling di udara

Jika ada solusi mengatasi masalah ini, seharusnya pesawat listik pantas menjadi pesawat masa depan

homestayakasia-wisb
Автор

Walau pun keliatannya mustahil, kalo masalah yg diselesaikan oleh manusia sih, entah kenapa (kalo soal teknologi) gua yakin pasti bisa, mungkin butuh waktu lama, berpuluh tahun, ratusan atau ribuan tahun lg? Mungkin aja sih. Jarak manusia mencinptakan pesawat pertama ke manusia pertama kali ke bulan jaraknya cuma 50 tahun. Sehebat itu manusia. Ditambah sekarang teknologi dan ilmu sudah makin maju, awareness meningkat, bahkan kita bisa menimbailmu tanpa harus ke sekolah, dimana-mana ada. Jadi harusnya tingkat manusia yg terpapar ilmu teknologi (Setidaknya yg basic) harusnya jg makin banyak. Semoga akan ada satu hari nanti dimana manusia bisa menggunakan teknologi yg full ramah lingkungan. Gue kepingin bgt masih hidup utk menyaksikan langsung manusia to the infinity and beyond, wkwk. Semoga aja :)

RIRIany