filmov
tv
Jokowi: Gunakan Media Populer untuk Sebarkan Nilai-Nilai Pancasila kepada Generasi Muda
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya membumikan nilai-nilai pancasila kepada kaum muda Indonesia.
Hal ini ia sampaikan saat membahas internalisasi dan pembumian Pancasila dalam acara Presidential Lecture di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Jokowi mengimbau Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) maupun kementrian untuk dapat menggunakan media-media yang digemari kaum muda Indonesia.
Satu diantaranya musik, Jokowi mengatakan dalam membumikan pancasila, tak masalah jika harus menumpang lagu Didi Kempot yang saat ini sangat digemari oleh anak muda.
“Nggak apa-apa kami nebeng Didi Kempot, titip sama sadboys sama sadgirls ngga apa-apa, sama sobat ambyar atau titipkan satu lirik di ‘Pamer Bojo’ nggak apa-apa,” ujarnya yang dilansir kanal YouTube KompasTV (4/12/2019).
Karena menurut Kepala Negara, memasukan ideologi pancasila pada apa yang digemari oleh anak muda, akan lebih cepat sampai.
Tak hanya musik, melalui olahraga dan film juga sangat efektif untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada anak muda.
Jokowi menyebut pemahaman ideologi Pancasila penting untuk disampaikan ke kaum muda Indonesia yang saat ini sudah mencapai 129 juta jiwa.
Anak-anak muda ini memang menjadi target Jokowi, karena nantinya mereka yang akan mewujudkan cita-cita bagsa dan mempertahankan kedaulatan bangsa.
Sehingga ia menginginkan dalam membumikan Pancasila dapat dilakukan secara masif dan cepat.
Jokowi menghimbau agar BPIP dan kementerian dapat memahami media komunikasi dan sosial yang mereka gunakan.
“Target utama kami jelas anak-anak muda, yang kalau dihitung 129 juta,” ujar Jokowi
“Kita harus mengerti dan paham media komunikasi mereka gunakan, kegiatan mereka serta konten yang mereka sukai apa?” imbuhnya.
“Jaman sudah berubah, oleh sebab itu BPIP harus melihat secara detail ini agar penyebarannya lebih cepat lagi lebih kuat lagi,” kata Jokowi.
Jokowi menyadari saat ini guru, dosen, maupun atasan tempat mereka bekerja bukanlah satu-satunya yang memepengaruhi pikiran mereka.
Para anak muda lebih mudah menyerap nilai-nilai informasi dan pengetahuan dari media, satu di antaranya yakni layanan chatting hingga platform.
“Saya lebih detailkan lagi, satu layanan chatting seperti Whatsapp, Telegram, Line, dan Kakao Talks,” ujar Jokowi.
“Dua layanan video, Televisi, YouTube, Netflix, Iflix, HOOQ,” imbuhnya.
“Juga media sosial, Instagram, Facebook, Twitter, Snapchat,” tambah Jokowi.
Menurutnya langkah ini yang harus diambil oleh BPIP maupun pemerintah sehingga ideologi Pancasila tidak akan kedahuluan dengan ideologi lain.
“Ideologi pancasila harus kita sebarkan, banjiri narasi-narasi besarnya lewat barang-barang (media) ini,” ujarnya.
“Lalu kita tidak akan ketinggalan oleh ideologi lain yang menggunakan media tersebut,” imbuh Jokowi.
Jokowi juga menyebut peran influencer sangat diperlukan dalam mempercepat penerapan ideologi Pancasila melalui media komunikasi dan sosial di kalangan muda.
Presiden RI ini menghimbau BPIP dan kementrian dapat bekerjasama dengan para influencer tersebut.
“Berarti ya jelas siapa yang harus kami ajak, konten kreator, YouTubers, selebgram, vloger, selebtwit,” ujar Jokowi.
“Ini paling cepat lewat mereka-mereka (influencer),” imbuhnya.
Terkait hal ini, Jokowi juga mengunggahnya di media sosial Instagram @jokowi.
Jokowi mengunggah foto kebersamaannya bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang tengah berada di Istana Negara.
Dalam keterangan fotonya Jokowi juga membahas terkait pentingnya ideologi Pancasila.
Terutama nilai - nilai Pancasila bagi kaum muda. (*)
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Tiara Shelavie
Hal ini ia sampaikan saat membahas internalisasi dan pembumian Pancasila dalam acara Presidential Lecture di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Jokowi mengimbau Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) maupun kementrian untuk dapat menggunakan media-media yang digemari kaum muda Indonesia.
Satu diantaranya musik, Jokowi mengatakan dalam membumikan pancasila, tak masalah jika harus menumpang lagu Didi Kempot yang saat ini sangat digemari oleh anak muda.
“Nggak apa-apa kami nebeng Didi Kempot, titip sama sadboys sama sadgirls ngga apa-apa, sama sobat ambyar atau titipkan satu lirik di ‘Pamer Bojo’ nggak apa-apa,” ujarnya yang dilansir kanal YouTube KompasTV (4/12/2019).
Karena menurut Kepala Negara, memasukan ideologi pancasila pada apa yang digemari oleh anak muda, akan lebih cepat sampai.
Tak hanya musik, melalui olahraga dan film juga sangat efektif untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada anak muda.
Jokowi menyebut pemahaman ideologi Pancasila penting untuk disampaikan ke kaum muda Indonesia yang saat ini sudah mencapai 129 juta jiwa.
Anak-anak muda ini memang menjadi target Jokowi, karena nantinya mereka yang akan mewujudkan cita-cita bagsa dan mempertahankan kedaulatan bangsa.
Sehingga ia menginginkan dalam membumikan Pancasila dapat dilakukan secara masif dan cepat.
Jokowi menghimbau agar BPIP dan kementerian dapat memahami media komunikasi dan sosial yang mereka gunakan.
“Target utama kami jelas anak-anak muda, yang kalau dihitung 129 juta,” ujar Jokowi
“Kita harus mengerti dan paham media komunikasi mereka gunakan, kegiatan mereka serta konten yang mereka sukai apa?” imbuhnya.
“Jaman sudah berubah, oleh sebab itu BPIP harus melihat secara detail ini agar penyebarannya lebih cepat lagi lebih kuat lagi,” kata Jokowi.
Jokowi menyadari saat ini guru, dosen, maupun atasan tempat mereka bekerja bukanlah satu-satunya yang memepengaruhi pikiran mereka.
Para anak muda lebih mudah menyerap nilai-nilai informasi dan pengetahuan dari media, satu di antaranya yakni layanan chatting hingga platform.
“Saya lebih detailkan lagi, satu layanan chatting seperti Whatsapp, Telegram, Line, dan Kakao Talks,” ujar Jokowi.
“Dua layanan video, Televisi, YouTube, Netflix, Iflix, HOOQ,” imbuhnya.
“Juga media sosial, Instagram, Facebook, Twitter, Snapchat,” tambah Jokowi.
Menurutnya langkah ini yang harus diambil oleh BPIP maupun pemerintah sehingga ideologi Pancasila tidak akan kedahuluan dengan ideologi lain.
“Ideologi pancasila harus kita sebarkan, banjiri narasi-narasi besarnya lewat barang-barang (media) ini,” ujarnya.
“Lalu kita tidak akan ketinggalan oleh ideologi lain yang menggunakan media tersebut,” imbuh Jokowi.
Jokowi juga menyebut peran influencer sangat diperlukan dalam mempercepat penerapan ideologi Pancasila melalui media komunikasi dan sosial di kalangan muda.
Presiden RI ini menghimbau BPIP dan kementrian dapat bekerjasama dengan para influencer tersebut.
“Berarti ya jelas siapa yang harus kami ajak, konten kreator, YouTubers, selebgram, vloger, selebtwit,” ujar Jokowi.
“Ini paling cepat lewat mereka-mereka (influencer),” imbuhnya.
Terkait hal ini, Jokowi juga mengunggahnya di media sosial Instagram @jokowi.
Jokowi mengunggah foto kebersamaannya bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang tengah berada di Istana Negara.
Dalam keterangan fotonya Jokowi juga membahas terkait pentingnya ideologi Pancasila.
Terutama nilai - nilai Pancasila bagi kaum muda. (*)
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Tiara Shelavie