Apakah Tahlil Bid'ah ? Habib Taufiq Assegaf Menjawab

preview_player
Показать описание
#nu #banser #anshor #gusbaha #gusmuwafiq #viral #sejarah #kajianislam#ulamatareem #viral #tanyajawab #habibtaufiqassegaf #sunniyahsalafiyah #ulama #tareem #hardamaut #santri

Sumber ;
nabawiy online channel

Akun istagram :
@nabawiy_online
.
Akun bisnis
@nabawiy_store

Channel Youtube :
Nabawiy Online Channel

Like l Comment l Share

Kirimkan saran atau pertanyaan
tulis di kolom komentar

Jangan Lupa
Subscribe yah😉
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

*IMAM BUKHARI JUGA TAHLILAN ...???*

*Imam Bukhari* yang masyhur dengan hadist shahih-nya ternyata juga menyusun dzikir seperti tahlilan dengan nama "Hizib Bukhari."

Ada juga dzikir seperti tahlilan lain susunan *Imam Nawawi* yang dikenal dengan nama "Hizib Nawawi."

Ulama-ulama lain yang menyusun dzikir ala tahlilan adalah *Imam Ghazali* dengan nama "Hizib Ghazali." *Ibnu Taimiyah, * dengan nama "Hizib Ibnu Taimiyah."

Sedangkan dzikir tahlil yang umum dibaca masyarakat Indonesia dengan nama "TAHLILAN" dalam beberapa riwayat adalah disusun oleh *Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad* yang masih dzuriyyah (keturunan) Nabi Muhammad saw dari Tarim Yaman, diambil dari himpunan (kumpulan) hadits tentang bab keutamaan membaca kalimah-kalimah dzikir tertentu.

Menurut hadits riwayat Abu Dawud, sahabat *Abu Hurairah* memiliki amalan rutin membaca istighfar 12.000 kali setiap harinya dengan menggunakan tasbih yang ia buat sendiri. Abu Syaibah yang mengutip hadits Ikrimah juga mengatakan bahwa Abu Hurairah mempunyai seutas benang dengan bundelan seribu buah. Ia baru tidur setelah berdzikir 12.000 kali.

Istri Nabi, *Shofiyah* menurut hadits riwayat Tirmidzi, Hakim dan Thabrani amalan rutinnya membaca dzikir 4000 kali setiap harinya dengan biji kurma yang ia kumpulkan sendiri.

Shahabat *Ibnu Abbas* punya shalawat yang ia susun sendiri sebagai amalan namanya "Shalawat Ibnu Abbas". Demikian juga shahabat *Ibnu Mas'ud* memiliki amalan yang ia susun sendiri namanya "Shalawat Ibnu Mas'ud."

Dalam tahlilan yang selama ini umum dibaca ada bacaan, _"Allahumma shalli 'alaa Muhammadin kullamaa dzakarakadz dzaakiruun, washalla 'alaa Muhammadin wa 'alaa aali Muhammadin kullamaa ghafala 'an dzikrihil ghaafiluun."_ Ini shalawat yang disusun *Imam Syafii* namanya "Shalawat Imam Syafii."

Pertanyaannya *"bid'ah"* kah mereka? Atau jangan-jangan ini karena dangkalnya ilmu kita dalam memahami bid'ah?

Dan sampai sekarang amalan-amalan diatas seperti Hizib Nawawi, Hizib Bukhari dll itu masih sering diamalkan oleh kiyai ulama-ulama kita di pondok pesantren.

Apakah Nabi, para sahabat, tabi'in dll sering membaca dzikir-dzikir yang ada dalam tahlilan itu? *Tentu saja iya, walaupun urut-urutannya tidak sama.* Bukankah itu dzikir umum dan sudah lazim dibaca di kalangan kaum muslimin? Masak kalimah-kalimah dzikirnya ada anjuran dari Nabi untuk dibaca tidak pernah dibaca? Hanya bedanya kalimah-kalimah dzikir yang dibaca tidak persis urut-urutannya. Tetapi kalau kalimah dzikirnya ya itu-itu saja to wong juga ada haditsnya, dan diambil dari hadits juga. Jangan-jangan malah tidak pernah mengamalkan anjuran dari Nabi membaca dzikir-dzikir itu ya?

*KESIMPULAN:*
Tahlilan itu dzikir yang bersifat umum saja, biasanya kalau santri atau ulama terdahulu juga dibaca bebas kapan saja tidak terikat waktu-waktu tertentu. Cuma umumnya kalau di surau-surau (mushala, _langgar)_ zaman dahulu banyak dibaca secara berjama'ah sebagai dzikir pada malam Jum'at bersama Surah Yasin.

*7, 40, 100, 1000 HARI BUKAN TAHLILAN, * hanya saja kalau di masyarakat pedesaan Jawa setiap ada kenduri (acara hajatan) doa nya menggunakan dzikir tahlilan itu. Misalnya, kenduri nikahan malam harinya sebelum pengantin ya doanya tahlilan itu. Bahkan mau naik haji saja malam harinya juga tahlilan seperti sejarah KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) waktu naik haji juga tahlilan. Kenduri selamatan, syukuran dll juga tahlilan. Termasuk hajatan orang meninggal juga kenduri doanya tahlilan. Pendek kata, acara hajatan apa saja (nikahan, naik haji, selamatan, syukuran, orang meninggal dll) malam harinya doa-nya ya tahlilan itu kalau di masyarakat pedesaan di Jawa. Itu karena saya orang desa, jadi tahu tentang hal itu. Cuma heran saya, di YouTube itu yang viral kok hajatan orang meninggalnya itu ya (7, 40, 100, 1000 hari) ? Padahal kan aslinya upacara hajatan apa saja doa-nya ya tahlilan itu (maksud saya, masyarakat pedesaan di Jawa).

Intinya tahlilan itu tidak ada kaitannya dengan waktu atau hari tertentu kalau santri. Yang betul adalah bacaan dzikir yang bersifat umum dan bebas dibaca sewaktu-waktu.

Yang menjadi masalah adalah sebetulnya karena (atau kalau) tahlilan *dimanfaatkan oleh masyarakat* (pedesaan di Jawa) sebagai doa dalam setiap kenduri hajatan.🌻

HaryantoSMPPaliyanGK
Автор

Tahlilan, Pengajian, Tadarusan, Shubuhan, Isyakan, Mauludan dll itu kan cuma istilah, yang penting isinya apa. Contoh tahlilan isinya kumpulan zikir yang diambil bacaannya dari hadits Nabi. Isinya mirip bahkan hampir sama dengan Al-Matsurat. Kemudian dijadikan tradisi untuk dibaca sebagai dzikir-dzikir umum yang dibaca sewaktu-waktu (asal tidak dalam kondisi hadats atau di tempat yang bernajis).

Yang menjadi masalah adalah kalau dimasyarakat digunakan diberbagai acara hajatan (kenduri) dari syukuran, walimahan, mau naik haji, orang meninggal dan lain-lain.

Lha yang sering disorot kalau dijadikan upacara orang meninggal -- sebagai doa agar diringankan siksanya atau diampuni dosa-dosanya. Dengan kata lain, *bacaan yang dibaca dan sedekah dari keluarga yang meninggal itu pahalanya dihadiahkan kepada almarhum* -- jadi intinya "hadiah pahala sebagai doa agar diampuni" -- para ulama berbagai madzab yang rujuk dengan ini mendasarkan berbagai riwayat berikut :

Kisah-1; “Seorang lelaki datang kepada Nabi saw. dan berkata: Ibuku telah mati mendadak, dan tidak berwasiat dan saya kira sekiranya ia sempat bicara, pasti akan bersedekah, apakah ada pahala baginya jika Aku bersedekah untuknya? Jawab Nabi saw: Ya.’ (HR.Bukhori, Muslim dan Nasa’i)

Kisah-2; “Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulallah saw.: ‘Ayah saya meninggal dunia, dan ada meninggalkan harta serta tidak memberi wasiat. Apakah dapat menghapus dosanya bila saya sedekahkan?’ Nabi saw. menjawab : Dapat!” (HR Ahmad, Muslim dan lain-lain).

Kisah-3; “Ibu Saad bin Ubadah meninggal dunia disaat dia (Saad bin Ubadah) sedang tidak ada ditempat. Maka berkatalah ia : ‘Wahai Rasulallah! Sesungguhnya ibuku telah wafat disaat aku sedang tidak ada disisinya, apakah ada sesuatu yang bermanfaat untuknya jika aku sedekahkan? Nabi menjawab; Ya ! Berkata Sa’ad bin Ubadah : Saya persaksikan kepadamu (wahai Rasulallah) bahwa kebun kurma saya yang sedang berbuah itu sebagai sedekah untuknya’.” (HR Bukhori, Turmudzi dan Nasa’i)

Kisah-4; “Bahwa Nabi saw.pernah mendengar seorang laki-laki berkata: Labbaik an Syubrumah (Ya Allah, saya perkenankan perintahMu untuk si Syubrumah). Nabi bertanya: Siapa Syubrumah itu? Dia menjawab : Saudara saya atau teman dekat saya. Nabi bertanya: Apakah engkau sudah berhaji untuk dirimu? Dia menjawab: belum! Nabi bersabda: Berhajilah untuk dirimu kemudian berhajilah (pahalanya) untuk Syubrumah ! ”. (HR.Abu Daud).

Kisah-5; Kisah dua anak yatim dari orangtua yang sholeh, sebagaimana termaktub surat Al-Kahfi:82. Itu pun sepenuhnya merupakan manfaat yang diperoleh dari orang lain, bukan dari amal kebajikan dua anak yatim itu sendiri.

Kisah-6; Rasulallah saw menangguhkan sholat mayyit bagi orang yang wafat dalam keadaan berhutang hingga hutangnya dilunasi oleh orang lain, seperti yang dilakukan oleh Qatadah ra dan Imam Ali bin Abi Thalib ra. Itupun merupakan kenyataan bahwa manfaat dapat di peroleh dari amal kebajikan orang lain.

Kisah-7; Anak-anak orang mukmin (yang wafat dalam keimanan) akan masuk surga dengan amal bapak mereka (yang mukmin) dan ini juga berarti mengambil manfaat semata-mata amal orang lain. (QS at-Thur : 21).

Kisah-8; Orang yang duduk dengan ahli dzikir akan diberi rahmat (ampunan) dengan berkah ahli dzikir itu sedangkan dia bukanlah diantara mereka dan duduknya itupun bukan untuk dzikir melainkan untuk keperluan tertentu, maka nyatalah bahwa orang itu telah mengambil manfaat dengan amalan orang lain. (HR Bukhori, Muslim dari Abu Hurairah).

Kisah-9; Shalat untuk mayyit (baca: sholat jenazah) dan berdo’a untuk si mayyit didalam shalat ini, adalah pemberian syafa'at untuk mayyit dengan shalatnya itu, ini juga pengambilan manfaat dengan amalan orang lain yang masih hidup.

Kisah-10; Para periwayat hadits seperti Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya, memasukkan hadits ini dengan judul Bab Wushul Tsawab Ash Shadaqat Ilal Mayyit (Bab: Sampainya pahala Sedekah kepada Mayit). Imam An Nasa’i dalam kitab Sunannya memasukkan hadits ini dengan judul Bab Fadhlu Ash Shadaqat ‘anil Mayyit (Bab: Keutamaan Bersedekah Untuk Mayyit). Imam Al Bukhari dalam kitab Shahih-nya dengan judul Bab Maa Yustahabu Liman Tuwufiya Fuja’atan An Yatashaddaquu Anhu wa Qadha’i An Nudzur ‘anil Mayyit (Bab: Apa saja yang dianjurkan bagi yang wafat tiba-tiba, bersedekah untuknya, dan memenuhi nazar si mayyit).

Kisah-11; disebutkan Nabi SAW pernah melewati kuburan, lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya dua mayat ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya, sedang yang lainnya ia dahulu suka mengadu domba”. Kemudian beliau meminta pelepah kurma yang masih basah dan dibelahnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: “Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering”(HR. Bukhari, Muslim). Bukankah di al-Quran juga disebutkan bahwa tumbuh-tumbuhan itu selalu bertasbih kepada Allah hanya manusia tidak mendengarnya? Pengarang Tafsir al-Qur`an Al-Qurthubi mengatakan : “Ulama kita menjelaskan, kalau tasbihnya kayu saja (pelepah kurma) dapat meringankan azab kubur (bermanfaat kepada mayat), maka apalagi bacaan al-qur’an yang dilakukan oleh seorang mukmin?.”

Kisah-12; “Sesungguhnya setiap tasbih adalah sadaqah, setiap takbir sadaqah, setiap tahmid sadaqah dan setiap tahlil adalah sadaqah. (H.R. Muslim).

Bukankah seandainya dibacakan tahlilan itu isinya mencakup semuanya: ya shadaqoh harta yang dikeluarkan, ya shadaqoh bacaan Quran, ya shadaqah bacaan tasbih, takbir, tahmid, tahlil dll??? (Jika dimaksudkan atau diniatkan untuk doa pengampunan dengan sedekah pahala kepada mayit atau keluarga yang meninggal).

HaryantoSMPPaliyanGK
Автор

Pemushafan alqur'an itu tergolong sarana prasarana. Sedang amaliah baca qur'an sdh ada semenjak rosul.

syamhudhuda
Автор

Yg gk mau tahlilan gk usah tahlilan, yg mau tahlilan silahkan, . Yg penting Sunnah Rasulullah di kerjakan. Kadang tahlilan rame, tapi masjid kosong dari sholat berjamaah, . Untuk tahlilan antusias datang, tapi majelis ilmu malas... Tahlilan tidak wajib, tidak tahlilan tidak masalah. Tapi yg jadi masalah klo tahlilan sudah di anggap wajib dan di anggap Sunnah Rasulullah.,

alimaksum
Автор

hehehehe...
habib taufik bisa mencermati ternyata gak ada dalil larangan
hehehehe...
berarti imam syafi'i rahimahullah gak bisa mencermati dong
bahkan dalamnya kitabnya al'um mengatakan bahwa tahlillan itu bid'ah yg mungkar
😂😂😂

Hijrah
Автор

Coba fikiran kita dikembalikan ke jaman Rasulullah. Bagaimana orang meninggal diperlakukan di jaman Rasul. Katanya Rasul uswatun hasanah .... Atau misal Rasul masih ada kemudian ada orang meninggal lantas kita undang untuk tahlilan, kira kira Rasul mau datangkah atau malah dibubarkan krn Rasul merasa atau dianggap syariat yg diajarkan masih kurang....

djokowardono
Автор

Semua itu dzon aja. Yang satu nabi ga perintah ga boleh. Nabi bilang boleh mendoakan si mayit boleh mengirim sedekah untuk si mayit. Ijma ulama NU berarti mendoakan mayit sunah mengirim sedekah si mayit itu sunah meski forumnya tahlilan tidak ada di zaman nabi

latifadowin
Автор

Kalo orang indonesia mau berangkat hj hrs naik unta kira kira kpn sampenya kalo ga naik pesawat yh, bagi yg tdk suka sesuatu yg baru aqalnya mudah mudahan terbuka

aksoallhasan
Автор

terus gimana ya...
teryata imam syafi'i rahimahullah jg mengatakan kalau tahlillan itu bid'ah yg mungkar dlm kitab al 'um.
sayang sekali ya para sahabat sampai pada 4 iman mahzab tidak tahu kalau tahlillan itu dlm bentuk ihtifal...
kalau begitu dg kata lain ummat sekarang lebih alim daripada para sahabat jg 4 imam mahzab...


😩😩😩

ngopi
Автор

Katanya sering ketemu Rosululloh saw, kenapa gak diklarifikasi bib? Biar jelas lho...

herusetyono
Автор

Saran aja sih ikuti apa kata Rasullullah. Kalo ada larangan jauhi. Ada contoh lakuiin. Gak ada perintah alias tidak dicontohkan dan tidak di larang lebih baik dihindari karena syuhbat. So patokan nya itu aja Allah SWT dengan Alquran dan Rasullullah beserta sabda nya 🙏🙏🙏🙏🙏

smitherwoap
Автор

semoga sehat terus habib taufiq. manut habib insyaallah ikut dapat syafaat. aminn

onepuchman
Автор

Assalamualaikum ya habibana Taufiq insyaallah sehat walafiat ya bib 😘🤲

naweerrayhan
Автор

Kenapa sih ko jd membingungkan begini dan kaum sana sok paling ahli syorga sok paling bener ha pusing jdnya syurga neraka Allah yg menentukan

achmadsyafruddin
Автор

Cari aman aj gua ....!!!
Hal yg baru dlm agama cenderung memberatkan ...!!

xdanxdanx
Автор

Bacakan kpd ummat islam karya ulama2 syafii seperti kitab ianatuttolibin, tafsir surat annajam55 ibn katsir, bugiyatul muhtaj, hadyu sari, kitab2 yg ditulis daud fathoni mufti syafiiyah tailand dll

sultanmataram
Автор

Kaya tasbih disunnahkan memakai jari jemari tangan pakai

onebe