filmov
tv
Respons Demokrat hingga PKS soal Wacana Pembentukan Koalisi Besar: Bukan Ancaman bagi KPP
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM- Menjelang Pilpres 2024, muncul wacana pembentukan Koalisi besar dari KIB dan KKIR.
Untuk diketahui, wacana koalisi besar muncul usai acara Silaturahmi Ramadhan Bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor DPP PAN.
Hadir dalam acara itu Presiden Jokowi dan pimpinan parpol yang tergabung dalam KIB yang berisi Partai Golkar, PAN, dan PPP.
Selain itu, turut hadir dari KKIR yang dibentuk oleh Partai Gerindra dan PKB.
Menanggapi wacana itu, Partai Demokrat dan PKS memberikan respons.
Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan kemunculan wacana koalisi besar dalam peta politik Pemilu 2024 sah-sah saja.
AHY melempar sinyal bila kemunculan koalisi besar tidak akan mempengaruhi persiapan koalisi perubahan untuk Pemilu 2024
Disampaikan AHY, koalisi perubahan ingin memberikan jawaban dari permasalahan yang dihadapi masyarakat.
AHY menekankan bila persiapan koalisi perubahan tidak akan terganggu dengan kehadiran koalisi besar.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan atau Syarief Hasan menyatakan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang digagas bersama NasDem dan PKS merasa tidak khawatir dengan wacana munculnya Koalisi Besar.
Syarief menyebut, pihaknya menilai sah-sah saja jika Koalisi Besar yang merupakan bentuk peleburan antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) itu benar terbentuk.
Demikian disampaikan Syarief saat ditemui di Gedung Nusantara II, Jakarta pada Kamis (6/4/2023).
Syarief secara tegas mengatakan, menyongsong Pemilu khususnya Pilpres 2024 yang menjadi fokus dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan yakni bagaimana cara memenangkannya.
Oleh karenanya, dengan wacana yang berkembang di dalam Koalisi Besar itu, pihaknya merasa tidak khawatir.
Namun, dirinya berpandangan akan ada beragam kerumitan dalam menyatukan konsep besar dari koalisi tersebut.
Senada dengan Demokrat, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bidang Polhukam Almuzzammil Yusuf menegaskan, wacana pembentukan koalisi besar bukan ancaman bagi Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
KPP dibentuk oleh Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS.
Dia menyebut bahwa perbedaan koalisi dan capres yang diusung adalah keniscayaan demokrasi dan dijamin oleh konstitusi.
Ada pun wacana koalisi besar itu menggabungkan dua koalisi partai, yakni koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Menurut Al Muzzammil, hal itu sah-sah saja dan merupakan bagian dari dinamika politik yang terjadi dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang.
Dia pun berharap agar pasangan capres dan cawapres yang terbentuk dari koalisi yang ada tidak hanya berjumlah dua pasangan calon. (*)
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Erik S
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Erik S
Host: Rima Anggi
Vp: Yohanes Anton
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews
Untuk diketahui, wacana koalisi besar muncul usai acara Silaturahmi Ramadhan Bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor DPP PAN.
Hadir dalam acara itu Presiden Jokowi dan pimpinan parpol yang tergabung dalam KIB yang berisi Partai Golkar, PAN, dan PPP.
Selain itu, turut hadir dari KKIR yang dibentuk oleh Partai Gerindra dan PKB.
Menanggapi wacana itu, Partai Demokrat dan PKS memberikan respons.
Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan kemunculan wacana koalisi besar dalam peta politik Pemilu 2024 sah-sah saja.
AHY melempar sinyal bila kemunculan koalisi besar tidak akan mempengaruhi persiapan koalisi perubahan untuk Pemilu 2024
Disampaikan AHY, koalisi perubahan ingin memberikan jawaban dari permasalahan yang dihadapi masyarakat.
AHY menekankan bila persiapan koalisi perubahan tidak akan terganggu dengan kehadiran koalisi besar.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan atau Syarief Hasan menyatakan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang digagas bersama NasDem dan PKS merasa tidak khawatir dengan wacana munculnya Koalisi Besar.
Syarief menyebut, pihaknya menilai sah-sah saja jika Koalisi Besar yang merupakan bentuk peleburan antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) itu benar terbentuk.
Demikian disampaikan Syarief saat ditemui di Gedung Nusantara II, Jakarta pada Kamis (6/4/2023).
Syarief secara tegas mengatakan, menyongsong Pemilu khususnya Pilpres 2024 yang menjadi fokus dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan yakni bagaimana cara memenangkannya.
Oleh karenanya, dengan wacana yang berkembang di dalam Koalisi Besar itu, pihaknya merasa tidak khawatir.
Namun, dirinya berpandangan akan ada beragam kerumitan dalam menyatukan konsep besar dari koalisi tersebut.
Senada dengan Demokrat, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bidang Polhukam Almuzzammil Yusuf menegaskan, wacana pembentukan koalisi besar bukan ancaman bagi Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
KPP dibentuk oleh Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS.
Dia menyebut bahwa perbedaan koalisi dan capres yang diusung adalah keniscayaan demokrasi dan dijamin oleh konstitusi.
Ada pun wacana koalisi besar itu menggabungkan dua koalisi partai, yakni koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Menurut Al Muzzammil, hal itu sah-sah saja dan merupakan bagian dari dinamika politik yang terjadi dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang.
Dia pun berharap agar pasangan capres dan cawapres yang terbentuk dari koalisi yang ada tidak hanya berjumlah dua pasangan calon. (*)
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Erik S
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Erik S
Host: Rima Anggi
Vp: Yohanes Anton
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews
Комментарии