filmov
tv
Jadi Pembicara di KTT B20, Elon Musk Kenakan Batik Bomba Asal Sulawesi Tengah, Berikut Ini Faktanya
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM - Tribunners, dalam rangkaian B20 Summit Senin (14/11/2022) kemarin, CEO Tesla Inc, Elon Musk berhasil mencuri perhatian.
Sebab ia tampak mengenakan batik berwarna hijau saat hadir secara virtual dalam agenda tersebut.
Melihat hal itu, Anindya Bakrie yang menjadi moderator dalam diskusi bersama Elon Musk mengucapkan terimakasih.
Lantaran Elon Musik telah memakai batik yang dikirim dari sebuah desa kecil di Sulawesi Tengah.
Batik yang dikenakan Elon Musk itu sendiri merupakan salah satu motif dari Batik Bomba, khas Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Pertama, Tenun khas dari Donggala, Sulawesi Tengah.
Seperti disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah Diah Entoh, Batik Donggala yang lebih dikenal sebagai batik motif Bomba ini merupakan tenun khas dari Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Biasanya kain tenun ini dibuat secara tradisional dalam tiga tahap.
Yakni pencelupan, menenun, dan memintal.
Kain tenun Donggala sendiri sudah mulai berkembang sejak masa pendudukan Belanda dan merupakan perpaduan antar kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tengah dan Bugis saat itu.
Dari perpaduan antar-kerajaan inilah akhirnya dihasilkan kain tenun Donggala yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat sekaligus menjadi lambang status sosial masyarakat.
Fakta kedua, kain batik Bomba atau sarung Donggala ini biasanya dipakai saat acara pernikahan dan acara-acara formal.
Selain itu, sarung Donggala juga digunakan pada acara sunatan atau nokeso bagi anak-anak yang beranjak remaja.
Bahkan pada upacara kematian, sarung Donggala bermotif Buya Sabe juga dijadikan sebagai kain penutup jenazah.
Fakta selanjutnya terkait motif batik yang dipakai Elon Musk.
Menurut Diah, nama motif batik berwarna hijau yang dipakai oleh Elon Musk, ialah motif Buya Bomba.
Pasalnya motif ini kerap digunakan untuk acara pernikahan dan acara-acara pemerintahan.
Namun saat ini banyak pula yang telah memodifikasi batik tersebut untuk fesyen dan digunakan dalam berbagai acara.
"Rata-rata dipakai untuk pernikahan dan acara-acara pemerintahan, namun saat ini sudah dimodifikasi untuk fesyen jadi bisa dipakai ke acara apa pun," pungkas Diah.
Sumentara itu, melalui study tim UNESCO, maka Sabe Bomba dengan sebuah sertifikat UNESCO Tahun 2015 ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda dengan nama Buya Bomba.
Dulunya, orang luar daerah menyebut Batik Bomba ini sebagai sarung Donggal karena Donggala adalah nama kabupaten.
Selain itu pemberian nama Buya Bomba ini karena pembuatan tekstil itu menggunakan serat kayu Bomba.
Menariknya, kayu Bomba ini juga masih bisa ditemukan hingga saat sekarang.
Meski demikian, semua pengrajin kini sudah menggunakan bahan instan dan tidak mengolah serat kayu Bomba.
Sebab ia tampak mengenakan batik berwarna hijau saat hadir secara virtual dalam agenda tersebut.
Melihat hal itu, Anindya Bakrie yang menjadi moderator dalam diskusi bersama Elon Musk mengucapkan terimakasih.
Lantaran Elon Musik telah memakai batik yang dikirim dari sebuah desa kecil di Sulawesi Tengah.
Batik yang dikenakan Elon Musk itu sendiri merupakan salah satu motif dari Batik Bomba, khas Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Pertama, Tenun khas dari Donggala, Sulawesi Tengah.
Seperti disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah Diah Entoh, Batik Donggala yang lebih dikenal sebagai batik motif Bomba ini merupakan tenun khas dari Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Biasanya kain tenun ini dibuat secara tradisional dalam tiga tahap.
Yakni pencelupan, menenun, dan memintal.
Kain tenun Donggala sendiri sudah mulai berkembang sejak masa pendudukan Belanda dan merupakan perpaduan antar kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tengah dan Bugis saat itu.
Dari perpaduan antar-kerajaan inilah akhirnya dihasilkan kain tenun Donggala yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat sekaligus menjadi lambang status sosial masyarakat.
Fakta kedua, kain batik Bomba atau sarung Donggala ini biasanya dipakai saat acara pernikahan dan acara-acara formal.
Selain itu, sarung Donggala juga digunakan pada acara sunatan atau nokeso bagi anak-anak yang beranjak remaja.
Bahkan pada upacara kematian, sarung Donggala bermotif Buya Sabe juga dijadikan sebagai kain penutup jenazah.
Fakta selanjutnya terkait motif batik yang dipakai Elon Musk.
Menurut Diah, nama motif batik berwarna hijau yang dipakai oleh Elon Musk, ialah motif Buya Bomba.
Pasalnya motif ini kerap digunakan untuk acara pernikahan dan acara-acara pemerintahan.
Namun saat ini banyak pula yang telah memodifikasi batik tersebut untuk fesyen dan digunakan dalam berbagai acara.
"Rata-rata dipakai untuk pernikahan dan acara-acara pemerintahan, namun saat ini sudah dimodifikasi untuk fesyen jadi bisa dipakai ke acara apa pun," pungkas Diah.
Sumentara itu, melalui study tim UNESCO, maka Sabe Bomba dengan sebuah sertifikat UNESCO Tahun 2015 ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda dengan nama Buya Bomba.
Dulunya, orang luar daerah menyebut Batik Bomba ini sebagai sarung Donggal karena Donggala adalah nama kabupaten.
Selain itu pemberian nama Buya Bomba ini karena pembuatan tekstil itu menggunakan serat kayu Bomba.
Menariknya, kayu Bomba ini juga masih bisa ditemukan hingga saat sekarang.
Meski demikian, semua pengrajin kini sudah menggunakan bahan instan dan tidak mengolah serat kayu Bomba.