1517. PENYEBAB KITA KEHILANGAN AKAL SEHAT | Riyaadhush Shaalihiin | Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri

preview_player
Показать описание
1517. PENYEBAB KITA KEHILANGAN AKAL SEHAT
Riyaadhush Shaalihiin
Bab 46 | Bagaimana Mencintai Karena Allah, Anjuran Mencintai karena Allah, Mengungkapkan Cinta kepada yang Kita Cintai, & Apa yang Diucapkan Jika Mengungkapkannya
Hadits ke-380 | Hadits Anas Radhiallahu 'anhu

Dari Anas Radhiallahu ‘anhu dari Nabi ﷺ beliau bersabda,

وعن أَنسٍ رضي اللَّه عنه عن النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « ثَلاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلاَوَةَ الإِيَمَانِ : أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا ، سِواهُما ، وأَنْ يُحِبَّ المَرْءَ لا يُحِبُّهُ إِلاَّ للَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَه أَنْ يَعُودَ في الكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ في النَّارِ » متفقٌ عليه .

"Ada tiga perkara yang barangsiapa ketiganya ada pada dirinya, maka dia mendapatkan kelezatan iman (yaitu): Hendaknya Allah dan RasulNya lebih dia cintai daripada selain keduanya, hendaknya dia mencintai seseorang hanya karena Allah, dan hendaknya dia membenci kembali kepada kekafiran setelah diselamatkan oleh Allah darinya, sebagaimana dia membenci dilemparkan ke dalam neraka." (Muttafaq ‘alaih)
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

LAST PART
 Jadi ketika kita punya akal sehat, sangat rasional dan sangat logis, itu pasti kita akan mencintai yang Paling Baik kepada kita, yang paling Berjasa kepada kita, yang memberikan Nikmat kepada kita dan yang bisa menghalangi itu semua adalah hawa nafsu kita. Dan begitu hawa nafsu sudah mendominasi maka dia akan ditunggangi oleh syaitan. Dan kalau kita bisa mengesampingkan hawa nafsu kita, maka kita akan berfikir logis, ilmiah, rasional dan bersikap sesuai dengan akal sehat, dan kalau itu terjadi maka kita akan mencintai الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, dan memprioritaskan الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, di banding yang lainnya. Makanya masih ingat QS Al-Kahf: 28 yaitu, وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”. Karena kalau orang sudah mengikuti hawa nafsu dia akan lalai, dan kalau sudah lalai hidupnya itu kalau tidak offside atau kurang dosis, kalau ifrath atau tafrith, kalau tidak berlebihan atau kurang. Dan begitu juga dengan cara berfikir semuanya, dan وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا, dan kata أَمْرُهُ dalam ilmu usul fiqh menunjukan hukum umum, jadi termasuk dalam berfikir kalau tidak melampaui batas cara berfikirnya kurang. Jadi kalau orang sudah mengikuti hawa nafsu dia akan lalai dan cara berfikirnya, sikapnya dan langkahnya itu kalau tidak berkebihan atau kurang dosis dan selalu demikian. Dan tidak utuh dalam berfikir dan berlogika, rasional dan menggunakan akal sehatnya kalau konteksnya ini, وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا “adalah keadaannya itu melewati batas”.
 Makanya ulama mengatakan, orang sebelum belajar itu harus beradab dulu, makanya ada ungkapan ‘adab dulu sebelum ilmu’ atau al-adab qabla al-'ilmi, sering terdengar di lingkungan pendidikan Islam, khususnya pesantren, ungkapan ini berasal dari Imam Malik dan Ibnu Mubarak. Dan ketika kita belajar adab ilmu salah satu yang di bahas dan ditekankan adalah harus menjadi orang ikhlas, hati yang bersih dan tidak mengikuti hawa nafsu. Dari sini kita bisa mengerti, kalau kita langsung masuk ke ilmu pengetahuan atau masuk ke dalam ilmu, sedangkan kita tidak beradab dan tidak mengerti, maka hasilnya tidak akan maksimal, karena pasti akan melampuai batas atau kurang, walaupun yang digunakan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi ﷺ. Dan kenapa orang yang mempelajari ilmu agama, hatinya harus bersih bukan hanya cerdas dan terus belajar atau sekedar hapalannya kuat terus belajar. Hapalan bagus dan cerdas juga adalah hal yang terpuji, tetapi kalau hatinya masih mengikuti hawa nafsu itu tidak akan terlalu bermanfaat dan akan menjadi boomerang bagi dia dan dia tidak mencintai الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Dan tidak memprioritaskan الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Karena kalau orang sudah mengikuti hawa nafsu yang akan dia prioritaskan adalah dirinya sendiri. Walaupun punya banyak hadits dan dalil dan lain sebagainya, kalau orang sudah mengikuti hawa nafsu maka yang akan dia prioritaskan bukan Allah, tetapi yang dia prioritaskan adalah kepentingan pribadinya.

Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Barakallahu fikum…
Jakarta, Rabu, 24 Safar 1446 AH/28 Agustus 2024
Ahida Muhsin

ahidamuhsin
Автор

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah Tabaroka wa Ta’ala atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah berhenti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak di sana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita, Nabi kita Rasulullah ﷺ beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team berserta keluarganya dan juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada. Dan juga semoga Allah memberikan kekuatan dan ketabahan untuk kaum Muslimin dan Muslimat yang sedang terzhalimi di Palestina, di Uyghur dan di belahan Bumi lainnya, serta memberikan perlindungan kepada kita semua sebagai umat Nabi Muhammad ﷺ, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن.

PART ONE
Pembelajaran Ke-10 hadits Ke-380 dari Anas رضي الله تَعَالَى عنه, di atas adalah sebagai berikut;
 Kita masih membahas hadits keSatu yang Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى bawakan yaitu hadits dari Anas رضي الله تَعَالَى عنه dari Nabi ﷺ beliau bersabda, ثَلاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلاَوَةَ الإِيَمَانِ : أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا ، سِواهُما ، وأَنْ يُحِبَّ المَرْءَ لا يُحِبُّهُ إِلاَّ للَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَه أَنْ يَعُودَ في الكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ في النَّارِ » متفقٌ عليه “Ada tiga perkara yang barangsiapa ketiganya ada pada dirinya, maka dia mendapatkan kelezatan iman (yaitu): Hendaknya Allah dan RasulNya lebih dia cintai daripada selain keduanya, hendaknya dia mencintai seseorang hanya karena Allah, dan hendaknya dia membenci kembali kepada kekafiran setelah diselamatkan oleh Allah darinya, sebagaimana dia membenci dilemparkan ke dalam Neraka” (Muttafaq ‘alaih). Kita sedang membahas karakter yang pertama yaitu : أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا “Hendaknya Allah dan RasulNya lebih dia cintai daripada selain keduanya”, Dan kita sedang bahas apa yang dijelaskan oleh Al-Baidhawi sebagaimana dinukilkan oleh banyak para ulama diantaranya oleh Al Hafidz Ibnu Hajar رَحِمَهُمُ الله تَعَالَى bahwa cinta di sini adalah cinta yang rasional atau cinta akal sehat. Dan ini pelajaran mahal, karena cinta itu secara umum apabila kita mencintai makhluk itu cinta irasional bahkan membutakan dan membuat kita tidak bisa mendengar. Tetapi cinta kepada Allah dan cinta karena Allah yaitu cinta akal sehat dan sangat rasional, kenapa? Karena kita mencintai yang selama ini memberikan perhatian kepada kita, menolong, mensupport, membantu, sangat sayang kepada kita dan mengasihi kita.
 Dan kita lanjutkan keterangan dari beliau, ‘Dan cinta ini salah satu unsurnya adalah memprioritaskan atau menomorsatukan apa yang menurut akal sehat harus, pantas, layak bahkan wajib diprioritaskan’, kenapa demikian? Karena itu tadi yang paling banyak jasanya maka secara akal sehat paling layak bahkan harus diprioritaskan. Dan ini sangat jelas bahwa Allah dan Rasul-Nya ﷺ harus diprioritaskan dan ini sangat logis. Jadi kebaikan manusia kepada kita itu sejatinya adalah kebaikanالله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى . Kalau kita paham dan yakin tentang hal ini otomatis mungkinkah kita memprioritaskan manusia dari الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى? Mungkinkah kita menomorsatukan teman, suami, istri, orangtua, keluarga, sahabat dari الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan ini sangat irasional atau tidak logis. Lihat bagaimana Abu Hurairah menomorsatukan الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى di banding ibu beliau sebelum ibunya masuk Islam dan hasilnya Allah berikan hidayah kepada ibu beliau. Lihat bagaimana Mush'ab bin Umair menomorsatukan الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى di banding ibunya dan keluarganya. Lihat bagaimana Abu Salamah dan Umu Salamah memprioritaskan الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى di banding keluarga mereka masing-masing. Dan itu menunjukan bahwa mereka adalah orang-orang yang sangat logis dan sangat rasional dan memiliki akal sehat dan Allah memberikan keberkahan kepada mereka. Dan itu bukan durhaka kepada orangtua atau tidak baik dengan keluarga, karena kebaikan keluarga itu adalah kebaikan Allah dan seharusnya keluarga kita dan orangtua kitapun tunduk kepada الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Mengikuti apa yang Allah ridhai dan apa yang Allah cintai, karena mereka pun adalah hamba الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Dan ini sangat logis.
 Dan kita lanjutkan keterangan beliau, ‘walaupun saat kita prioritaskan itu menyelisihi dan bertentangan dengan hawa nafsu’. Jadi dari sini kalau kita ingin menjadi orang yang rasional dan logis khususnya dalam masalah cinta maka harus menyelisihi hawa nafsu kita dan kita tidak boleh nurut dengan hawa nafsu. Sebagaimana dengan Bahasa lain yang membuat kita irasioanal atau tidak berfikir logis khususnya dalam masalah cinta adalah hawa nafsu kita. Coba kita renungkan, pada saat kita menomorsatukan kepentingan kita di banding apa yang Allah ridhai misalnya, itu sangat tidak logis kenapa anda mengedepankan kepentingan anda, seorang hamba yang lemah yang setiap saat nyawanya bisa di cabut oleh Allah lalu dimasukan ke dalam azab kubur sebelum nanti di siksa di Api Neraka, kok bisa anda prioritaskan kepentingan anda di banding الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى?. Dan alasannya Hawa Nafsu dan itu masalahnya. Dan kalau sudah hawa nafsu begini kata Ibnu Qoyyim akan ditunggangi syaitan dalam kitab beliau Al-Wabilush Shayyib. Makanya seringkali kita berhadapan dengan orang, lalu kita berusaha memberikan penjelasan logis dan ilmiah tetapi tidak ada pengaruhnya sama sekali, lalu kita berusaha menambah dalil dan seterusnya, tetapi justru semakin rumit masalah, karena masalahnya bukan di rasional atau logika, namun masalahnya hanya di hawa nafsu. Makanya para ulama berkali-kali menyatakan bahwa, ‘Ahlussunnah itu cukup dengan satu dalil untuk menerima kebenaran dan meyakini kebenaran’. Kalau itu benar firman الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, valid Sunnah Rasulullah ﷺ, dipahami dengan pemahaman yang benar, kaidah para ulama, pemahamannya para sahabat رضي الله تَعَالَى عَنْهُمْ, lalu para ulama-ulama berikutnya, maka begitu satu dalil itu tegak dengan pendalilan yang tepat dan sesuai dengan kaidah dan koridor para ulama, maka orang yang mengikuti Sunnah Nabi ﷺ, itu tidak meminta dalil kedua atau ketiga dan seterusnya. Dan itu cukup bagi dia, karena dia bukan pengikut hawa nafsu. Sebagaimana para sahabat رضي الله تَعَالَى عَنْهُمْ itu dengan satu ayat masuk Islam, hanya dengan satu ayat bisa berubah semuanya dan dengan satu hadits Nabi ﷺ itu bisa masuk Islam, karena mereka bukan pengikut hawa nafsu.

To be continued 1 of 2 part

Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Barakallahu fikum…
Jakarta, Rabu, 24 Safar 1446 AH/28 Agustus 2024
Ahida Muhsin

ahidamuhsin
Автор

🤍🤍🤍
Ilmu Nafi lebih Mewah dan Mahal dari Dunia dan isinya, Allahu Akbar

dewibasri
Автор

assalamualaikum teman"mhon doanya, saya yg lagi sakit agar lekas d beri kesembuhan sama alloh swt

aimeefenella
Автор

jazakallahu khairan ustadz ilmunya, barakallahu fiikum

fijafaujiah_
Автор

Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillahiladzi bini'matihi tatimush sholihaat

Jazakumullahu Khairan wa Barakallahu Fiikum Ustadzuna dan Tim

Semoga Allah memberikan kita semua Taufiq untuk menyelisihi hawa nafsu kita, bagian yg melekat dan mendarah daging dalam diri kita, Aamiin Aamiin yaa Rabb 🤲

Nabila_marsy
Автор

Jazaakumullahu khayron wa barrakallahu fikkum ustadz&team

ummufajri
Автор

Pak ustadz, kalau kita takut kpd Allah itu, apakh termasuk cinta kpd Allah ya pak ustad, jazakallahu khairon

nurazizzah
Автор

الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات
اللهم إني أسألك علما نافعا و اعوذ بك من علم لا ينفع
جزاك الله خيرا كثيرا و بارك الله فيك

vnteguh
Автор

Alhamdulillah ...mohon sahabat...ada yg membuatkan rangkuman kajian .

hj.wiwikrumiati
Автор

🙏
Cawang hadir, ustadz
Jazakumullah khair
Barakallahu fikum

herwanisarmansugianto
Автор

Kalau orang sudah mengikuti hawa nafsu, maka semua bukan karena Allah melainkan akan melakukan sesuatu demi kepentingan pribadinya.

megagustiani
Автор

Jazaakumullahu khayran wa baarakallahu fiikum, Ustadz dan team

camilladewanthy
Автор

Alhamdulillah, jazaakumullah khayran Ustadzunna Nuzul Dzikri n team kajian atas ilmunya, Baarakallahu fiikum

irmayunita-zvfk
Автор

Assalamualaikum
Wa'alaikumsalam
Bismillah
Alhamdulillah
Aamiin
☺️
🤲

Terima kasih ilmunya pa ustad
Luar biasa ini kajiannya

🤲
☺️

Dhon-rbmq