Industri Tekstil Menjemput Mati

preview_player
Показать описание
MetroTV,

INDONESIA boleh dikatakan sedang dalam kondisi darurat daya saing industri. Itu terutama sekali terlihat di sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang dalam beberapa tahun terakhir terus dihantam persoalan pelik, baik dari sisi internal maupun eksternal.

Ini sungguh ironis karena sebetulnya industri TPT punya sejarah kontribusi yang sangat penting terhadap perekonomian nasional. Pada era kejayaannya, dahulu, sektor ini bahkan pernah menjadi primadona industri manufaktur Tanah Air. Mereka menjadi andalan dalam penciptaan lapangan kerja sekaligus penerimaan ekspor negara.

Namun, kini daya saing mereka kian luruh. Jangankan diminta berakselerasi untuk melesat lebih tinggi, untuk sekadar bertahan hidup saja mereka harus berjuang mati-matian. Perjuangan mereka saat ini ialah agar tidak terjadi badai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang lebih besar di masa-masa mendatang.

Itu pun bukan pekerjaan mudah ketika hantaman bukannya semakin reda, malah makin menghebat. Dari sisi dalam, para pelaku industri TPT dihantam oleh kebijakan perdagangan pemerintah yang tidak jelas serta kenaikan upah dan biaya utilitas yang terus meninggi. Di saat yang sama, dari sisi luar, keterpurukan daya saing itu juga dipicu oleh praktik impor TPT yang dinilai sudah sangat keterlaluan.

Membanjirnya produk impor ilegal maupun produk impor legal yang didukung praktik dumping membuat produsen lokal sulit bertahan. Barang-barang impor yang murah, terutama dari Tiongkok, yang semakin tidak terbendung membanjiri pasar domestik membuat para pelaku industri TPT kian tak berdaya.

Dampaknya amat dahsyat. Hari-hari ini, cerita seperti tahun lalu kembali terjadi. Ribuan pekerja di Jawa Tengah dan Jawa Barat terpaksa menganggur lantaran terkena PHK. Gelombang PHK besar-besaran yang terjadi sejak awal 2024 bukan sekadar karena pengurangan karyawan, melainkan juga akibat perusahaan yang tutup.

Pada persoalan ini, sayangnya, pemerintah justru tidak konsisten dalam menciptakan perlindungan bagi pelaku industri dalam negeri. Contohnya di aturan soal impor. Di satu sisi, pada satu kesempatan, Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah menuding praktik dumping yang dilakukan negara produsen TPT sebagai penyebab banjirnya barang impor. Namun, setelah tahu musababnya, Bu Menteri malah lambat menerbitkan kebijakan bea masuk pengamanan maupun antidumping.

Contoh lain, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sempat mengeluarkan Permendag No 36/2023 untuk memperketat masuknya produk TPT impor. Peraturan itu terbukti efektif membatasi produk impor. Impor pakaian menyusut dari 3,53 ribu ton pada Januari 2024 menjadi 2,67 ribu ton pada April 2024. Namun, anehnya, beleid itu malah direvisi menjadi Permendag No 8/2024 yang isinya merelaksasi impor.

Ada dua dugaan terkait hal ini. Pemerintah tidak serius atau pemerintah memang tidak tahu cara melindungi industri TPT dalam negeri. Yang pasti, sejauh ini pemerintah tidak terlihat memiliki cadangan solusi untuk menyelamatkan mereka yang sebagian besar tengah sekarat itu. Industri-industri seolah dibiarkan berjuang sendiri tanpa sokongan yang memadai dari negara.

Celakanya, di saat pemerintah tak mampu melindungi industri TPT dalam negeri, mereka malah menggelar karpet merah buat investor Tiongkok yang akan membangun pabrik garmen di Indonesia dalam waktu dekat. Menurut Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, perusahaan tekstil Tiongkok itu telah mendatanginya dan mengungkap rencana investasi hingga penyerapan tenaga kerja.

Atas nama investasi, pemerintah rela menomorsatukan investor luar, tanpa perlu peduli bahwa pada saat yang sama industri dalam negeri sedang menunggu mati. Demi menarik investasi, yang sekarat-sekarat dibiarkan mati. Inilah sebagian ironi industri di Republik ini.

#Impor #Tekstil #BedahEditorialMI #Pakaian #MediaIndonesia #Ekonomi #Bisnis #Metrotv
-----------------------------------------------------------------------

Follow juga sosmed kami untuk mendapatkan update informasi terkini!

Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Punya pabrik sangat pusing jaman Sekarang, minus terus.Pajak naik, bahan baku naik, gaji naik, harga jual tetap karena persaingan bisnis dengan produk luar negri permintaan sedikit karena daya beli lemah.

NadiaAgustin-lz
Автор

Sejak 20 thn lalu Malaysia pelan2 meninggalkan industri textile dan beralih ke industri semiconductor karena sudah tau Dampak ke depan... sekarang Malaysia terus maju industri teknologi tinggi

anjasazali
Автор

Pemerintah tidak mau ambil pusing.
Bagi *dia* dan kelompoknya cukup memainkan sumber daya alam mineral saja, uang dengan mudah masuk ke kantong mereka.
Berpikir jangka panjang demi kelangsungan hidup rakyatnya hanya omong kosong bagi mereka.
Miris sekali karena negara kaya dan subur hanya di kuasai oleh orang atau kelompok yang perduli pada kepentingan mereka sendiri.

drivergojek
Автор

Pemerintah lebih peduli investor asing drpd lokal

srikcry
Автор

PHK & Menjemput MATI seperti yg diilustrasikan QS, Ar- Rum : 41 tentang tanda2 Kerusakan di DARAT & LAUT karena ulah manusia.
Solusinya benahi nilai RUPIAH/ DOLAR & STOP KORUPSI

HeruSantoso-ujen
Автор

Itulah bahayanya milih pemimpin dari gorong gorong

kritiksingkong
Автор

Mereka yang terkena PHK nggak dipikirkan, giliran yang tekor kalah main judi online mau dikasih bansos😂😂😂

ceritadesa
Автор

Pemerintah tidak bisa melindungi produsen lokal, kran impor dibuka tanpa kontrol.

AbdulHamid-ze
Автор

Rata² pelajar sekolah di indonesia cita² mau jadi you tuber, dikira hidup makmor & kaya, itu dampak pd SDM Indonesia kini. Prabrik tekstil tutup ! pemerintah ga perduli krn dikira industri low-tec & upah murah. Janji jokowi mau Indonesia negara pendapatan tinggi ? Hampir mustahil krn ekonomi Indonesia 5% setiap tahun, sepatut misti target 7 % ~ 8, 5% setiap tahun.

orgkampong
Автор

Inget bgt kta si luhut soal knaikan harga bbm dlu dgn santainya dia bilang harga di indonesia termasuk pling murah di dunia di bnding ngara maju jdi wajar naik harga bbm.

Gileee ini anak. Pikirnya dri manaaa itu. Bisa2 nya bandingin kwalitas hdup di negaranya sndri sma negara maju. Yo beda jauhhh

Jack_peterson-zsbr
Автор

Semakin banyak pengaguran semakin banyak kriminal
Kalau semuanya bekerja tidak ada kesempatan kejahatan atau kriminal.
Semoga presiden yang baru menciptakan lapangan pekerjaan seluas2nya agar rakyat makmur dan sejahtera.

Udikun
Автор

jika ingin industri Tekstil dalam negeri maju maka pemerintah segera membentuk Satgas pemberantasan pakaian Triv dan Pakaian bekas alias Cakar bongkar itu adalah limbah tekstil dari luar negeri di masukkan ke indonesia

zumalai
Автор

Pengusaha Menangis Di Surabaya SDH banyak Rumah dan Pengusaha dijual dan tidak ada tanda tanda kehidupan lagi😢

apriliantoakbar
Автор

Dengar kabar ini saya jadi curiga
Jangan jangan pemerintah memang sengaja atur ini semua
Mungkin ada keuntungan pribadi yang menggiurkan
Semoga kedepannya pemerintah mau menyadarkan dirinya

AdiAja-hjjk
Автор

Kalo di negara maju industrinya, mereka di bantu pemerintahannya baik dalam kemudahan regulasi"dan pemasaran ke luar negeri...tetapi kalo di Indonesia perusahaan kalo mau jalan ya harus ngasih upeti ke pejabat"baik pejabat daerah, pejabat hukum, pejabat pusat dan yg lainnya...makannya banyak investor yang kurang berminat ke Indonesia ya ribet di regulasi, banyak pungli, politik kemanan tidak stabil dan masih banyak lagi permasalahannya... justru investor banyak yg lari ke Malaysia, Vietnam dan Thailand...

fajarnugrohonugroho
Автор

Bangladesh India Vietnam ... Industri garmenya bisa tumbuh...

IwuwuwuJshsahah
Автор

Jika ingin pulih alas kaki.fashion .textil dan produk unggulan indonesia di larang di jual online..sungguh besar dampak terhadap ekonomi indonesia😢😢

zulkarnainipku
Автор

Tenang sodara2
Ada program makan gratiissss

FajarKusuma-qjru
Автор

Negara lain melindungi industri dalam negerinya. Negara kita habekan buka kran impor atuh bnyk perusahaan yg gulung tikar padahal di dalamnya banyak rakyat yang jln penghidupannya dari situ

mamankarmita
Автор

sebagai rakyat yang terdholimi hanya bisa berdoa semoga para pejabat yang berkhianat segera tamat. aminn

Hadichannel
visit shbcf.ru