filmov
tv
TEGAS Ketum PBNU Tak Mau Beri Panggung Buat Capres-Cawapres: Pakai Kredibilitas Sendiri!
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf secara tegas memperingatkan capres dan cawapres 2024.
Ia mengatakan bahwa PBNU enggan memberikan panggung kepada para capres-cawapres.
Para capres maupun cawapres pun dilarang mengatasnamakan NU dalam pencalonannya.
Gus Yahya mengebut, tak ada satupun capres maupun cawapres yang atas nama NU.
"Kalau ada calon itu atas nama kredibilitasnya, atas nama perilakunya sendiri-sendiri, bukan atas nama NU," ujar Gus Yahya.
Gus Yahya menegaskan, secara struktural, baik NU maupun kiai-kiai di NU tak akan memberikan dukungan pada calon tertentu.
Klaim restu dari kiai-kiai NU pun, dirinya menegaskan, tak benar.
“Kalau ada klaim, kiai-kiai NU merestui itu sama sekali tidak betul. Selama ini tidak ada pembicaraan terkait calon Presiden atau wakil Presiden,” kata Gus Yahya.
Apabila terdapat warga NU yang ingin mencalonkan diri di Pilpres 2024, dipersilakan untuk berjuang lewat partai politik, bukan lewat NU.
“Orang tau NU ini punya warga banyak sekali. Survei alfara 52,9 persen populasi muslim Indonesia mengaku NU,” kata dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa warga NU juga sangat cerdas sehingga tidak bisa lagi ditarik-tarik untuk memenuhi ambisi calon tertentu.
“Mainset NU ini dulu dianggap kayak kebo (kerbau). ini menghina sekali padahal warga NU ini sudah cerdas, mereka sudah bisa menilai orang. Kami tidak mau NU ini dicocok-cocok hidungnya dibawa ke sana kemari,” kata dia.
Gus Yahya pun memastikan bahwa keputusan Muktamar NU, sebagai lembaga tidak akan ikut dukung mendukung dan juga tidak akan jadi kompetitor dalam politik.
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Seli Andina Miranti
Host: Ariska Choirina
VP: Gianta
Ia mengatakan bahwa PBNU enggan memberikan panggung kepada para capres-cawapres.
Para capres maupun cawapres pun dilarang mengatasnamakan NU dalam pencalonannya.
Gus Yahya mengebut, tak ada satupun capres maupun cawapres yang atas nama NU.
"Kalau ada calon itu atas nama kredibilitasnya, atas nama perilakunya sendiri-sendiri, bukan atas nama NU," ujar Gus Yahya.
Gus Yahya menegaskan, secara struktural, baik NU maupun kiai-kiai di NU tak akan memberikan dukungan pada calon tertentu.
Klaim restu dari kiai-kiai NU pun, dirinya menegaskan, tak benar.
“Kalau ada klaim, kiai-kiai NU merestui itu sama sekali tidak betul. Selama ini tidak ada pembicaraan terkait calon Presiden atau wakil Presiden,” kata Gus Yahya.
Apabila terdapat warga NU yang ingin mencalonkan diri di Pilpres 2024, dipersilakan untuk berjuang lewat partai politik, bukan lewat NU.
“Orang tau NU ini punya warga banyak sekali. Survei alfara 52,9 persen populasi muslim Indonesia mengaku NU,” kata dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa warga NU juga sangat cerdas sehingga tidak bisa lagi ditarik-tarik untuk memenuhi ambisi calon tertentu.
“Mainset NU ini dulu dianggap kayak kebo (kerbau). ini menghina sekali padahal warga NU ini sudah cerdas, mereka sudah bisa menilai orang. Kami tidak mau NU ini dicocok-cocok hidungnya dibawa ke sana kemari,” kata dia.
Gus Yahya pun memastikan bahwa keputusan Muktamar NU, sebagai lembaga tidak akan ikut dukung mendukung dan juga tidak akan jadi kompetitor dalam politik.
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Seli Andina Miranti
Host: Ariska Choirina
VP: Gianta
Комментарии