Virus GEMINI dan PENCEGAHANNYA #pestisidaorganik #virusgemini

preview_player
Показать описание
Virus GEMINI dan PENCEGAHANNYA
Virus gemini ditularkan melalui vektor kutu kebul (Bemisia tabaci). Kutu kebul memiliki ciri-ciri berwarna putih, dengan ukuran kecil (1-1,5 mm) dan sayapnya ditutupi lapisan lilin yang bertepung. Serangga ini umumnya ditemukan pada bagian bawah daun dan memiliki siklus hidup sekitar 21 hari. Kutu kebul umumnya menyukai cuaca yang panas sehingga penyebarannya lebih tinggi pada musim kemarau, seiring dengan jumlah tanaman yang tertular penyakit. Serangga ini hanya menyerang tanaman cabai untuk dimakan saja (feeding host) dan cenderung lebih menyukai gulma berdaun lebar sebagai inang hidup dan tempat bereproduksi. Virus Gemini dapat menginfeksi tanaman cabai dalam berbagai fase hidupnya. Pada fase penyemaian/pembibitan serta fase vegetatif risiko kerugian yang ditimbulkan akibat serangan virus ini akan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan fase generatif (fase berbunga dan berbuah). Hal ini disebabkan oleh tingkat ketahanan tanaman akan cenderung lebih rendah pada fase vegetatif dibandingkan dengan fase generatif.
Cara yang paling baik adalah dengan melakukan pencegahan.
Variasi gejala yang mungkin timbul pada cabai adalah sebagai berikut:
Tipe -1. Gejala diawali dengan pucuk mengkerut cekung berwarna mosaik hijau pucat, pertumbuhan terhambat, daun mengkerut dan menebal disertai tonjolan berwarna hijau tua.
Tipe-2. Gejala diawali dengan mosaik kuning pada pucuk dan daun muda, gejala berlanjut pada hampir seluruh daun menjadi bulai.
Beberapa cara untuk mencegah penyebaran virus ini antara lain:
1. Penggunaan varietas tahan/toleran
Penggunaan varietas tahan/toleran bertujuan untuk menghindari serangan yang lebih parah.
2. Penggunaan benih berkualitas
Penggunaan benih berkualitas bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit yang terbawa benih.
3. Penggunaan persemaian yang benar
Penggunaan persemaian yang benar dilakukan untuk mengurangi kontaminan dan dapat dilakukan untuk membuat media dengan aerasi baik (karena tanah gembur dan remah memudahkan akar tumbuh dengan baik).
4. Pengolahan tanah dan pemupukan berimbang
Pengolahan tanah dan pemupukan berimbang bertujuan untuk menghilangkan atau memperkecil sumber infeksi dan memperbaiki tekstur tanah (aerasi baik).
5. Penggunaan mulsa plastik hitam perak
Penggunaan mulsa plastik hitam perak bertujuan untuk memantulkan sinar matahari, sehingga serangga hama tidak menyukai kondisi tersebut,
6. Penanaman tanaman penghadang (barrier)
Penanaman tanaman penghadang bertujuan untuk menghalangi serangga vektor dan penyakit lain dari pertanaman lain agar tidak dapat masuk ke pertanaman cabai.
7. Sanitasi dan pencabutan tanaman sakit
Bertujuan untuk menghilangkan sumber infeksi dan dilakukan dengan cara selalu melakukan monitoring sampai tanaman berumur 35-40 hari. Tanaman yang menunjukkan gejala sakit dimusnahkan dan diganti dengan tanaman cabai yang sehat. Gulma yang merupakan inang virus juga dikumpulkan lalu dibakar.
8. tumpangsari Tumpangsari berbagai jenis tanaman
Bertujuan untuk mengurangi/ mengurangi populasi kutukebul. Tumpangsari antara cabai merah dengan kubis atau cabai merah dengan tomat dapat menekan populasi kutukebul sebesar 25 – 60%.
9. Penggunaan perangkap kuning
Perangkap kuning digunakan untuk memerangkap populasi kutukebul, dan dipasang sebanyak 40 perangkap/ha di tengahpertanaman cabai. Perangkap dipasang dengan ketinggian ± 30 cm.
10. Penggunaan predator M. sexmaculatus
Predator M. sexmaculatus digunakan untuk mengurangi populasi kutukebul. 11. Penggunaan cendawan entomopatogen
Cendawan entomopatogen dapat dimanfaatkan untuk mengurangi populasi kutukebul. 13. Penggunaan pestisida nabati
Penggunaan insektisida nabati dilakukan untuk mengurangi residu pestisida pada produk sayuran dan lingkungan. Cara pembuatan agonal adalah sebagai berikut: Bahan : daun mimba (8 kg), lengkuas (6 kg), serai (6 kg), deterjen/sabun colek (20 kg) dan air (80 liter). Langkah pembuatan: • Daun mimba, lengkuas dan serai ditumbuk halus, dicampur dengan deterjen/sabun colek, lalu ditambahkan 20 liter air diaduk sampai merata. Kemudian direndam selama 24 jam. Setelah itu disaring dengan kain halus. • Larutan akhir diencerkan dengan 60 liter air. Larutan tersebut disemprotkan pada tanaman untuk luasan 1 hektar.

Dunia pertanian saat ini menjadi mahal, pupuk mahal dan langka.
Banyak tanah persawahan kekurangan unsur hara dikarenakan pupuk kimia.
Channel ini mengajak para petani untuk menggunakan pupuk kimia dan organik secara seimbang.
Kami team Dokter Tani Channel memberikan solusi untuk memanfaatkan sumber daya alam di sekitar kita khususnya di pedesaan untuk kembali ke pupuk organik cair maupun padat.
Simak dan ikuti tutorial yang ada di channel kami.
Jangan lupa like, komen dan SUBSCRIBE dan SHARE agar petani di Indonesia semakin JAYA

Team Dokter Tani Channel
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Selamat sore luur..izin nyimak..sangat menarik

ajayupj
Автор

Daun mimba itu kayak gmn ya pak dokter tanisy dr papua

pitherparrangan