filmov
tv
BPMSPH dan BBPKH Cinagara, Kolaborasi Selenggarakan “ASEAN Online Training” Kesehatan Hewan
Показать описание
Bogor, Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH) berkolaborasi dengan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara untuk menyelenggarakan ASEAN Online Training dengan tema “Training on Animal Husbandry and Health Management”. Dihadiri sebanyak 44 peserta dari perwakilan negara-negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam, Filipina, Kamboja dan Thailand), Tim BBPKH Cinagara dan Tim BPMSPH Bogor. Training dilakukan secara online, pada Rabu 20 September 2023, narasumber dari Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteiner dan Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH). Training bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peternak milenial di Kawasan ASEAN. (20/09/2023)
Mewakili Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Imron Suandy menyampaikan materi terkait Peran Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Sistem Pengendalian Keamanan Pangan Produk Asal Hewan dan Dukungan Kompetensi Laboratorium dalam Penyusunan Kebijakan dan Regulasi di Indonesia.
Imron Suandy mengatakan bahwa“Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).
“Direktorat Kesmavet juga berperan penting dalam pengendalian zoonosis, dan pelaksanaan kesejahteraan hewan.” Lanjutnya.
Sebagai Plt Kepala Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH), Imron Suandy menyampaikan tugas pokok BPMSPH yaitu Melakukan pemeriksaan, pengujian, dan sertifikasi keamanan dan mutu produk hewan.
BPMPH memiliki beberapa laboratorium diantaranya adalah laboratorium mikrobiologi, laboratorium residu obat dan Anti Microbial Resistant (AMR), laboratorium kimia, dan laboratorium biorepository.
“AMR menjadi salah satu ancaman terbesar bagi Kesehatan global. Data WHO akibat kematian karena AMR tahun 2014 sebanyak 700 ribu jiwa. Dan akan melonjak menjadi 10 juta jiwa lebih di tahun 2050,” ujarnya.
Untuk itu BPMSPH berbagi pengalaman sukses stori penanganan Antimikrobial Resisten (AMR) di Indonesia.
Mewakili Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Imron Suandy menyampaikan materi terkait Peran Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Sistem Pengendalian Keamanan Pangan Produk Asal Hewan dan Dukungan Kompetensi Laboratorium dalam Penyusunan Kebijakan dan Regulasi di Indonesia.
Imron Suandy mengatakan bahwa“Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).
“Direktorat Kesmavet juga berperan penting dalam pengendalian zoonosis, dan pelaksanaan kesejahteraan hewan.” Lanjutnya.
Sebagai Plt Kepala Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH), Imron Suandy menyampaikan tugas pokok BPMSPH yaitu Melakukan pemeriksaan, pengujian, dan sertifikasi keamanan dan mutu produk hewan.
BPMPH memiliki beberapa laboratorium diantaranya adalah laboratorium mikrobiologi, laboratorium residu obat dan Anti Microbial Resistant (AMR), laboratorium kimia, dan laboratorium biorepository.
“AMR menjadi salah satu ancaman terbesar bagi Kesehatan global. Data WHO akibat kematian karena AMR tahun 2014 sebanyak 700 ribu jiwa. Dan akan melonjak menjadi 10 juta jiwa lebih di tahun 2050,” ujarnya.
Untuk itu BPMSPH berbagi pengalaman sukses stori penanganan Antimikrobial Resisten (AMR) di Indonesia.
0:00:35
0:02:22
0:00:10
0:00:19
0:02:11